Kesalahan Fatal

3.4K 183 3
                                    

32.Kesalahan Fatal

........




Naray sempat bingung akan memakai baju apa. Setelah kebingungan itu mentok pada ubun-ubun dan tak menemukan jawaban, akhirnya gadis itu meminta pendapat sahabat-sahabatnya.

Dan Naray menyetujui saran mereka. Dengan mengenakan rok rempel hitam berbahan katun selutut, kaos putih polos lengan panjang dan rompi jeans yang sangat pas Naray kenakan. Rambutnya ia kuncir kuda dengan menyisakan poni menutupi dahinya. Benar-benar manis.

Merasa puas pada tampilannya, ia menyambar Sling bag abu-abu persegi panjangnta dan flat shoes ping kesukaannya. Dan langsung melesat keluar rumah setelah berpamitan pada bi Riyah. Bibinya adalah wanita kedua setelah Mama yang Naray sayangi, bi Riyah tidak pernah meninggalkannya, siap siaga ketika Naray butuh pelukan, dan yang akan selalu menjaga dirinya, always like that.

Naray berjalan menuju halte, tepat ketika ia sampai, sebuah bus berhenti membuat gadis itu langsung naik dan segera memposisikan di tempat duduk yang nyaman. Bus sudah membawa Naray setengah jalan.

Senyuman terus terbit di bibirnya dengan angin malam yang menembus lewat jendela bus menerpa wajahnya. Tapi bahagia itu senyap, digantikan dengan rasa bimbang yang tak dapat ia mengerti. Ketika sebuah pesan menghampiri beberapa detik lalu.

Papa : Hai anak papa, temui papa di alamat yang nanti papa kirim ya. Papa merindukanmu, dan papa akan sangat kecewa bila kamu tidak datang.

Naray kalut, bagaimana ini? Kenapa situasi tidak berpihak padanya. Naray tentu bahagia ketika nama Papa kembali mengisi daftar pesan, apa lagi dengan mengatakan papanya merindukan Naray. Tapi bagian hatinya nyeri ketika mengingat Novel, pasti Novel juga akan kecewa kalau ia tidak datang.

Gadis itu meremas ujung rok nya, matanya terpejam kuat-kuat berusaha memikirkan pilihan terbaik. Kapan lagi papanya akan mau bertemu dengannya? Sungguh, ini adalah kesempatan terbaik untuk memperbaiki kerusakan di masa lalunya.

Akhirnya, Naray menghentikan bus, setelah bus itu menepi gadis itu turun dengan tergesa dan menyetop taksi. Dirinya dibuat bahagia luar biasa, sampai dia melupakan tujuannya bertemu Novel dan tidak meninggalkan pesan apa-apa untuk Novel yang tengah menunggu kehadirannya.

📖📖📖

Sudah setengah jam, memang belum terlalu lama, tapi untuk menunggu seseorang waktu setengah jam adalah waktu yang tidak sebentar.

Novel menyandarkan punggungnya gusar, sudah berbagai macam kegiatan ia lakukan untuk mengusir kebosanan menunggu gadis itu. Bermain ponsel, menyeruput kopinya, bermain ponsel lagi, memandang foto yang ia bawa, memakan kentang goreng, sampai menjatuhkan kepalanya ke meja kafe. BOSAN SEKALI!!

19.55 itu lah yang tertera di arloji yang Novel kenakan, hampir satu jam dan cewek itu belum datang? Novel mengerang tertahan, bahkan Naray tidak memberitahu kabar apa-apa. Apa Naray tidur? Atau pas lagi di jalan nemu promo eskrim terus jadi lupa tujuannya keluar rumah? Atau jangan-jangan malah ketiduran di bus?

Novel menepuk dahinya kesal, ada-ada saja yang dia pikirkan. Tapi itu bisa saja terjadi melihat bagaimana cerobohnya Naray. Dan Novel harus menunggu berapa lama lagi? Setengah jam lagi? Satu jam lagi? Dua jam lagi? Atau sampe besok?

Novel menggebrak meja cukup keras, membuat pengunjung lain menatapnya horor dengan mata memicing. "Sorry, sorry." Katanya menatap sebagian pengunjung.

NOVEL (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang