"Istirahat, sayang. Sini biar Bagas aku yang gendong."
Kamu menoleh saat mendapati Suho berdiri di dekat tempat tidur dengan setelan kemeja dan celana kainnya.
"Lho? Kok cepet, Kak? Katanya kamu mau nge-cek hotel di Bandung?" tanyamu pelan, takut membangunkan Bagas yang baru saja kembali terlelap setelah menangis tadi.
Dia duduk di sampingmu sebelum mengecup pipimu lembut. "Aku minta yang lain aja yang berangkat. Ninggalin kamu sama Bagas lama-lama gini bikin gak tenang."
Kamu tersenyum tipis. "Kamu tadi gak sempet sarapan. Mau makan gak sekarang?"
"Mau. Sini Bagas nya aku gendong."
"Gak usah, boboin di box bayinya aja. Ini udah bobo dia nya juga."
Suho mengangguk lalu mengikutimu mulai dari meletakkan Bagas di box bayi sampai melangkah ke dapur.
Oh, kamu dan Suho sudah pindah ke rumah baru. Hal itu sempat diprotes oleh Jihoon, lantaran dirinya masih ingin Bagas tinggal di rumah.
Bahkan Jihoon rela meninggalkan kegiatan rutinnya—bermain futsal bersama Woojin—demi bisa bertemu Bagas lebih lama.
"Jangan protes kalo setiap Sabtu-Minggu Jihun main di sini sama Bagas!"
Alhasil Suho menjadikan salah satu kamar kosong—yang sudah disiapkan untuk Bagas nantinya—menjadi tempat menginap khusus Jihoon.
"Aku cuma buat sayur bayem tadi, sekalian go-jek in bekel buat Jihun. Gak apa-apa?" tanyamu pada Suho yang sudah duduk di kursi meja makan dan menghadap ke arahmu.
Dia mengangguk. "Apa yang kamu masak juga pasti aku makan."
"Batu sekalipun?"
"Ya kalo kamu tega sih..."
"Ngaco aja," sahutmu lalu tertawa geli mendengar jawaban Suho.
Setelah menghidangkan nasi serta beberapa lauk pauk untuk suamimu, kamu mengambil tempat di sampingnya dan menemaninya makan.
Suasananya cukup tenang sampai Suho kembali bersuara.
"Kemaren aku liat box bayi yang warna biru tua, bahannya lebih kuat, terus—"
"Box bayi yang sekarang masih sangat amat bagus, jangan buang-buang uang. Oke?"
Suho meringis lalu mengangguk. Namun tidak lama, mulutnya kembali mengatakan hal-hal yang membuatmu gemas.
"Temenku beberapa hari yang lalu ngajak anaknya liburan ke Disneyland. Bagas udah bisa diajak naik pesawat belum ya?"
"Aku pingin ajak Bagas ke Yunani, atau ke Jeju. Tapi kalo keliling Indonesia dulu asyik juga sih."
"Kemaren aku liat stroller warnanya lucu, kamu pasti suka. Aku beli ya?"
Kamu menghela napas sebelum mencubit pipinya pelan. Membuatnya menoleh dan menatapmu bingung.
"Bagas belum bisa diajak jalan jauh, dan kita punya stroller juga sayang. Kado dari Baekhyun," ucapmu diiringi senyum tipis.
Suho hanya terkekeh kecil, lantas lelakimu menganggukan kepalanya dan kembali melanjutkan acara makannya.
Tapi tidak lama, tangisan Bagas membuatmu terperanjat dan langsung berlari menuju kamar. Bahkan Suho meninggalkan makannanya untuk menyusulmu dan Bagas.
Beberapa hari belakangan Bagas cukup rewel, entah kenapa. Baru saja kamu akan menggendong Bagas, Suho sudah lebih dulu mengulurkan tangannya dan mengangkat tubuh mungil putranya.
"Biar aku yang gendong, kamu capek dari tadi subuh jagain Bagas. Sekarang istirahat, Bagas sama Daddy. Oke?" Suho mengecup pipi Bagas yang merah karena menangis. Oh bahkan hidungnya juga turut memerah.
"Kamu belum selesai makan," ujarmu sambil menatap Bagas yang perlahan mulai tenang dalam dekapan Ayahnya.
Suho tersenyum. "Gampang, lagian kayaknya Bagas kangen aku. Beberapa hari ini aku kan jarang gendong dia."
Anggukan pasrah serta senyum tipis kamu berikan pada suamimu. Kini Bagas kembali tertidur dan Suho enggan melepas Bagas.
"Bagas aja kangen aku, Mommy nya kangen gak? Hm?" goda Suho sembari mendekat dan mencuri satu kecupan di sudut bibirmu.
"Kak! Ada Bagas ih!" kamu memukul bahunya pelan. "Kangen. Sedikit."
"Cuma sedikit?"
"Ya maunya?"
"Yang banyak dong. Aku aja kangen kamu nduselin. Aku kangen cium kamu, kangen—"
"Ssst! Anaknya baru tidur lagi, jangan berisik nanti bangun."
Suho tertawa. "Sinian dong, sayang."
"Apa? Mau apa?"
"Cium."
"Tadi kan udah....."
"Itu namanya di kecup, bukan cium."
"Banyak mau."
Suho akhirnya meletakkan Bagas dalam box bayinya dan mendekat ke arahmu.
"Lah? Kok di boboin di box?"
"Aku mau nduselin Mommynya dulu, Bagas juga paham kok. Ya kan, Bagas?"
Saat Suho menarik pinggangmu dan mulai mengecupi sudut bibirmu, kamu yakin kalian tidak akan berhenti sampai disana.
🌼
Yops beberapa part lagi ending! Jangan sok sedih gitu, ah. Wkwk
Bentar lagi kapal Bang Umin berlayar. Ditunggu ya. Oke?
Husband Series - Mei 2018
-muffinpororo
KAMU SEDANG MEMBACA
[Husband Series] | Kim Junmyeon
FanfictionKebayang gak kalo seorang Kim Junmyeon jadi suami kamu? 🌼 Start : 23 April 2018 Finish : 6 November 2018 🌼 Welcome to Husband Series Exo Version! #3 ♥