Makeup With Ceciwi

3.4K 197 0
                                    

22.Makeup With Ceciwi

.......




To : Mantan Bos.
From : Wanitanya Manu Rios.

Betewe, kenapa mantan bos? karena hari ini hari terakhir gue jadi babu lo. Hahaha, ketawa jangan? seneng? banget, wkwkwk.
Yaudahlahya, gak mau panjang-panjang langsung ke intinya aja, tapi mau mulai dari mana? dari mata mu mata mu ku mulai. Ups kok nyanyi? ini gak ada tip ek, Vel. Jadi gue gak mau ngehapus apa yang udah gue tulis di atas. Termasuk yang dari mata hehe.
Aduh kepanjangan gue pegel nih nulis mulu, langsung intinya aja, oke?
Makasih dulu deh, makasih udah nolongin gue sampe ngebolehin nginep di sini. Lo ternyata agak baik deh, Vel. Agak baik loh jangan mupeng dulu saran gue sih. Ohya makasih makanannya juga ya.
Betewe lagi, ini kan hari terakhir gue jadi itu nya lo kan? gue tadi abis obrak-abrik meja belajar lo buat nyari foto gue tapi gak ada. Sialan kan? lo taroh mana sih? sory ya hehe, tapi tenang, udah gue beresin kok. Pokoknya ketemu ntar lo harus kasih foto gue. Gak mau tai eh tau!!!! Dibilang gak ada tip ek jadi yang tai gak gue hapus. Mau dicoret sayang kan tulisan indah gue kecoret-coret, ogah.
Segini aja deh pegel tangan Naray yang kerempeng ini. Sekali lagi Thanks and sorry ya. Gue balik. Babay:):):)

Novel terkekeh sendiri membaca surat itu, surat yang ditemukan di atas nakas dan di taruh berada di bawah gelas, bermaksud supaya kertas itu tidak terbang jika terseret angin.

Novel mengambil secarik foto dari dalam saku seragam. Untung saja Novel membawanya, was-was siapa tahu anak kecil itu mencoba mencari-cari, dan ternyata benar dugaan Novel, mencari di sekitar meja belajar pula, Novel kan selalu menaruh foto itu di selipan tumpukan buku di meja belajarnya.

Disimpannya lagi foto itu kedalam selipan tumpukan buku. Novel melirik jam dinding, pukul 15.10, sebaiknya Novel mandi dan bersiap, dia kan belum membeli apa-apa untuk Claudia, dan pesta ulang tahun Claudia dilaksanakan malam nanti.

📖📖📖

Naray berniat ke dapur untuk mengambil minum, ketika melewati ruang tamu dan melirik pada pintu, Naray melihat Merisca sedang mengomel pada seseorang.

Naray mengerutkan kening "Merisca ngomel sama siapa?"

"WAH ITU NARAY!" Teriakan dari arah pintu membuat Naray tahu siapa yang sedang berdebat dengan Merisca, yaitu Nisa dan sahabatnya yang lain.

Naray mendekat, "Katanya lo gak di rumah nih sama nenek sihir," Kata Nisa dengan nada dongkol.

"Temen Naray mau main doang Mah," Naray mencoba berbicara dengan wanita di hadapannya ini. Sungguh Naray tidak habis pikir, sebera tidak sukanya sih Merisca pada dirinya? Sampai temannya saja tidak dibolehkan bertemu dengannya.

Merisca berdecak, "Jangan buat rusuh ya kalian, ini rumah saya!"

"Clau, cepetan udah sore kamu kan harus dandan." Kata Merisca melirik Claudia yang sedang berjalan ke arah mereka. Merisca dan Claudia sepertinya ingin ke salon, mengingat nanti malam adalah pesta ulang tahun Claudia.

"Ini rumah Papa, bukan rumah Mama, ayo masuk guys." Tanpa memedulikan tatapan nyalang Merisca, Naray masuk diikuti teman-temannya.

"Kuntilanak mau pesta ultah ya nanti malem, Ray?" Amanda bertanya pada Naray, yang hanya dijawab anggukan oleh Naray.

"Serius? tau daribmana lo Nda?" Kata Atin.

NOVEL (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang