"(Y/n) mana ya?"
Kamu mendongak cepat dan refleks mengangkat tangan kananmu ke udara. Karyawan lelaki yang tadi bertanya akhirnya menghampirimu dan memberikan sesuatu.
"Ada yang kirimin ini," ujarnya dan kamu mengernyit bingung.
"Beneran buat saya?" tanyamu.
Sebuah anggukan menjawab pertanyaanmu. Kamu hanya menatap kedua benda itu bingung, namun tak urung mengangguk dan memberikan senyum tipis pada sang pengantar sembari mengucap terima kasih.
Seperginya sang pengantar, kamu berniat membuka sebuah kotak kecil berwarna hitam dengan pita silver diatasnya.
Namun belum sempat melihat isinya, sebuah tepukan di bahumu mengalihkan perhatianmu.
"Dari siapa?"
Kamu tersentak dan menoleh, "Rin, bisa nggak kalo muncul jangan bikin kaget?"
Haerin tertawa geli lalu mengangkat bahunya acuh, "udah kebiasaan. Ih bunganya lucu! Dapet dua hadiah? Satu lagi apa?"
Ya. Salah satu barang yang tadi diantar adalah se-bouquet bunga berukuran sedang.
Kamu hanya menggeleng sembari mengangkat bahu, "nggak tau. Ini baru mau di buka."
"Yaudah buka cepet," titah Haerin yang kamu angguki.
Begitu kotak hitam itu terbuka, kamu otomatis menahan napas sedangkan Haerin memekik tertahan.
Ya ampun.
"Earrings? The hell! I know this brand!" seru Haerin begitu melihat isi dari kotak kecil tersebut.
Kamu menoleh kearah Haerin, "seriously? How...much–i mean this price?"
Haerin menatapmu lekat, "more than 72$! Is that from your boyfriend? Gosh! He might be so freaking rich!"
Kamu mencari sebuah tanda, siapa tahu saja si pengirim sebenarnya memberikan sebuah tanda agar kamu tahu siapa yang mengirim.
Dan sebuah kartu putih bertuliskan sesuatu menarik perhatianmu. Kamu mengambilnya dan membaca bunyi pesan yang tertulis.
Have a great day, beautiful!
With love, KK
Kamu mengernyit, KK? Siapa?
Tidak ada tanda lainnya. Hanya itu saja. Kamu bahkan tidak tahu siapa itu KK, bagaimana rupanya, mengapa dia mengirim ini padamu? Dan sebagainya.
Jadi kamu hanya meletakkan bouquet bunga di pojok meja kerjamu dan kotak berisi anting mahal itu di dalam tas.
🌼
"Nu, aku dapet hadiah gak tau dari siapa."
Wonwoo menoleh sekilas lalu kembali fokus ke jalan di hadapannya.
"Dari siapa?"
"Gak tau, dia cuma kasih inisial KK gitu doang."
Wonwoo tersenyum, "kamu punya fans ya? Dapet apa emang?"
"Dapet anting sama bunga."
Wonwoo mengulurkan tangannya padamu, kamu menatapnya bingung.
"Kenapa?" tanyamu.
"Tangan kamu dong pinjem, gak semangat aku tadi pagi kan gak ketemu kamu."
Kamu tertawa dan menarik tangan Wonwoo , menggenggamnya erat.
"Kan tadi pagi kamu musti berangkat duluan," ujarmu lalu mengusap punggung tangan Wonwoo yang berada di genggamanmu.
Wonwoo mengangguk lemah, "makanya kangen banget parah."
"Lebay ih! Buka dirumah ya? Aku cuma buka berdua sama Jihun, Mbak Hyo sama Ayah Bunda pergi ke rumah nenek."
"Iya. Telpon Jihunnya mau dibeliin apa."
Kamu mencebik kesal, "jangan manjain Jihun terus ih nanti kebiasaan dianya manja sama kamu."
Wonwoo tertawa, "emang kenapa? Gak apa-apa kan? Adek aku juga si Jihun."
"Terserah kamu deh," ujarmu ketus.
Wonwoo menarik genggaman tangan kalian dan mengecup punggung tanganmu beberapa kali.
"Ngambek nih? Imut banget kalo ngambek," ujar Wonwoo sembari tertawa kecil.
Kamu menatapnya kesal, memukul lengannya dengan sebelah tanganmu.
"Gak usah gombal! Gak mempan!"
"Tapi pipinya merah. Aaaa sayangnya aku lucu banget, mau cubit sini!"
"Wonwoo!"
🌼
Keju banget pagi-pagi ya Rabb. Maapin wkwk.
Happy reading bunny buddy boo!🐰♥
Husband Series - Maret 2018
-muffinpororo
KAMU SEDANG MEMBACA
[Husband Series] | Kim Junmyeon
Fiksi PenggemarKebayang gak kalo seorang Kim Junmyeon jadi suami kamu? 🌼 Start : 23 April 2018 Finish : 6 November 2018 🌼 Welcome to Husband Series Exo Version! #3 ♥