Chapter Khusus

20.3K 2.6K 340
                                    

Suho memijat keningnya sembari menghela napas lelah. Sudah dua hari dia disibukkan dengan pekerjaannya.

Dia akan membangun hotel baru didaerah Bandung, atas usul Jongin.

Dan sudah dua hari juga dia kurang tidur karena ada beberapa maslah, termasuk hak milik tanah. Rasanya kepalanya akan segera pecah jika semenit lagi saja memikirkan soal pekerjaannya.

Gadisku

Kak aku mau jalan sama Onu dulu, kamu jangan kelamaan kerja. Istirahat dulu. Jangan lupa makan.

Suho tadinya sudah memasang senyum saat mendapat pesan dari kekasihnya. Tapi isi pesannya mampu melunturkan senyum Suho.

Jangan lama. Dateng ke rumah, aku sendirian. Kangen.
Send.

Dia kembali menghela napasnya dan memejamkan mata saat tubuh atletisnya bertemu dengan empuknya sofa ruang tengah. Dengan cepat, lelaki itu tertidur pulas. Sepertinya dia sangat lelah. Mari biarkan dia tertidur.

🌼

"Balonnya kok belum ditiup sih ini? Gimana dah?" tanya Lay begitu melihat tumpukan balon foil diatas meja.

Baekhyun langsung menunjuk sehun dengan dagunya, "salahin tuh bocah albino. Dia katanya mau niup, tapi dari tadi sibuk sama kucingnya si Ceye."

Xiumin berkacak pinggang sembari menatap tajam si bungsu.

"Tugasnya apa dek Sehun? Udah dijerjain belum?"

Sehun menoleh dan segera melepas Toben, dia hanya menunjukkan cengirannya.

"Belum, Bang hehe. Ini mau dikerjain kok!"

"Cepetan, udah sore," ujar Xiumin lalu meninggalkan Sehun.

"Mampuuuuus!" seru Chanyeol dari lantai dua rumahnya.

"Bacot lo!" balas Sehun kesal.

Lay memejamkan matanya sebelum menatap Sehun dan Chanyeol bergantian. Dyo hanya tertawa kecil sembari menggeleng.

"Bisa gak sih kalian sehari aja gak berantem?!"

Jongin menggeleng pelan sembari berdecak, "bocah emang dua-duanya. Kalah anak gue."

"Bacot item!"

"Dih? Apaan sih albino?! Ngegas mulu lo! Banyak bensin?"

"Jongin... Sehun..."

"Iya maaf Bang Jongdae."

"Maaf Bang. Salahin Sehun, dia yang berisik duluan."

Lay melempar sebuah confetti kearah Jongin, "terusin lagi gue lempar cutter nih?!"

Akhirnya ancaman Lay berhasil membungkam Sehun juga Jongin. Chanyeol sengaja tidak bersuara, dia sudah melihat tatapan datar Jongdae.

Jujur saja, Jongdae jika sudah bicara dengan nada tenang dan tatapan datar justru lebih menakutkan dari Lay yang marah.

"Aku dataaaang!" seru mu saat masuk kedalam rumah Chanyeol membawa sebuah kotak.

[Husband Series] | Kim JunmyeonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang