Kamu, Senjaku

24.5K 2.4K 35
                                    

Setelah menghabiskan dua porsi ramen—yang tentu saja mengundang protes dari Suho, kamu kini menarik tangannya untuk memaksa Suho membelikanmu es krim.

"No, medium size atau nggak sama sekali," tolak Suho saat kamu memilih ukuran large untuk es krimmu.

Tentu saja kamu protes, "tapi aku maunya yang large, Kak... Cuma sekali, masa gak boleh?"

Suho menggeleng tegas, "batuk. Aku gak mau kamu sakit, oke?"

"Gak akan," kamu menggelayut manja di lengannya sembari memasang ekspresi sedih. "Boleh ya Kak? Boleh yaaaaa?"

Salahkan Suho lagi jika terkadang dia tidak bisa menolak keinginanmu. Seperti sekarang, suamimu itu akhirnya mengangguk pasrah.

Namun sebelum kamu sempat berlari menuju penjual es krim, Suho menahan tanganmu dan menunjuk pipinya sendiri.

"Apa?" tanyamu bingung.

Suho tersenyum, "cium dulu baru boleh beli es krim."

Kamu memutar bola mata malas dan sedikit berjinjit untuk mengecup bibirnya sekilas. Suho sempat terdiam beberapa saat sebelum menampilkan seringaiannya dan menangkup wajahmu.

"Udah berani ya sekarang?"

Kamu tertawa pelan seraya menjulurkan lidahmu ke arahnya. Suho yang merasa gemas kemudian menekan bibirnya padamu sebelum melumatnya sebentar. Hal itu mampu membuat wajahmu merah padam dan jantungmu berdegup dengan sangat cepat.

Setelah tautan terlepas, kamu memukul bahu Suho dengan kuat.

"Tempat umum, Kak!"

Suho tergelak, "yang mulai siapa? Salah aku?" tanyanya dengan intonasi menyebalkan.

Kamu berdecak sebelum meninggalkannya dengan langkah menghentak. Suho menyusulmu masih dengan tawa yang meluncur indah dari bibirnya.

"Sayang, aku suka stroberi!"

Bukan. Suho bukan membahas es krim, melainkan lipbalm yang kamu gunakan tadi setelah makan siang.

🌼

📍 Hitachi Seaside Park, Japan

Taman yang membentang selebar 200 hektar ini mampu membius para wisatawan yang berkunjung.

Bagaimana tidak? Saat datang ke sini, kamu akan di sajikan pemandangan yang sangat amat indah. Hamparan bunga yang tersusun cantik, membuat mood mu melejit dengan sangat amat baik. Kamu bisa menemukan ratusan bahkan jutaan jenis bunga yang akan mekar di musim berbeda.

"Sukaaa!" kamu bersorak senang seraya melompat kecil di hadapan Suho.

Suamimu mengangguk, mengusap kepalamu lembut. "Karena sekarang bulan Agustus, udah masuk musim gugur, jadi ayo kita liat ke bagian bunga musim gugur."

Kamu tersenyum lebar kala netramu menangkap bunga yang nampak begitu menarik untukmu. Suho juga tersenyum puas saat melihatmu yang begitu bahagia hari ini.

Well, apapun akan dia lakukan untuk bisa melihat senyummu seperti hari ini.

Kamu berhenti tepat di depan hamparan bunga lily. Suho melirikmu yang kini asyik memejamkan mata dan menghela napas pelan.

"Cantik kamu," ujarnya pelan.

Kamu membuka mata, "hm?"

Suho tersenyum dan mengusap pipimu lembut, "cantik. Istri aku cantik."

Tanganmu dan Suho saling menggenggam satu sama lain. Tatapan matanya yang lembut mampu membuat degup jantungmu menggila.

Kamu baru sadar akan satu hal—

"Kak, aku pernah bilang kan waktu itu aku benci banget sama senja?"

Suho mengangguk, merapatkan tubuhnya padamu. "Sekarang masih benci juga?"

"Nggak," kamu tertawa pelan. "Aku jatuh cinta lagi. Berkat pagi, aku tau senja itu berharga. Aku sayang kamu."

Lelaki di hadapanmu tersenyum, menarikmu dalam dekapannya.

"Aku juga sayang sama kamu, nggak, sayang banget. Jangan benci lagi, ya?"

"Iya."

—selama apapun malam dan pagi menyita waktu, akan ada saatnya untuk senja tampil dan bersinar. Dan setelah pagi, senja akan tetap bergulir untuk menyapamu dengan cahaya keemasan hangatnya.

Karena itu, kamu jatuh cinta lagi, lagi, dan lagi pada Suho. Senja-mu.

🌼

Hiyah. Cium cium melulu mabok aq:" wkwk

Husband Series - April 2018

-muffinpororo

[Husband Series] | Kim JunmyeonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang