33.Mencari Jejak
.......
Malam itu, semuanya berkumpul di Cafe Favorit. Setelah tadi sore mereka mencari kantor Surya, memang mereka menemukan kantornya setelah menanyakannya pada Bi Riyah, tapi Surya tidak ada. Katanya Surya pulang jam tiga sore, sedangkan mereka datang pukul setengah empat.
Mereka juga sudah menunggu hampir satu jam setengah. Tetapi Surya tak kunjung kembali. Mereka pun memutuskan untuk pergi ke rumah Merisca dan berharap bisa bertemu dengan Surya.
Setelah hampir 15 menit berdiskusi, akhirnya mereka membagi tugas.
"Gue, Novel, Amanda, sama Naomi ke Rumah Merisca."
"Lo Leo, Milo, Nisa, Atin, kalian ke kantornya om Surya lagi. Siapa tau om Surya malah di kantor. Jadi kita gak bolak-balik. Cepet kasih informasi apa aja yang kalian dapet ya! Gitu aja? Setuju semua?" Haris menjelaskan dengan detail apa yang harus mereka lakukan. Yang dijawab mereka dengan anggukan serempak.
📖📖📖
"Ikutin mobilnya, Le! Buru!" Mereka dengan tergesa masuk ke dalam mobil.
"Telepon salah satu dari mereka, cepet!!" Nisa menyuruh Atin untuk memberi tahu tim yang sedang menuju rumah Merisca.
"Oke, gue telepon Naomi." Dengan cekatan Atin menekan nomor yang dituju, setelah dering kedua berbunyi, sambungan mereka terhubung.
"Guys, kita ketemu om Surya. Oh, belum-belum, lebih tepatnya kita yang liat om Surya masuk mobil mau balik. Tapi, pas kita kejar, sopir om Surya ngehalangin kita ketemu om Surya. Gue gak tau kenapa, setelah itu mobil mereka pergi."
"Terus kalian dimana?"
"Gue ngikutin mobil Om Surya sih, ya walaupun agak aneh. Kan kita tau pasti om Surya balik ke rumah Merisca. Tapi ya, kita jaga-jaga aja siapa tau malah kita dapet informasi. Gimana kalian?"
"Kita belum turun sih, depan rumah Merisca banyak kacungnya. Gue gak tau mereka beneran kacung atau siapa. Intinya mereka kaya bodyguard gitu. Jadi kita nunggu om Surya balik aja."
📖📖📖
Mereka masih stay pada posisinya, belum beranjak sama sekali dari dalam mobil. Surya sudah kembali 20 menit lalu, disusul oleh mobil Leo yang diketahui telah mengikuti mobil Surya.
Setelah hampir 20 menit menimang-nimang tekat untuk masuk ke dalam rumah Merisca, akhirnya Novel dan Naomi yang berniat turun, sedangkan Haris dan Amanda tetap waspada di dalam mobil.
Tapi niat mereka terhenti ketika mereka melihat Merisca keluar dengan tergesa disusul Surya yang mengejarnya. Mereka semua otomatis fokus pada apa yang dilihat. "Kenapa tuh?" Celetuk Naomi.
Mereka tentu saja tidak mendengar apa yang Merisca dan Surya bicarakan, dengan posisi mereka yang jauh dari halaman rumah Merisca tetapi masih bisa terlihat jelas. Mereka memarkirkan mobilnya didepan rumah tetangga Merisca, dan mobil Leo di depan sana yang sama-sama terparkir di depan rumah tetangga Merisca. Dan sepertinya mereka sedang... Bertengkar? "Kayanya Merisca marah-marah sama Om surya." Komentar Haris setelah mengatami keduanya.
"Bener banget, Om Surya... Om Surya juga marah-marah." Amanda melihat jelas raut kemarahan di wajah Surya yang terlihat lelah itu. Merisca sama berangnya dengan mata yang menyorot tajam.
KAMU SEDANG MEMBACA
NOVEL (Completed)
Teen Fiction'Yang terlihat kuat, meski memendam pahitnya kehidupan dan rapuh dalam segala hal. Dan yang menabur cinta, serta meleburkan luka yang menganga.' ▪️▪️▪️▪️ Pertemuan keduanya bisa dikatakan sangat buruk. Hanya sebuah satu cup eskrim begitu menimbulkan...