Say Sorry

4.2K 278 33
                                    

5.Say Sorry

.......



"Lo beneran yakin tuh cowok bakal ngantin disini?" Tanya Naomi pada Naray. Fyi, Harvard memiliki dua kantin, yang satu di gedung IPA dan yang satunya di gedung IPS. Dan mereka sedang di kantin gedung IPS.

Naray mengangguk, "Kalo gak disini kita pindah lah dikantin satunya."

Naray terus celingak-celinguk mencari mana cowok yang ditabraknya, dan seketika mata Naray melebar, ketika melihat segerombolan cowok yang masuk kantin.

"Eh itu tuh cowoknya, itu guys." Naray berbicara 'itu' tetapi tidak menunjuk, hanya matanya saja yang melirik, membuat teman-temannya kebingungan.

"Hah? yang mana? cowok banyak!"

"Yang masuk kantin itu yang berempat, iya bener, yang sama Haris." Naray memperjelas.

Teman-temannya mengarahkan mata pada apa yang Naray beritahu. "Nah itu tuh berarti yang disamping si Haris." Kata Naray.

"Novel dong?" Tanya Nisa dengan suara agak terkejut.

"Jadi itu Novel? anak baru plus anaknya Pak Raka?" Naomi memastikan.

"Lo harus minta maaf beneran deh kayanya, jangan sampe dia nyebarin foto lo gara-gara kesel karena lo gak minta maaf." Benar juga kata Nisa.

"Kalo gak diterima, dan dia gak mau balikin foto gue gimana elah?" Naray tahu, tidak akan mudah meminta maaf pada cowok judes itu.

"Lo coba dulu, bawain apa kek mumpung di kantin." Usul Naomi.

"Bawain eskrim aja gimana?" Ya, pikiran Naray akan selalu pada eskrim.

"Apa aja, yang penting lo minta maaf."

📖📖📖

"Woy Cowo judes?!" Suara tiba-tiba itu menghentikan kegiatan mereka berempat, ah tidak, hanya Milo, Leo, dan Haris. Novel masih fokus pada makanannya.

"Lo manggil siapa?" Haris bertanya kebingunan.

"Eh Naray, mau nyamperin a'a Leo ya?" Kata Leo sambil mengerlingkan mata genit.

"Leo cacingan ya? matanya kedip-kedip gitu?" Leo hanya mengacak rambut frustasi. Terserah apa Kata Naray saja.

"Bawa eskrim atu doang Naray? Kita berempat loh. Sini buat Milo aja eskrimnya." Milo dan Leo sama saja memang!

"Milo beli sendiri sana, kok kere sih eskrim aja minta!"

Mendengar itu, Leo terbahak, Haris nyengir, Milo berdecak, dan cowok yang menjadi tujuan Naray datang kemeja ini masih setia menghabiskan makanannya.

"Mmm, Novel? Gue...." Mendengar namanya dipanggil, Novel mengangkat kepala, ketika mendapati wajah menyebalkan yang sudah tidak asing, Novel mendengus.

"Ck, anak kecil. Mau apa lo?" Novel memotong apa yang akan dikatakan Naray.

"Diem dulu buku!" Naray ingin meminta maaf tapi malah membuat Novel tambah kesal dengan sebutan itu. Novel juga tahu, itu karena namanya 'NOVEL' maka gadis itu memanggilnya buku. Bukan karena Novel kutu buku.

"Gue mau minta maaf."

"Emang harusnya lo minta maaf, lo banyak salah ya sama gue."

"Ya makanya gue minta maaf, lo harus maafin gue, terima eskrim dari gue, dan kembaliin foto gue!"

Novel memicingkan mata, ternyata dia tau kalo fotonya ada di Novel, dan tebakan Novel benar, itu fotonya.

Dan Novel tidak akan memberikan foto kepada anak kecil sialan ini dengan cuma-cuma "Lo pikir gue bocah SD yang kasih maaf gratis gitu aja?" Novel melirik eskrim Naray tanpa minat, "Atau dengan sogokan eskrim? Will not!"

NOVEL (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang