Jihoon

14.9K 2.3K 107
                                    

"Mukanya jelek banget ih ditekuk begitu, kenapa sih, Mbak?"

Kamu menoleh kearah Jihoon yang sudah ikut berbaring di sebelahmu. Menghela napas panjang sebelum membalas pertanyaan Jihoon.

"Onu jadi jarang jemput. Lebih sering kerja, kenapa ya?"

Jihoon menatap langit-langit kamar seraya membenarkan letak kacamatanya.

"Mungkin dia sibuk kerja, Mbak. Jihun jadi kangen main sama Mas Onu."

"Mbak juga kangen, Hun."

Wonwoo seakan menjauh darimu selama beberapa hari belakangan. Terakhir dia menghubungimu adalah siang tadi, mengingatkan mu untuk jangan melewatkan makan siang.

Setelahnya Wonwoo tidak menghubungi mu lagi. Ada apa sebenarnya?

"Mbak, Jihun beberapa kali liat Mbak dianter pulang bukan sama Mas Onu."

Kamu mengubah posisi menjadi menghadap Jihoon, "iya, sama temen."

"Sering?"

"Lumayan," kamu tersenyum, "dia yang waktu itu deket sama Mbak. Yang sering kasih hadiah."

Jihoon beralih menatap mu lekat. Entah apa yang ada di pikirannya sehingga kata-katanya bisa menusuk hati mu.

"Mbak selingkuh sama dia?"

Kamu menahan napasmu selama beberapa detik, setelahnya menggeleng.

"Nggak! Dia cuma temen!"

"Gitu ya?" Jihoon tersenyum, "Mbak, Jihun liat dia ngusap kepala Mbak setiap mau masuk rumah. Jihun tau kapan cowok suka sama cewek, dan dia suka sama Mbak."

Kamu diam. Menunggu Jihoon melanjutkan ucapannya.

"Mbak bilang sama Mas Onu kalo mau pergi-pergi sama temen Mbak itu?"

"Nggak, Hun."

"Kenapa?"

"Mbak takut," kamu menghela napas, "takut Onu marah, takut nyakitin Onu."

Jihoon tersenyum, "sadar nggak Mbak, secara gak langsung Mbak nyakitin Mas Onu. Mbak gak jujur."

Dadamu terasa nyeri mendengar ucapan Jihoon barusan.

"Tapi, kayaknya Onu gak tau..."

"Mbak," Jihoon melanjutkan, "mau Mas Onu tau atau nggak, Mbak tetep nyakitin. Coba Mbak ada di posisi Mas Onu, gimana rasanya?"

Kamu terdiam kembali. Sadar akan sikapmu yang tidak seharusnya, bayangan Wonwoo yang tersenyum menghantui pikiranmu.

"Kalo ada dua cinta, yang pertama sama kedua, pilih yang kedua," ujar Jihoon disertai senyuman.

"Kenapa yang kedua?"

Jihoon merapikan rambutmu yang sedikit berantakan, "karena gak mungkin ada yang kedua kalo Mbak beneran cinta sama yang pertama."

"Tapi temen Mbak itu dulunya orang yang pertama Hun," kamu mengelak.

"Tetep aja," Jihoon tersenyum, "Mbak milih Mas Onu bukan dia. Posisinya sekarang Mas Onu yang pertama dia yang kedua."

"Terus gimana?"

Jihoon menghela napasnya lalu terpejam, "pilih Mbak. Pilih satu, jangan keduanya Mbak kasih harapan. Kalo emang Mbak sayang Mas Onu, tinggalin temen Mbak. Tapi kalo kebalikannya, tinggalin Mas Onu. Jihun gak mau nanti Mas Onu sakit hati, Mas Onu udah kayak Mas nya Jihun sendiri."

"Udah ah, Jihun mau bobo di sini," dia maju dan mengecup keningmu, "Jihun sayang Mbak."

Setelahnya dia mencoba terlelap dan kamu larut dalam pikiranmu. Entah kenapa, rasanya berat ketika harus memilih.

Jika memilih Wonwoo, maka kamu akan kehilangan Suho. Tapi jika memilih Suho maka kamu pasti kehilangan orang yang sudah menyembuhkan sakit hatimu.

Pertanyaannya, kenapa juga kamu harus tidak siap saat memilih Wonwoo dan kehilangan Suho? Apa kamu sudah mulai...menyayangi Suho?

🌼

Aku bakal nyoba fokus dulu sama Mas Dyo dan Kak Suho. Karena feel mereka sama. Kalo aku ngetik A' Sehun atau Mas Cey takut feel nya ilang, jafi aku fokus mereka berdua dulu ya? Punya Mas Cey sama A' Sehun aku hold dulu. Mwehehehe

Husband Series - April 2018

-muffinpororo

[Husband Series] | Kim JunmyeonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang