Nayoung : Ukraina?!!!
Nayoung mengamati surat panggilan dari kantor utama tentara korea selatan, ia akan ditugaskan di ukraina untuk membantu para tentara dalam bidang medis.
Nayoung : aish! Jinjjayo?!!
Nayoung meletakkan kertas itu di atas meja kerjanya begitu saja, ia menggaruk kepalanya hingga rambutnya berantakan, frustasi.
'Kriet.
'Blam.
Chanyeol : nay, katakan kalau lo nggak ikut pergi ke ukraina!!
Dengan tampang paniknya chanyeol mengguncangkan bahu nayoung.
Nayoung : hentikan bodoh!
Chanyeol nyengir sambil melepaskan bahu nayoung dari pegangannya.
Nayoung : gue ikut ke ukraina, setidaknya ini sebuah keuntungan buat gue agar nggak ketemu manusia aneh macam elo!
Nayoung langsung beranjak pergi keluar meninggalkan chanyeol diruang pribadinya, ia ingin demo diruang CEO. Btw, CEO nya sudah beralih ke Mr.Park, ayah chanyeol.
***
Nayoung : ini dia, ayo nayoung lo bisa..
'Tok..tok..tok..
Nayoung mengetuk pintu ruang CEO dengan gugup, tapi yakin dan pasti. Setelah itu ia langsung masuk.
Mr.Park : Dr.Nayoung, ada apa?
Nayoung dengan keberaniannya langsung duduk di depan Mr.Park.
Nayoung : Mr.Park, aku tidak mau dikirim ke ukraina, bisakah kau mengajukan permintaanku ini ke kantor militer?
Mr.Park menghembuskan nafasnya kasar, ia meletakan dokumen yg daritadi ia baca ke meja begitu saja.
Mr.Park : maaf Dr.Nayoung, saya tidak bisa. Itu keputusan dari pemerintah dan saya tidak bisa membantahnya, kalau tidak RS ini akan disegel pemerintah..
Nayoung mengangguk mengerti, ia tahu bagaimana perasaan Mr.Park kalau RS ini sampai disegel pemerintah.
Nayoung : baiklah kalau begitu, saya permisi dulu..
Nayoung langsung beranjak pergi dengan wajah lesu nya, ia harus menerima takdir dirinya yg akan dikirim ke ukraina, ia belum bisa membayangkan jika harus berpisah lama dengan jinna.
Saat berjalan di lorong RS, nayoung tak sengaja melihat DK yg mengamatinya lalu berjalan berputar balik, sepertinya DK menghindari nayoung.
Nayoung : kenapa tuh bocah?
Gumam nayoung sambil berjalan cepat mengejar DK yg seperti orang ketakutan saat melihat nayoung.
Nayoung : DK! DK!
DK berlari saat nayoung berteriak memanggilnya, karena tidak mungkin untuk mengejarnya, nayoung berbelok ke kanan lewat jalan pintas, sementara DK berjalan lurus.
DK mengamati kebelakang sambil terus berjalan, ia memastikan bahwa nayoung tidak mengejarnya.
DK : Nayoung!
DK langsung terhenti saat nayoung sudah merentangkan tangannya agar DK tidak bisa kabur, nayoung menatap DK intens.
DK : kok lo natap gue gitu sih..
Nayoung berjalan mendekati DK, yg didekati tidak bisa bergerak saat tiba tiba punggungnya menyentuh tembok alias nayoung menguncinya di tembok.
'Deg..deg..deg..deg..
Suara jantung DK, rasanya mau copot karena wanita single parent di depannya ini.
Nayoung : kenapa kau menghindari ku?
DK : menghindari mu? Tidak, aku tidak pernah menghindari mu..
DK mulai berbohong, jujur ia sedang mencoba untuk menghindari nayoung, ayolah dengan kejadian kemarin, ia rasanya malu setengah mati dan tak ingin menemui korban, alias nayoung.
Nayoung : bohong. Kau berbohong kan DK..
Xuanyi : ehem..
Reflek nayoung dan DK menoleh mengamati xuanyi yg berdiri tidak jauh dari mereka sambil tersenyum menggoda. Nayoung mengembalikan ekspresinya seperti biasa, dan DK menghembuskan nafasnya tenang.
Xuanyi : oenni nayoung, oppa DK, apa yg kalian lakukan di lorong sepi ini?
DK menggaruk kepala belakangnya yg tidak gatal, sedang mencari jawaban. Dari arah xuanyi berdiri, tibalah pria yg sangat dikenal nayoung, jinyoung mantan suaminya.
Jinyoung menatap nayoung, yg ditatap hanya membuang muka nya kesamping.
Jinyoung : apa yg terjadi?
Xuanyi : entahlah oppa, mereka belum menjawab pertanyaan ku tentang kenapa mereka berdua di lorong sepi ini..
Nayoung menatap DK, lalu menggantungkan tangannya di lengan DK.
Nayoung : kami sedang pacaran, iya kan oppa?
DK mendelikan matanya pada nayoung meminta jawaban, lalu nayoung gantian menatap DK mendelik sambil tersenyum aneh.
DK : ne, kami sedang pacaran..
DK menyengir, batinnya mengutuk mulutnya barusan yg sembarangan berbicara sehingga membuat jantungnya semakin bekerja dengan cepat.
Xuanyi : romantis sekali, aku saja jarang berpacaran macam kalian..
Nayoung : biasa saja, kami sudah biasa mencari tempat sepi..
DK : ne, betul..
Nayoung dan DK tersenyum layaknya sepasang kekasih yg sangat bahagia. Nayoung menatap jinyoung yg lesu sambil menundukan kepalanya, nayoung berhura ria dihatinya karena berhasil membuat jinyoung cemburu.
Nayoung : oppa bukankah kau ada jadwal oprasi bedah hari ini, kajja pergi, aku harus membelikanmu ice cream agar kau semangat..
DK hanya mengangguk, mengikuti skenario drama nayoung yg sengaja ia buat.
DK : xuanyi, jinyoung, kita pergi dulu ya..
DK merangkul pundak nayoung sambil berjalan pergi. Jinyoung ingin membakar RS ini rasanya saat melihat kemesraan nayoung dan DK.
Xuanyi : oppa, kau kenapa?
Jinyoung menatap xuanyi sebentar lalu berlalu pergi.
Xuanyi : oppa, tunggu~
Xuanyi mengejar jinyoung yg tampak aneh.
***
Nayoung : sepertinya kita sudah jauh dari mereka..
Nayoung mengamati belakang dan sekitarnya untuk memastikan tidak ada yg mengganggu mereka lagi, DK melepaskan rangkulannya dipundak nayoung, lalu memegang dada kirinya, jantungnya benar benar mau copot untuk kali ini.
Nayoung : DK, apa yg terjadi? Sini aku check dulu..
Nayoung memakai stetoskop nya dan bersiap memeriksa DK.
DK : aniyo..aniyo, aku tidak papa..
Nayoung : tidak papa apanya? Enggak usah banyak bantah deh, palli..
Nayoung menempelkan ujung stetoskop di dada kiri DK.
'Deg.deg.deg.deg..
Nayoung mendengar suara jantung DK yg berdetak sangat cepat, lalu nayoung mendongakkan kepalanya mengamati DK yg memejamkan matanya, ia sangat malu karna ketahuan sedang baper karena nayoung.
Nayoung : DK, kenapa jantungmu berdetak sangat cepat?
***
Bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
Miss Me? ~I.O.I VS WANNA ONE~
Teen FictionSuatu hari di sekolah SOPA terdapat 2 genk yg aneh dengan kehidupan mereka yg aneh