'Yang terlihat kuat, meski memendam pahitnya kehidupan dan rapuh dalam segala hal.
Dan yang menabur cinta, serta meleburkan luka yang menganga.'
▪️▪️▪️▪️
Pertemuan keduanya bisa dikatakan sangat buruk. Hanya sebuah satu cup eskrim begitu menimbulkan...
"Masuk aja elah!" Terdengar sahutan dari dalam sana, di dalam kamar dengan pintu bercat putih gading. Gadis yang tadi mengetuk pintu, perlahan menurunkan knop pintu, mendorong pintu perlahan-lahan pula, badannya pun ikut membungkuk seperti seseorang yang sedang bersembunyi. Dan....
"ASSALAMUALAIKUM TEMEN-TEMEN." Ucapnya ketika memasuki kamar dengan tiba-tiba dan memberi salam ala Ria Ricis.
"Goblok!"
"Sianying!"
"Hahaha, kaget kan? yang goblok tuh elo, yang anying juga lo. Gue salam malah ngumpat." Balas gadis itu dengan kekehan tanpa dosanya.
"Salam lo gak sante njir!" Ucap Atin seraya melempar bantal guling ke wajah Naray.
"Berisik lo ah, panas-panas teriak-teriak." Naomi sepertinya juga ikut sewot karena tingkah jahil Naray.
"Hehehe, maafin ya temen-temen." Cengirnya "Eh btw kok kalian berdua doang?" Ucap Naray seraya merebahkan diri di samping Atin yang asik bermain ponsel.
"Karena kita gak bertiga." Jawab Naomi, Naray melirik tajam ke arah sahabatnya yang sibuk mengecat kuku jarinya dengan cat kuku berwarna peach itu, yang dilirik malah cuek bebek.
"Gue serius tau ih." Naray bangkit, duduk bersila dan bersender pada kepala tempat tidur, dan langsung mencomot keripik pedas yang berada tepat di samping Atin.
"Bentar lagi juga dateng." Jawab Atin seadanya.
"Hey... hey... hey." Ah itu mereka, panjang umur memang, Amanda dan Nisa datang bersamaan.
"Panas-panas jangan teriak-teriak!" Komentar Naray pada dua sahabatnya yang baru datang itu. Padahal, mereka tidak teriak, dan sangat santai, berbeda sekali dengan yang Naray lakukan tadi. Dasar tidak tahu diri.
Serasa kata-katanya dicuri oleh Naray, sekarang gantian Naomi yang melirik penuh peringatan, dan Naray yang tidak menanggapai tatapan itu.
"Bawa apa kalian?" Tanya seseorang yang sangat excited melihat dua kantong plastik indomart berukuran sedang. Naray langsung beranjak turun, dan merebut kantong plastik itu.
"Lo beli mood gue ya Nda, Sa? Aaaaahhhh makasih." Naray langsung memeluk keduanya, yang dibalas omelan karena memeluk terlalu erat. Dan itu membuat mereka sesak napas.
Naray mengambil satu eskrim dari beberapa eskrim di kantong plastik itu, lalu kembali duduk pada posisinya semula. Atin masih sibuk bermain ponsel, Naomi kini sudah mengobrak-abrik isi kantong plastiknya, dan Amanda sudah berkutat dengan cat kuku yang sebelumnya Naomi pakai, Nisa pun sepertinya sibuk menatap laptop milik Atin.
Sambil menikmati eskrim, Naray mencoba membuka ponselnya, mengklik aplikasi instagram, melihat-lihat kiriman dari akun yang Naray ikuti.
Sudah setengah beranda, biasa-biasa saja, hanya teman-teman dan akun fansclub dari oppa-oppanya. Tepat setelah kiriman dari fansclub Baekhyun, Naray mulai fokus pada kiriman selanjutnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.