07# rope

5.2K 432 13
                                    

Setelah dari hawaii,mereka tiba di Korea dan kembali beristirahat di Asrama. BTS memilih untuk beristirahat 1 hari di asrama.
Sesampainya di asrama,Nadeshiko harus menghubungi pamannya kalau mereka sudah sampai di Korea dan meminta izin untuk beristirahat 1 hari. Setelah pamannya mengizinkan,mereka bisa beristirahat.

"Aah.. aku tak punya energi lagi untuk memasak... tapi,ini masih pagi sih,cuma siang nanti... apa order saja?"

Jin mengeluh,karena ia tak bisa membuat persiapan makan siang karena terlalu capek

"Aku tak akan mengizinkan mu untuk order"

Nadeshiko bersikeras untuk tidak order makanan kecuali jika kedua pihak sangat sibuk hingga harus melewati makan mereka,baru bisa order.

"Biarkan aku saja yang mengurus makan siang. Tugasku itu bukan hanya sebagai manajer saja tahu"

"Iya iya..."

"Kalian jahat,tidak menganggapku disini" sambil mem-pout kan bibirnya.

"Imutnya..."

Itulah yang ada di pikiran para member.
Nadeshiko memang imut saat melakukan itu,pipi nya yang tembem itu minta di cubit gemas oleh orang lain

RRR~ RRRR~ RRR~ RRRR~

Seketika,wajah Nadeshiko berubah memucat dan matanya melotot ke asal suara.
Para member juga bingung mengapa,Nadeshiko malah membiarkan handphonenya berbunyi dan tidak segera di angkat? Nadeshiko tahu,kalau yang menelepon itu adalah calon tunangannya. Ia sengaja memberi nada yang berbeda untuk setiap handphone,dan nada untuk nomor calon tunangannya itu seperti getaran saja.
Karena tidak tahan,Hoseok mengambil handphone Nadeshiko

"Eomma,haruskah aku angkat ini untukmu?"

"Ti,tidak usah.. i,itu mungkin nomor orang asing,jadi tak perlu-"

"Itu nomor yang selalu menelepon mu semenjak di Hawaii kan?"
Mata Nadeshiko melotot ke arah Namjoon.
Namjoon ini memiliki otak yang sangat cerdas,jadi dia tahu ada keanehan dari Nadeshiko. Semenjak ia mengikuti Nadeshiko,ia merasa ada yang aneh.

"I,ini nomor.. nomor.."

"Tak apa,jawab saja."

Tangan Nadeshiko mengambil handphonenya sambil mengangguk pelan.

"Hello..?"

Kaki Nadeshiko segera beranjak menuju ke kamar,tetapi tangan Namjoon menarik lengan Nadeshiko dan memaksanya untuk tak pergi kemana-mana.
Nadeshiko ingin memberontak,tapi ia tak bisa. Ia tak ingin para member memandangnya aneh,air matanya juga tak ingin terlihat oleh para member,maka Nadeshiko terpaksa menahan air matanya sekuat mungkin

"Babe,are u fine?"
Suara Luke yang menjijikkan di telinga Nadeshiko memecahkan keheningan. Namjoon segera mengambil handphone Nadeshiko dan menyalakan loudspekaer. Ia merasa,para member harus tahu tentang Nadeshiko.
Nadeshiko berusaha menghentikan,tetapi ia terlambat. Dan ia terpaksa harus memgumbar semuanya tentang dia.

"H,hello,i'm fine.."

"Oh,good. Hey,i have good news for you"

"What?"

"I know u're in Korea right now,so i will going to Korea to meet u and propose you."

Wajah Nadeshiko kini sangat memucat,ia sangat panik dan takut. Ia tak ingin dilamar oleh pria asing yang di jodohkan secara paksa oleh ibunya ini,ia ingin bebas dan menikmati perkerjaannya sebagai manajer dan pengurus.

"Eomma,apa yang ia katakan?"
Jimin bertanya,matanya ini menatap wajah Nadeshiko yang semakin memutih.
Namjoon hanya menggeleng-geleng saja,ia tahu betul maksud dari perkataan pria ini. Dan ia menyimpulkan bahwa Nadeshiko tak ingin menikah dengan lawan bicaranya ini.

Our ManagerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang