[Husband Series] | Kim Junmyeon

Lalu Harus Bagaimana?

"Ho, lo beneran belum official sama si cantik?"

Suho mendongak dan menggeleng, "kenapa emang, Bang?"

"Gue liat dia kemaren sama cowok, di kafe gue."

Suho membola, "serius Bang? Berdua?"

Lelaki di hadapan Suho hanya menggeleng dan menghela napasnya.

"Bang Umin!"

"Apaan sih?!"

"Jawab dong! Dia berdua doang?"

Xiumin menatap Suho tajam, "lo siapanya? Kepo."

Suho berdecak lalu meremat rambutnya frustasi. Kenapa hal yang menyangkut dirimu membuatnya begitu frustasi.

"Kenapa lo? Nyesel? Irina aja urusin sana," ujar Xiumin ketus  lalu meninggalkan Suho sendirian.

🌼

"Makasih yaaa udah dianter pulang. Hati-hati kaliaaan, kapan-kapan harus main lagi!"

Kamu mengangguk, "pasti Je. Yaudah masuk gih, kita balik yaaa. Daaah!"

"Balik ya Je. Jangan mandi, udah malem tar lo sakit," ujar Wonwoo yang diangguki Jeongyeon.

Setelah pamit, Wonwoo kembali menjalankan mobilnya untuk mengantarmu pulang.

"Ngantuk banget gak kuaaat," kamu menguap sembari meregangkan tubuhmu.

Wonwoo tersenyum dan mengusap kepalamu lembut, "tidur nanti gue bangunin."

Kamu menggeleng, "nggak jadi. Mau ngobrol aja."

"Hm?"

"Kita kan udah lama gak ketemu, sekalinya ketemu langsung liat lo pake setelan kantor gini."

Lelaki yang masih fokus menyetir itu tertawa dan sesekali menoleh.

"Yaudah lo kasih pertanyaan, gue jawab. Nanti gantian."

Kamu mengangguk antusias, "oke. Pertama, lo kerja dimana?"

"Salah satu perusahaan, gak jauh dari kantor Jeje kok. Gue baru kerja 2 hari yang lalu."

"Terus, kenapa putus?"

Wonwoo terdiam sejenak. Ekspresinya berubah, dan kamu tidak bisa menebaknya sama sekali.

"Nu?"

"Dia nyakitin lo kan?"

Kamu mengerjap bingung. Siapa?

"Hana. Dia nyakitin lo kan? Kata-katanya. Gue gak suka,"

Kamu menatap Wonwoo lama, "gue gak apa-apa kali. Santai aja,"

"Maaf ya, harusnya gue lebih prioritasin ke lo sama Jeje."

Kamu menggeleng, menepuk bahu Wonwoo beberapa kali.

"Udah lewat, Nu. Lupain aja."

Wonwoo menghela napasnya, tersenyum tipis.

"Gantian gue ya? Itu gelang dari siapa?"

Kamu tersentak dan menarik tangan kananmu dimana gelang itu melingkar manis di sana.

"Temen."

"Siapa?"

"Ada pokoknya, ini hadiah katanya. Gue lolos tahap interview terus bisa kerja, ini hadiahnya. Lucu ya?"

"Hm. Lucu, kok. Cowok?"

Kamu mengangguk lalu tersenyum saat mengingat bagaimana cara Suho membuatmu merasa nyaman dalam waktu yang cukup singkat.

Kamu tidak sadar jika tatapan Wonwoo menyendu. Menyisakan sebuah senyum tipis—yang bahkan tidak bisa disebut sebuah senyum. Apa ini yang seorang sahabat rasakan saat sahabatnya memiliki seseorang yang dikaguminya?

"Seneng ya? Orangnya baik?"

"Baik, lembut, senyumnya manis."

Ada sebagian dari hati Wonwoo tang tidak terima dengan ucapanmu barusan. Rasanya sedikit nyeri.

"Ohh," ujar Wonwoo lalu mengusap wajahnya dengan satu tangan.

Ponselmu bergetar halus di dalam tas, ada satu pesan masuk.

Kak Suho

Besok jadi kan? Aku jemput di kantor, okey?

Kamu tersenyum dan membalas pesan itu dengan jawaban ya.

Setelahnya kamu memasukkan ponselmu kembali dalam tas dan menatap jalanan dari jendela kirimu.

Wonwoo menghela napas, "kayaknya gue lagi tertarik sama orang deh."

Kamu menoleh cepat, "siapa?"

"Belum tau juga sih, lo kenal kok."

Kamu tersenyum tipis, "oh cepet juga ya lo move on dari Hana, hehe."

Wonwoo tidak menanggapi apapun, dia justru mengambil tanganmu dan mengusapnya lembut.

"Gue kok kesel ya liat lo senyum bahagia sambil ngeliatin gelang itu? Lo juga gini pas tau gue jadian sama Hana?"

Kamu mengangguk kecil, "wajar kan? Gue kan, ehm–sahabat lo. Dan lo jadian gak ngasih tau."

"Iya. Wajar banget."

Wonwoo lalu menatapmu sekilas, "gue boleh marah kalo ada yang deketin lo?"

"Sahabat gue protektif banget siiiihhh, kayak Jihun aja. Ketularan ya? Hahah," ujarmu lalu tertawa geli sembari memainkan tangan Wonwoo yang menggenggam tanganmu.

Wonwoo menggeleng, "lebih dari sahabat boleh?"

🌼

Hayoo nebaknya salah semuaaa wkwk
Ternyata bukan Mas Suho atau Hana wkwk.

Yang kesel mohon ditahan dulu, puasa.

Happy reading bunny buddy boo!🐰♥

Husband Series - Maret 2018

-muffinpororo