"Mom? Dad? I have to go to—oh..."
Suho yang masih menangkup pipimu hanya menampilkan wajah tanpa rasa bersalahnya lalu bertanya, "kenapa, Gas?"
Kamu yang masih terkejut hanya bisa diam menatap Bagas yang membawa sesuatu di tangannya.
Bagas mengerjap pelan lalu mengangkat paper bag yang ada di tangan kanannya. "Mau ke rumah Zara, daritadi dia nelponin soalnya."
Kamu berdeham pelan dan menepis pelan tangan Suho di wajahmu. Suamimu terlihat akan protes namun kamu lebih dulu angkat suara.
"Oh, udah dibawa semua?" tanyamu.
Pertanyaanmu membuat Suho mengernyit bingung. "Dibawa semua? Emang itu apa?"
"Zara's period starter pack," jawab Bagas santai. "Susu cokelat, chiki, hot pack, jus—"
Kamu tertawa lalu menghampiri Bagas yang sejak tadi berdiri dekat pintu kamarmu dan Suho. "Okay, Prince. Jangan pulang kemaleman, ya?"
Bagas tersenyum dan mengangguk. Netranya kini beralih pada tubuh tegap sang Ayah yang ikut mendekat lalu memeluk tubuhmu dari belakang.
"Dad, aku belum mau punya adek lagi. Nanti tunggu aku kuliah aja, oke?"
"Lho? Kenapa emang? Kan lucu kalo kamu punya adek sekarang," ujar Suho lalu tertawa geli. Entah apa yang lucu.
Bagas berdecak malas. "Aku liat anaknya Om Sehun yang berantem terus aja pusing, punya adek itu gak seru. Ya kecuali Reyhan sih, dia oke aja sama Ranisha. Kalo adek aku modelannya kayak anak Om Umin aku mau!"
Kamu menggeleng pelan. Bagas dan Suho itu sering kali berdebat soal adik untuk Bagas. Pasalnya, Bagas belum ingin punya adik baru. Entah untuk alasan apa. Yang pasti, dia tidak ingin terlibat pertengkaran ala saudara seperti anak-anak Sehun.
"Yaudah Daddy buatnya sekarang, siapa tau lahirnya pas kamu udah kuliah, iya kan?" Suho mencoba bernegosiasi lagi. Namun Bagas tetaplah Bagas.
"Mana mungkin sih, Dad? Yanga ada sebelum aku UN aku udah punya adek. Udah ah aku mau ke rumah Zara, udah ditungguin!"
Bagas meraih tanganmu dan Suho untuk dikecupnya. Dia juga mendekat ke arahmu sebelum mengecup pipimu lembut.
"Bye, Mom, Dad! I'll be home, soon."
Suho terkekeh pelan. "Secepet-cepetnya dia pulang dari rumah Dyo ya jam setengah sembilan malem. Dia bawa motor ya?"
Kamu mengangguk dan bersandar pada Suho. "Lagian besok libur ini, gak apa-apa main dari sore. Iya, padahal punya SIM juga belum. Dasar."
"Gak apa-apa, remaja. Berdo'a aja supaya dia gak nabrak apa-apa," katanya sebelum menempelkan dagunya di bahumu. "Ini kita gak mau coba bikin adek buat Bagas gitu?"
"Hah?"
"Ya coba aja. Kalo gak jadi bagus, jadi juga bagus, gimana?" tanya Suho sembari menaikkan kedua alisnya.
Kamu menggeleng. "Nggak, aku lagi masa subur."
"Ah? Masa sih? Coba aku cek."
"Jangan macem-macem!"
"Cuma cek, sayang. Lesgo!"
"Kakak!"
🌼
-Selesai-
Finally ini selesai juga uhuy. Big thanks untuk reader yang sudah membaca dan nge-vote plus komen.
Komen kalian kekuatanqu - muffinpororo2k18
See ya on the extra chapter!
KAMU SEDANG MEMBACA
[Husband Series] | Kim Junmyeon
FanfictionKebayang gak kalo seorang Kim Junmyeon jadi suami kamu? 🌼 Start : 23 April 2018 Finish : 6 November 2018 🌼 Welcome to Husband Series Exo Version! #3 ♥