Ternyata

19.5K 3K 144
                                    

Suho benar-benar mengantarmu pulang kerumah. Dan soal hadiah–yang kembali di bahas olehnya saat di mobil, akan diantar besok ke kantormu.

"Kakak kamu itu?" tanya Suho saat mobilnya berhenti didepan pagar rumahmu.

Kamu menoleh dan menemukam dua orang dengan ekspresi khawatirnya.

"Iya."

"Yang cowok?"

"Cewek, Kak."

Suho berdeham, "terus itu siapa?"

"Adek aku. Kenapa?"

Diam-diam dia menghela napas lega dan tersenyum.

"Nggak. Yaudah ayo turun," ujar Suho lalu membuka pintunya lebih dulu.

"Eh? Mau ngapain, Kak?"

"Ketemu Kakak sama Adek kamu, ayo cepet."

Kamu melepas seatbelt dan membuka pintu mobil. Menghampiri Suho lalu berjalan masuk ke pekarangan rumah mu.

"Assalamu'alaikum.."

"Wa'alaikum salam, kamu dari mana aja sih? Mbak sama Jihun nyariin dari tadi..."

"Tadi ak–"

"Maaf sebelumnya, dia pergi sama saya. Tadi ketemu di halte kantor, kehujanan, jadi saya ajak buat beli minuman yang anget dulu biar gak masuk angin."

Kamu menoleh kearah Suho yang kini tengah tersenyum tenang pada Hyoyeon. Sedangkan kakak mu hanya menghela napas dan mengangguk.

"Makasih banyak ya, Mas. Maaf ngerepotin, saya khawatir sama anak satu ini nih. Di telpon bukannya diangkat," ujar Hyoyeon gemas.

Kamu mencebikkan bibirmu, "maaf deh, tadi gak liat hp soalnya."

"Yaudah masuk gih sana, mandi." titah Hyoyeon yang langsung kamu angguki.

"Kak aku masuk dulu ya? Kakak hati-hati pulangnya..."

Suho mengangguk, "Yaudah masuk gih, jangan lupa mandi pake air anget terus minum yang anget juga."

Kamu mengangguk, "makasih banyak ya Kak. Maaf ngerepotin..."

Suho menggeleng lalu pamit pada kakak juga adikmu. Jihoon sejak tadi menatap tajam pada Suho. Siapa sebenarnya lelaki yang mengantar pulang kakaknya. Pikir Jihoon.

Maka setelah mobil Suho meninggalkan area rumahmu, Jihoon langsung berlari menuju kamarmu. Mengabaikan teriakan protes Hyoyeon karena membuka pintu dengan kencang.

Tanpa mengetuk, Jihoon langsung membuka pintu kamarmu.

"Mbak."

Kamu menoleh saat sedang melepas blazer mu, "kenapa?"

"Tadi siapa?"

"Kak Suho."

"Siapanya Mbak?"

"Temen."

"Kenal dimana?"

"Di deket kampus."

"Kok bisa nganter pulang?"

"Kamu kenapa? Kepo deh."

Jihoon berdecak. Dia berjalan dengan menghentak kakinya lalu melompat keatas tempat tidurmu. Dia menggigit boneka kumamong milikmu.

Kebiasaannya saat kesal pada mu.

"Jihun jorok ih!"

Jihoon hanya melirikmu sekilas lalu kembali menggigit bonekamu. Karena kesal, kamu akhirnya menghampiri Jihoon dan mencubit pipinya kuat-kuat.

"Aaa– aduh! Sakit! Mbak!"

"Biarin! Sampe biru sekalian pipi kamu!"

"Jihun teriak nih?!"

"Itu kamu udah teriak!"

"Sakiiit!"

"(Y/n) Jihun! Apa sih malem-malem teriak begitu? Untung Ayah sama Bunda belum pulang, diomelin kalian kalo berisik." Hyoyeon berdiri sembari berkacak pinggang di depan pintu kamarmu.

Kamu melepas cubitan dan menunjuk Jihoon.

"Dia nih rusuh."

Jihoon membola lalu sedetik kemudian menatapmu tajam.

"Jihun cuma tiduran terus dicubit, Mbak Hyo!"

Hyoyeon menggeleng dan berdecak.

"Udah berapa kali Mbak bilang, Jihun kalo kakaknya baru pulang jangan digangguin. Kamu juga, apa-apa dibawa marah-marah. Sensitif."

Jihoon mendesah malas, "elah kok jadi Jihun sih?"

"Ya karena kamu salah, jelek." kamu menjulurkan lidahmu kearahnya.

"Tuh, Mbak liat kan? Dia yang mulai." tunjuk Jihoon padamu sedangkan Hyoyeon menghela napas.

"Jihun, turun sekarang. Mbak tunggu dibawah, kamu belum makan. (Y/n) mandi terus makan." titah Hyoyeon tidak ingin dibantah.

Setelah Hyoyeon pergi, kamu menatap Jihoon malas.

"Kamu kenapa sih? Sensi amat," ujarmu ketus.

"Apaan sih? Mbak kali yang sensi, kayak Salsa. Ikut casting Biskuat sana," balas Jihoon sengit lalu melangkah keluar kamarmu.

"Ya lagi kamu sok nanya-nanyain Kak Suho. Biar apa?"

Jihoon berbalik menghadapmu dengan ekspresi datarnya.

"Biar Jihun tau siapa yang deket sama Mbak, biar Jihun bisa lindungin Mbak. Jihun gak suka liat Mbak nangis cuma gara-gara cowok. Jihun juga gak mau kejadian kayak Mas Onu keulang. Mbak suka sama Mas Onu tapi ternyata Mas Onu nggak. Iya kan? Jihun sayang sama Mbak. Jihun gak mau Mbak salah suka sama orang lagi."

Tanpa menunggu respon darimu, Jihoon kembali berjalan keluar kamarmu. Meninggalkanmu yang masih berpikir tentang kata-kata yanh diucapkan Jihoon barusan.

Hatimu menghangat kala badanmu justru terasa dingin.

Yang kamu tahu, Jihoon dan Hyoyeon benar-benar menyayangimu. Dengan caranya masing-masing.

🌼

Lama banget ya gak update ini. Ea boonk amat dahal baru 2 hari wkwk.

Iya tau ceritanya monoton. Ya yang ada diotak aku cuma beginian, maapin:(

Happy reading bunny buddy boo!🐰♥

Husband Series - Maret 2018

-muffinpororo

[Husband Series] | Kim JunmyeonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang