Dua kali.
Kamu mendapat hadiah sebanyak dua kali. Dan kenapa juga Wonwoo harus memberikanmu hadiah dengan jangka waktu kurang dari tiga hari?
Bedanya, hadiah kali ini berukuran lebih besar dari sebelumnya. Dan isinya sebuah sepatu.
Semacam, heels dengan hak yang tidak terlalu tinggi. Berwarna biru tua lengkap dengan pita diatasnya yang menambah kesan manis pada sepatu itu.
Kamu tersenyum simpul sebelum mengambil ponsel dan berniat menghubungi Wonwoo. Tapi saat kamu mengangkat salah satu sepatu, amplop biru muda berukuran kecil menempel di bawahnya.Kamu mengambil amplop tersebut dan membukanya, ada sebuah kertas putih dengan tulisan tangan didalamnya.
Kamu membaca surat tersebut, dan dalam kurun waktu lima detik ekspresimu berubah. Dari senyum lebar menjadi datar.
-like a simple bracelet that i gave to you, here's a heels with ribbon for my simple girl. You always know who am i.-
Gosh.
Kenapa dia harus muncul lagi?
Kamu mengambil ponsel dan men-dial nomor telepon seseorang yang sudah tidak pernah kamu hubungi.
Tepat di nada sambung ke dua panggilanmu diangkat.
"Kamu suka?"
"Bisa jelasin ini maksud
-nya apa?""Present! For you."
"Kenapa?"
"Aku sayang kamu."
Kamu berdecih dan menatap sepatu di genggamanmu dengan nanar. Rasa kesal dan kecewa begitu mendominasi hatimu.
"Kak, Kakak itu punya pacar."
"Kamu kan?"
"I do have a boyfriend,
you know him? Jeon Wonwoo.""Stop calling his name
with the cute ways.""Kakak dimana?
Aku mau balikin sepatunya.""Kenapa harus dibalikin?
Kamu gak suka brand nya?""Hell. It's Christian Louboutin!
Lagipula buat apa Kakak ngabisin
belasan juta cuma buat orang asing?""Ketemu aku di kafe waktu itu.
Tempat pertama kali kita nge-date.""Date? Are kidding me?
Dua puluh menit lagi
aku sampe disana."Kamu memutus panggilan sepihak dan menggenggam erat sepatu ditanganmu.
Sepatu dengan brand besar seperti ini bagaimana kamu tidak tahu? Kamu penggila desain Christian Louboutin! Hanya saja harganya tidak manusiawi.
Bagaimana bisa sebuah sepatu seperti tadi harganya mencapai 795$?!
Kamu menghela napas dan memasukkan sepatu itu kedalam kotaknya lalu bersiap diri untuk mengembalikan sepatu itu.
🌼
Kamu memutar kepalamu untuk mencari keberadaan lelaki yang memiliki janji denganmu.
Pandanganmu jatuh pada meja dipojok kafe. Ada Suho disana. Tapi dia tidak sendiri, dia bersama wanita yang saat itu dipeluknya.
Kamu hanya memperhatikan mereka dari jauh.
Sang wanita nampaknya terlihat begitu bahagia saat bercerita, begitu pula dengan Suho yang menanggapinya dengan tawa dan usapan lembut dikepala sang wanita.
Kamu tersenyum remeh, ini yang dikatakannya dengan menyayangimu? Menyayangimu sebagai apa? Boneka?
Kamu menghela napas kasar dan mengangkat dagumu tinggi. Kamu berjalan dengan penuh percaya diri, hingga sampai didepan meja yang mereka tempati kamu meletakkan kotak berisi sepatu pemberiannya dengan tenang.
Suho dan wanita itu sontak menoleh, namun ekspresi yang diberikan berbeda. Jika wanita itu hanya menatapmu bingung, Suho menatapmu dengan ekspresi terkejutnya.
"Maaf ganggu. Tapi kayaknya pacar Mbak salah kirim paket. Harusnya ini buat Mbak deh, malah dikasih ke saya," ujarmu lalu tersenyum simpul.
Suho lantas berdiri dan menggenggam tanganmu, "ini gak kayak apa yang kamu pikir."
Kamu melepas genggaman Suho, "Kak malu diliat sama pacarnya. Maaf ya Mbak," ujarmu merasa tidak enak sekaligus sedikit sesak.
Kamu mencoba untuk menatap Suho dan tersenyum lembut.
"Ini yang kamu bilang kalo kamu sayang aku ya, Kak?" tanyamu sepelan mungkin.
Suho menggeleng, "aku bisa jelasin. Please..."
Kamu menepuk bahu Suho beberapa kali, "jangan kirimin aku apapun lagi ya Kak. Nanti malah jadi sampah dirumah."
Kamu tersenyum pada keduanya.
"Aku pamit ya? Maaf ya Mbak ganggu," ujarmu pada wanita yang sejak tadi diam lalu tatapau beralih pada Suho.
"Kak, aku bener-bener benci senja. Mulai detik ini dan seterusnya," ujarmu lalu tersenyum manis hingga matamu menyipit.
Kamu berbalik pergi dan melangkah dengan cepat. Air matamu mengalir begitu sampai didepan pintu kafe. Kenapa juga kamu harus menangis.
Maka kamu menghapus kasar air matamu dan kembali melangkah dengan tenang. Tapi sebelum meinggalkan area kafe lebih jauh, seseorang menahan tanganmu dan kamu otomatis berhenti berjalan.
"Kak kan aku udah bilang kal—"
Lelaki dihadapanmu ini bukan Suho. Kamu tidak tahu dia siapa.
"Hai, bisa ngobrol sebentar?"
🌼
Siapa hayoooo~
Happy reading bunny buddy boo!🐰♥
Husband Series - Maret 2018
-muffinpororo
KAMU SEDANG MEMBACA
[Husband Series] | Kim Junmyeon
FanfictionKebayang gak kalo seorang Kim Junmyeon jadi suami kamu? 🌼 Start : 23 April 2018 Finish : 6 November 2018 🌼 Welcome to Husband Series Exo Version! #3 ♥