Bulan Lima

23.5K 2.3K 133
                                    

Waktu berjalan cepat, sangat cepat. Membuatmu tidak sadar bahwa kehamilanmu memasuki usia 20 minggu. Perutmu juga semakin membesar, hal itu membuat Suho mendadak terserang virus gemas sepanjang hari.

Jika biasanya dia hanya akan memberikan satu kecupan di dahi dan bibirmu sebelum berangkat kerja, maka kali ini dia akan mendaratkan kecupan di seluruh permukaan wajahmu, bahkan hingga ke rahang.

"Jangan kecapek-an kerja, makan siang nanti aku jemput, susu yang tadi dibawain Bunda diminum juga, terus—"

"Iya Kakak sayang, aku inget. Udah sana berangkat, nanti aku telepon kalo butuh sesuatu. Oke?"

Suho mengangguk, lantas mengusap puncak kepalamu dan tersenyum manis. "Daaah."

Kamu menutup pintu penumpang dan melambaikan tangan. Setelah mobil Suho meninggalkan area kantor, kamu bergegas masuk ke kantor.

🌼

"

Aku pingin makan bebek goreng deh Kak, sama mau biskuit Milna! Tapi aku dari kemaren pingin makan bakso juga," ujarmu manja sembari bergelayut di lengan Suho.

Suamimu terkekeh pelan. "Pantes gembul. Jadi mau makan apa?"

"Tumis kangkung."

"Hah?"

"Pokoknya mau tumis kangkung! Habis itu beli biskuit Milna buat aku."

Suho menuruti apa kemauan mu untuk makan siang. Permintaan mu memang tidak menyulitkan, bahkan kamu jarang meminta sesuatu yang menyulitkan suamimu.

Kamu cenderung ingin lebih banyak skin ship dibanding meminta makanan ini dan itu.

Hal itu disyukuri Suho sampai saat ini.

Pasalnya, saat mendengar cerita kehamilan teman atau pegawainya yang wanita, mereka beberapa kali membuat sulit suaminya dengan meminta hal yang aneh.

Selesai makan, kamu memilih untuk berdiam diri di ruangan Suho dibanding kembali ke kantor.

Alasanmu sederhana.

"Aku mau peluk kamu sampe sore."

Yang langsung disetujui Suho saat itu juga.

"Kak?"

"Hm?"

"Kamu gak akan nyuruh aku berhenti kerja 'kan?"

Suho mengernyit. "Maksudnya?"

"Ya siapa tau gitu. Biasanya suami-suami kan nyuruh istrinya berhenti kerja. Biar suaminya aja yang kerja."

Suamimu tertawa geli, hidungnya mengusak pucuk kepalamu lembut sebelum memberikan satu kecupan di sana.

"Kamu mau berhenti emangnya? Aku terserah kamu, mau lanjut kerja boleh berhenti juga gak masalah. Aku kerja buat kamu sama anak kita juga lagian."

Alih-alih menjawab kamu justru menyembunyikan wajahmu di dada nya membuat Suho tertawa pelan.

"Kenapa sih?"

"Malu."

"Kok malu?"

"Kamu ngomong anak kita-nya enteng banget, akunya yang malu."

"Loh kan bener anak aku? Masa anak Jongdae?"

Kamu memukul dadanya pelan. Semakin mengeratkan pelukan saat lelakimu tertawa geli.

"Udah jangan bahas itu!" serumu gemas sekaligus kesal.

"Oke. Terus bahas apa? Mau anak cewek atau cowok? Atau bahas soal kamu yang pelukin aku seharian kemaren? Atau kamu yang minta dicium—"

"KAK SUHO IH!"

🌼

YO I'M BACK WKWK thankyou buat katakata penyemangatnya eahahahahahhaa
Aku tuh seneng bacain komen kalian, aku stalk-in, ngakak, gitu terus siklusnya wkwk jadi ngerasa deket bgt gt sm kalean hmmmmm

Ohya, betewe aku mau tanya kalo misalnya aku mau bikin series anak2nya mendingan dibuat visualisasi dr aku/nggak?

Aku sih pingginnya buat heuheu

Husband Series - April 2018

-muffinpororo

[Husband Series] | Kim JunmyeonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang