Segala Gundah

3.1K 205 4
                                    

27.Segala Gundah

.......



Novel merebahkan dirinya di sofa panjang pojok kamarnya, napas cowok itu terasa berat. Entah, raganya terasa sangat lelah, seakan ada beban berat yang menggantul di pundak dan beban itu sama sekali tidak bersurut.

Cowok itu menutup mata dengan lengan kanan yang menutupi matanya pula, baru beberapa detik Novel memposisikan diri seperti itu, dirinya harus kembali terusik dengan getaran berkali-kali dari dalam saku trainingnya.

Novel berdecak ringan, "Sialan!" Umpatnya, lalu tangan kanannya dengan malas merogoh saku trainingnya hanya untuk menggambil benda yang sejak tadi sudah menjerit itu.

Novel berdecak lagi, menatap malas layar ponsel ketika membaca nama si pemanggil 'Claudia', Novel memandang kembali layar ponselnya, dan Novel enggan mengangkat sampai panggilan itu terputus dengan sendirinya. Sebelum ada panggilan yang akan mengganggunya lagi, Novel segera meng-klik icon daya mati pada ponselnya. Setelah benar-benar mati, Novel melempar malas ponsel itu yang untungnya mendarat tepat sasaran, yaitu di atas kasur empuknya.

Sudah tiga hari sejak kejadian di malam ulang tahun Claudia, hubungan Novel dan Claudia memburuk. Novel sepenuhnya sadar bahwa dirinyalah yang menghindar bahkan menjauh dari Claudia. Entah, Novel rasa ilfeel saja terhadap Claudia, ketika mengetahui bahwa Claudia telah berbohong kepadanya tentang adiknya itu, padahal Novel tidak hanya sekali bertanya, dan hasilnya tetap sama, Claudia yang berbohong.

Ketika Novel melihat Claudia yang sangat kasar terhadap Naray. Novel jelas melihat kejadian ketika Claudia mencengkram kasar pergelangan tangan Naray, dan menuduh Naray dengan seenaknya. Novel melihat semuanya malam itu, termasuk ketika Naray berusaha melepas cengkraman itu sekuat tenaga, yang berakhir dengan Claudia yang jatuh menghantam lantai, hal itu membuat orang tua mereka salah paham.

"Aarrrhhh!" Novel mengerang tertahan, ketika pikirannya benar-benar tidak bisa diam dan kesadarannya yang tak kunjung hilang karena tertidur itu.

Novel tentu merasa bersalah pada Naray atas apa yang telah menimpa gadis itu. Novel lah yang sudah lancang mendengarkan pertengkaran keduanya malam itu, lalu tanpa pikir panjang, Novel menguak kebenaran yang selama ini Claudia sembunyikan dari semua orang, tapi Naray lah yang dituduh melakukan semuanya dengan motif merebut dirinya, hingga membuat orang tua gadis itu ikut tidak menyukai Naray. Dan Novel semakin bersalah pula ketika mengetahui bahwa Naray sudah tidak masuk sekolah selama tiga hari ini.

Novel mengambil posisi duduk, dan berdiri mengambil ponselnya, menyalakan kembali ponsel itu lalu menghubungi ketiga sahabatnya, dari pada dirinya berdiam diri di rumah hanya akan membuat kepala Novel pening, sebaiknya ia nongki-nongki ganteng.

Novel melangkah keluar kamar, sesaat sebelumnya telah mengganti trainingnya dengan jeans selutut dan mengambil jaket serta dompet.

📖📖📖

Naray duduk di atas tempat tidur serta memeluk lutut yang tertekuk itu, pandangannya lurus menatap ponsel yang baru saja ia nyalakan selama tiga hari ini.

Napasnya dibuang dengan kasar, merasa bersalah pada keempat sahabatnya yang Naray yakin mereka tengah pusing mencarinya. Karena seusai dari makam Mamanya, Naray lebih memilih pulang ke rumah Bi Riyah dan menginap beberapa hari di sana.

Dan kejadian malam itu, Naray sama sekali belum menceritakan apa pun pada mereka, pasti mereka uring-uringan atas menghilangnya Naray yang dadakan dan tanpa mereka ketahui sebabnya.

Entah, rasanya malas sekali untuk melakukan sesuatu, apalagi sekolah, hanya akan membuat Naray tambah pusing dengan pelajaran-pelajaran yang dipaksa masuk ke otak. Dan cowok itu, Naray rasa akan awkward jika bertemu cowok itu nantinya, Novel, iya Novel. Alhasil, niatan bolos satu hari bertambah menjadi dua hari.

Naray mengambil ponselnya yang sejak beberapa menit tidak berhenti diam karena banyak sekali notif yang masuk, Naray langsung membuka aplikasi Line, chat teratas adalah grup dari Gosip Queens.

Gosip Quuens

Atin151_
Naray? Lo gak berangkat?
NaomiEP
Lo beneran gak berangkat? Mau gue bikinin surat gak?
Anisa.Sbl
Lo sakit?
Amandaaa29
Ray? Gimana nih semalem? Padahal gue mau denger cerita Lo! Malah Lo gak berangkat!
NaomiEP
Helow? On kek! Kemana si Lo sok sibuk!

Itulah beberapa chat ketika pertama Naray tidak masuk sekolah.

Amandaaa29
Sumpah ya! Lo kemana si sebenernya? Hari ini gak berangkat lagi?
Amandaaa29
Ray, woy!!!
Atin151_
Lo sakit apa ngga? Kalo sakit juga Lo minta Naomi buat bikinan surat!
NaomiEP
Lo gak ada hubungin kita sama sekali nih!
Anisa.Sbl
Anak kecil pinter banget bikin kita khawatir ya!

Naray terkikik geli membacanya, sahabat-sahabatnya memang terbaik, segitu mengkhawatirkan dirinya bahkan Naray hilang hanya tiga hari, bukan tiga tahun. Dan itu juga hanya beberapa chat pada hari kedua, karena kalo Naray baca semua, bisa menghabiskan waktu satu jam lebih, Naray yakin!

NaomiEP
Plis deh Ray! Lo kemana? Kemaren kita ke rumah lo. Tapi bener-bener gak ada orang!
Atin151_
Emosi gue!
Anisa.Sbl
Lo baik-baik aja kan? Lo kemana sebenernya? Lo tau gak? Kita semua khawatir, kita ngga ngelarang Lo buat menyendiri, tapi seenggaknya Lo kabarin kita, biar kita tau Lo ngga papa dan ada dimana. Jangankan kita, Novel yang termasuk rival Lo aja nyariin Lo! Tadi gue ketemu Novel pas mau pulang! Dan dia tanyain Lo kemana!!!!

Naray melebarkan mata saat membaca salah satu pesan dari Nisa. Lalu tangan kanannya terangkat untuk memegang dada kirinya, ada yang berdetak sangat cepat di dalam sana.

"Novel nyariin gue?" Gumamnya tanpa sadar. Saat itu juga, Naray menggeleng kuat untuk mengusir rasa bapernya pada Novel. Mungkin saja Novel mencarinya karena ada sesuatu yang ingin ditanyakan mengenai kejadian malam itu, bukan karena khawatir.

Naray memandang pesan itu lagi, kini rasa bersalah pada sahabatnya merabak ke seluruhan hatinya, dan dengan rasa bersalah itu, Naray mengetikan pesan pada mereka.

Naray_velic
Besok, di Cafe Favorit, jam 10 siang. Pada dateng ya! Banyak hal yang pengen gue ceritain sama kalian:(

Setelah itu, Naray kembali mematika, meletakannya di atas nakas. Dirinya berbaring serta menarik selimut, dan perlahan menutup matanya kala kantuk sudah menghampiri.

📖📖📖

Alhamdulilah bisa update.
Kira-kira cerita ini bab nya kepanjangan gak sih kalo menurut kalian?
Kalo aku sih, aku hanya menyajikan cerita tanpa terikat dengan bab. Jadi gak harus part segini harus end gitu.
Aku memaparkan dengan santai, jadi ya sampai part ini masih konflik-konflik gitu😂.
Gimana nih menurut kalian?

NOVEL (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang