Doyoung : akhirnya gue bisa kuliah juga..
Doyoung sedang mengamati buku tabungannya, jumlah uang yg sudah ia tabung bisa untuk melanjutkan kuliahnya yg sempat tertunda.
'Cklek.
Sohye : kamu jadi kuliah..
Doyoung mengamati sohye yg terlihat sedih karna mau ditinggal doyoung kuliah, rencananya ia akan kuliah ke belgia.
Doyoung : hmm..iya,
Dengan malas sohye melangkah mendekati doyoung yg sedang duduk sudut pinggir ranjang.
Sohye : jangan tinggalin gue..
Sohye langsung menyerbu doyoung dengan memeluknya erat seperti tak mau ditinggalkan.
Doyoung membalas pelukan sohye erat, ia juga sebenarnya tidak mau meninggalkan sohye.
Doyoung : tapi aku..
Sohye : hmm..nggak mau, nggak boleh, gue nggak mau lo pergi..
Sohye merengek seperti anak kecil, itu membuat doyoung semakin terpuruk dan berpikir dua kali untuk kuliah di belgia dan meninggalkan sohye.
Sohye : gue nggak mau lo pergi young..
Doyoung menelan ludahnya, tak tega meninggalkan sohye kalau sudah begini, tapi kuliahnya?
Doyoung : enggak kok hye, aku cuma pergi sebentar, enggak lama..
Sohye : pokoknya nggak mau..
Sohye semakin merengek sambil menangis, ia memukul mukul dada doyoung sampai doyoung terdorong dan jatuh ke kasur, tapi hanya badannya dan kakinya masih tergantung ke lantai. Sohye menindihnya dari atas sambil merengek dan memeluk doyoung.
Doyoung : jangan nangis, aku cuma sebentar kok ke belgia nya..
Sohye : sebentar? Lo kira belgia itu deket apa, enggak. Jangan pergi..Nanti siapa yg jagain gue, siapa yg nemenin gue tidur, siapa yg anterin sowoo sekolah, siapa yg nemenin gue konser, siapa yg..
Doyoung : stt..
Doyoung mengisyaratkan sohye untuk diam sambil meletakkan telunjuknya di mulut sohye, ia lalu tersenyum.
Doyoung : setelah pulang dari belgia, aku janji untuk tidak pernah lagi ninggalin kamu, okay?
Doyoung mengamati sohye yg berkaca kaca, mereka saling tatap.
Sohye : janji?
Doyoung : iya, aku janji..
Sohye memeluk doyoung erat lagi, doyoung menggulingkan tubuh sohye yg menindihnya ke samping nya.
Aku sebenarnya tidak siap meninggalkanmu, sohye.
***
Hari ini, doyoung akan pergi ke belgia, ia sudah membereskan barangnya tadi malam saat sohye sudah tertidur.
Sohye hanya mampu diam sambil menatap koper doyoung.
***
Doyoung : aku pergi dulu..
Sohye : berjanjilah lo nggak akan pergi lama..
Doyoung hanya tersenyum sambil mengangkat jari kelingkingnya. Lalu berjalan menuju pesawat, mereka sedang di bandara saat ini.
Doyoung melambaikan tangannya, dan dibalas sohye dengan melambai sambil tersenyum. Sohye hanya mampu melihat punggung doyoung yg sudah hilang dibalik banyak orang yg datang dan tiba.
Ia menghapus air matanya sambil berjalan pulang. Ia gagal untuk tidak membuat doyoung pergi, ia gagal.
***
Mina : sedih banget muka lo, doyoung udah pergi?
Sohye yg baru sampai dirumah menatap mina sebentar lalu pergi melongos ke kamarnya, mina hanya menatap sohye sedih.
Mina : ada apa tuh anak?
Mina menggelengkan kepalanya tidak peduli, ia meraih toples camilan disebelah sofa sambil menonton TV.
***
Sohye mengamati hp nya yg ia letakkan dipinggirnya begitu saja, berharap doyoung mengabarinya.
Sohye : huh..bahkan dia tidak mengabariku,
Sohye pasrah, ia membenamkan badannya kedalam selimut, berharap jika ia tidur dan bermimpi bertemu doyoung.
***
'Beberapa minggu kemudian..
Sudah hampir sebulan doyoung pergi ke belgia tanpa mengabariku apapun. Pria macam apa dia?! Aku juga ingin mengetahui keadaannya, tapi lihat apa yg terjadi? Huh! Menyebalkan!
Ryder : sohye..
Sohye : why, oppa?
Ryder mengambil kursi lalu duduk berhadapan denganku, aku sedang dikantor saat ini, padahal tidak ada kerjaan.
Ryder : kau merindukannya?
Sontak terkejut kecil, aku meletakkan pensil ku yg dari tadi untuk menggambar di buku, menggambar tidak berseni. Aku mendongakan kepala mengamatinya.
Sohye : hmm..tidak juga,
Yak sohye kau berbohong, Selamat atas kebohongan mu! Ryder tersenyum kecil sambil mengamati ku yg sedikit bertingkah aneh, mungkin Ryder tahu kalau aku berbohong padanya.
Ryder : tidak perlu merindukannya, belum tentu dia merindukanmu, iya kan?
Aku hanya mengangguk. Ryder benar, memangnya aku ini siapa nya sehingga pantas untuk dirindukan, iya kan?
Ryder : ah..iya, hampir saja kelupaan..
Ryder menyambar sesuatu dari meja kerjanya lalu meletakkannya di depan ku.
Sohye : undangan pernikahan? Kau mau menikah oppa?!
Ryder : tentu, aku kan sudah tua, jadi menunggu apa lagi, iya kan?
Aku yg belum percaya kembali mengamati undangan pernikahan Ryder dengan jessica SNSD yg bernuansa bunga bunga pink.
Sohye : chukae oppa..
Aku memberi selamat untuknya dan Ryder hanya menerima salam dari ku.
Ryder : jangan lupa datang ya..
Sohye : tentu saja datang..
Aku kembali tersenyum gembira padanya, tentu saja ada rasa bahagia walau Ryder bukan kakak kandungnya, tapi sohye sudah menganggapnya sebagai saudara.
Ryder : okay, kalau begitu kajja pulang, sepertinya kau butuh perawatan sebelum pergi ke pesta pernikahan ku..
Ryder merangkul pundak sohye sambil mengajaknya keluar, pulang.
Sohye : heh..dengar ya, aku ini masih muda tidak mungkin terlihat keriput tua..
Ryder : oh..ya? Lihat, bahkan ada sebuah jerawat di dahimu..
Aku langsung mengeluarkan cermin kecil dari tasku sambil mengamati dahimu dari cermin.
Sohye : hei, kau berbohong..
Aku mencubit pinggangnya sambil berjalan duluan, pura pura kesal seperti anak kecil. Sebenarnya iya sih karna aku juga takut kalau ada jerawat diwajahnya.
Aku mengamati area parkiran yg sepi, lalu menuju mobilku. Hari ini aku mau mengajak sowoo makan malam saja, aku kasihan pada anakku satu satunya itu karna jarang ku perhatikan minggu minggu ini.
***
Bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
Miss Me? ~I.O.I VS WANNA ONE~
Teen FictionSuatu hari di sekolah SOPA terdapat 2 genk yg aneh dengan kehidupan mereka yg aneh