Lego Star Wars

22K 2.1K 166
                                    

"Bagas, no. Nanti jatuh sayang, sini sama Mom."

Bagas menoleh sekilas sebelum membuang pandangannya dan mulai merangkak menuju Suho yang masih terpejam.

Ya, Bagas ada di atas tempat tidurmu dan Suho sepagi ini. Bahkan adzan subuh belum berkumandang.

"Bagas mau bangunin Daddy? Aduh—sini sayang sini..." Kamu mengangkat tubuh mungil Bagas yang hampir naik ke atas tubuh Suho. Takut Bagas berguling dan jatuh ke lantai.

Melihat Bagas yang masih tetap ingin membangunkan Suho, kamu akhirnya mendekat dan menepuk pipi Suho lembut.

"Kak? Bagas mau main sama Daddy nya nih," ujarmu sebelum tepukan lembut di pipi Suho menjadi sebuah cubitan gemas. "Kaaak?"

"Hng?"

Suho meregangkan tubuhnya sesaat sebelum membuka mata perlahan. Menyesuaikan cahaya yang masuk ke retina.

"Lho, ada Bagas ternyata." Dia tersenyum, matanya menyipit hingga membentuk sebuah garis. "Sini coba peluk dulu, isi tenaga dulu Daddy nya."

Tubuh mungil Bagas berakhir dalam pelukan hangat Suho selama beberapa menit. Bagas memberontak, mungkin tidak betah karena terlalu lama dipeluk.

"Lho? Ada istriku juga," katanya lalu tertawa. "Sini coba peluk dulu."

"Nggak. Modus aja pagi-pagi, siap-siap sholat subuh sana, Kak."

Suho menganggukkan kepalanya beberapa kali. "Iya. Sebentar, aku kumpulin nyawa dulu."

Kamu tertawa mendengar alasannya yang sedikit tidak logis. Memang ada berapa nyawa di dalam tubuhnya? Sembilan?

"Momomom, daaaaa." Bagas merebahkan tubuhnya sembari menggigit gemas jarinya sendiri. Kamu yang turut merasa gemas pun mencubit pipi Bagas pelan lalu mengecup kening serta kedua pipinya bergantian.

"Bagas dapet cium, aku nggak?"

Kamu menoleh sebelum memberikan ekspresi datar pada Suho. "Cium-mu itu gak cukup sekali. Udah sana ih, keburu adzan subuh."

"Iya iya, Ibu Negara yang terhormat."

Suho bangkit dari posisi nyamannya dan melangkah menuju kamar mandi dengan langkah dihentak.

"Habis sholat harus peluk gak mau tau!"

🌼

"

Permisi, paket!"

Kamu menghela napas jengah sembari menoleh ke arah Suho yang kini tersenyum tanpa rasa bersalah. Ini sudah kali ke tiga pengantar paket datang ke rumah. Kamu bingung apa lagi yang dibeli Suho.

Setelah mengambil barang, kamu duduk di atas karpet. Tepat di belakang Bagas dan di samping Suho.

"Tadi udah Hot Wheels 12 buah, terus sepatu sama jaket denim, sekarang apa lagi?" tanyamu gemas membuat Bagas menoleh sekilas sebelum kembali sibuk dengan beberapa Hot Wheels di tangannya.

Suho memberikan cengiran lebar. "Satu set Lego Star Wars..."

"Hah? Yang bener aja kamu?"

"Beneran, sayang..."

Kamu membuka bungkus paket dan menghela napas beberapa saat kemudian. Benar-benar satu set Lego. Dan kamu tau, ini Lego Original.

"Ngabisin yang berapa beli Lego?" tanyamu lagi.

Suho menggaruk pipinya dengan jari telunjuk. Enggan menatapmu—takut lebih tepatnya. "Euh, berapa ya? Lupa aku."

"Kak..."

Helaan napas turut terhembus kasar dari mulutnya. Dia kini menatap matamu lekat.

"Jangan marah kalo aku bilang harganya ya?"

"Hm."

"Ah marah nanti kamu. Jawabannya aja gituuu."

Kamu menggeleng gemas. "Buruan ih nggak marah."

Suho menelan saliva nya sebelum menyebutkan harga satu set Lego tadi, "Sebelas juta."

Kamu membelalakkan matamu seraya menahan napas beberapa saat. Astaga. Suamimu ini kenapa senang sekali menghamburkan uang sih?

"Kak...ya ampun. Kamu buang-buang uang sebelas juta buat Lego????"

"Tapi kan cuma sebelas juta, sayang... Lagian buat Bagas, kok."

Cuma?

Kamu memejamkan mata sesaat sebelum kembali menatapnya. "Besok nggak boleh lagi beliin Bagas mainan atau apapun yang kelewat mahal! Jangan buang-buang uang, ditabung!"

"Tapi kan—"

"Gak ada tapi, Kakak sayang..." ujarmu penuh penekanan.

Suho lantas mengangguk pelan. "Oke, maaf."

Kamu merentangkan tanganmu, memberi isyarat pada Suho untuk mendekat.

"Sini."

"Apa?" tanyanya.

"Peluk dulu."

Suamimu mendekat dan menubruk tubuhmu seraya melingkarkan lengannya di pinggangmu. Wajahnya dia sembunyikan di bahumu.

"Makasih ya Daddy, udah beliin Bagas mainan yang banyak. Tapi mulai besok, harus hemat. Mainan Bagas udah banyak, uangnya dipake buat yang lebih penting aja. Oke?" ujarmu lembut sembari mengusap punggung Suho.

Yang dipeluk mengangguk. "Iya. Gak lagi, jangan marah ya?"

"Gak marah, kok."

"Kalo gitu boleh cium?"

"Nggak ada cium-cium!"

"Tuh kan marah..."

"Ya habisnya kamu kalo cium gak cukup sekali."

"Ini sekali, beneran."

"Nggaaak! Ada Bagas, Kak!"

Tentu saja Suho tidak akan mengindahkan ucapanmu. Suho Kim akan selalu mendapatkan apa yang dia inginkan.

Itu juga jika situasinya memungkinkan.

🌼

Seneng bgt dong aku kemaren Music Bank ada para Ayah dan Anak-anaknyaaa!! Dyo satu panggung sama Zara, Jongdae juga sepanggung sama Reyhan huhu pingin nangis aja. Coba Adriel sepanggung sama Jongin:""")))))

Husband Series - April 2018

-muffinpororo

[Husband Series] | Kim JunmyeonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang