10# Worried

4.8K 366 0
                                    

Kali ini,Yamato dan Nadeshiko berada di asrama BTS,Yamato sangat terkejut melihat asrama BTS yang begitu luas dan mewah. Yamato sebenarnya sudah memesan hotel,tapi ia memutuskan untuk pulang ke hotel agak lama hanya untuk memastikan adiknya ini baik-baik saja.
Nadeshiko menyiapkan 9 cangkir teh untuk diminum bersama-sama

"Haruskah aku menyalakan handphone ku sekarang?"

"Jangan,nanti dia terus menerus meneleponmu"

Nadeshiko menatap wajah kakaknya dengan perasaan khawatir,ia takut akan terjadi sesuatu yang tak di inginkan oleh Nadeshiko.
Yamato memeluk adik tersayangnya untuk membuktikan bahwa semuanya akan baik-baik saja.

TRIRING~

Notice handphone Yamato berbunyi. Yamato mengambil handphonenya dan melihat. Hanya urusan perusahaan,Yamato bernafas lega dan menjawab pesan tersebut.
Para member kini beranjak menuju tempat latihan mereka untuk melatih koreografer mereka untuk Single Lead albun terbaru mereka. Nadeshiko mengikuti para member dan kakaknya izin pulang terlebih dahulu untuk memastikan keadaan di luar aman.
Setelah Nadeshiko mengizinkan kakaknya pulang,ia kembali melihat latihan para member.

Di ruang latihan,Nadeshiko mendapat kesempatan untuk mendengarkan lagu Single Lead mereka bahkan ia sempat mendengarkan seluruh lagu di Album Love Yourself : Her. Betapa beruntungnya Nadeshiko ia yang pertama kali mendengarkan lagu mereka yang terbaru bahkan bisa menyaksikan langsung latihan mereka. Hoseok mengatur semuanya,biasanya guru koreografer mereka datang tapi mereka memilih untuk mandiri kali ini dan belajar sendiri,berkat arahan dari Hoseok semuanya berjalan mulus.

Keesokan harinya,Nadeshiko kembali berkerja seperti biasa. Ia mengikat rambutnya menjadi gulungan rambut dan menyembunyikan rambut silvernya dibalik topi baret hitamnya,memakai kacamata bulat berframe putih dan masker hitam. Lalu ia pergi berangkat ke sebuah studio pemotretan bersama BTS.

Di tengah jalan,Nadeshiko menyalakan handphonennya setelah semalaman dimatikan. Rupanya,saat di nyalakan ada ratusan pesan dan puluhan Missed Call dari Luke. Nadeshiko mendadak merinding,baru pertama kali ia merasakan keseriusan dari Luke. Luke sungguh ingin memiliki Nadeshiko. Tetapi,ia sadisme,Nadeshiko sudah trauma dengan penyimpangan itu. Ia merasa takut dan mengeluarkan keringat yang deras bahkan wajahnya juga semakin memucat hanya mendengarkan kata "sadisme" saja.

"Hey,are you really fine?"
Namjoon bertanya dengan wajah khawatirnya

Nadeshiko menatap mata Namjoon dan menjawab

"I'm fine..."

Nadeshiko menjawab dengan wajah yang penuh dengan kesedihan dan ketakutan mengingat dia pernah mengalami kejadian yang menyedihkan.

"Seharusnya eomma di asrama saja" Jimin membuka pembicaraan

"Nggak ah,aku kan manajer kalian. Seharusnya aku selalu ikut dan mengawasi kalian. Maaf ya,kemarin aku nggak bisa ikut karena... yaa.. begitulah.."

"Oke,kami mengerti kok"

Nadeshiko merasa tak enak dengan para member,karena seharusnya mereka tak peduli dengan dirinya saja melainkan mereka juga harus peduli dengan semua ARMY yang ada di berbagai negara. Ia juga merasa tak enak dengan ARMY lain,jika ia menceritakan kehidupan pilunya apakah mereka akan peduli juga? Tapi,tidak hanya Nadeshiko saja,pasti ada banyak orang yang memiliki kisah hidup yang menyedihkan juga.

Setibanya di studio,pandangan Nadeshiko mendadak kabur,ia berdiri sebentar saat pandangannya jelas kembali,ia kembali berkerja mengikuti kegiatan Photo Shoot.

Di ruang rias,seluruh member di rias dan keadaan di ruangan itu begitu ramai oleh penata rias yang berlalu lalang untuk merias para member. Nadeshiko merasa pusing melihat orang-orang yang sibuk pergi sana-sini,akhirnya ia memutuskan untuk keluar dari ruang rias dan melihat set studio.

Photo Shoot pun dimulai dari Yoongi. Nadeshiko memerhatikan setiap detail dan mempercayakan hasilnya kepada Fotografer.
Setelah Yoongi selesai,kali ini giliran Jimin. Nadeshiko sibuk dengan handphonennya saling mengirim chat dengan kakaknya. Hari ini,kakaknya tak izinkan untuk ikut dengannya,mengingat Photo Shoot ini masih di rahasiakan oleh publik,bahkan kakaknya yang bukan seorang ARMY tak boleh tahu,jadi mereka mengobrol saja di chat.

*********

Kali ini mereka sedang Break di studio sambil memakan cemilan yang sudah di siapkan,Nadeshiko bahkan membuat makan siang untuk dirinya dan para member.
Nadeshiko membuat Pizza Bread Bowl dan Cheesecake khas jepang yang sangat empuk. Mereka makan makan siang mereka di ruang rias

"Hmm~ eomma,bagaimana bisa eomma membuat ini?" Jin penasaran dengan cara memasak Nadeshiko yang selalu saja unik dan enak

"Heheh,itu gampang saja. Hanya butuh roti besar yang berbentuk bulat,Marinara,peperoni,Basil,paprika hijau,Mozarella dan White Cheddar. Yang hanya di butuhkan memotong bagian atas roti dan menekan isinya hingga berbentuk seperti mangkuk. Lalu oleskan bagian bawahnya dengan Marinara,lalu tutupi dengan peperoni,Mozarella,Basil,paprika hijau,Mozarella lagi lalu di siram dengan 2 sdm Marinara lalu tutup dengan roti yang dipotong tadi,tutup dengan alumunium foil dan timpa dengan benda yang berat selama 30 menit. Setelah itu beri beberapa peperoni dan White Cheddar lalu panggang di oven. Gampang bukan?"

"Lain kali,aku akan mencoba membuat ini juga"

"Izinkan aku mencobanya ya,oppa"

"Tentu saja,eomma kan ahlinya!"

Suara tertawa mengisi ruangan yang hanya ada mereka berdelapan itu,mereka menikmati makanan mereka sambil bersenda gurau,tak ketinggalan dengan Dad Jokes dari Jin. Nadeshiko hanya tersenyum tipis dan bingung harus bereaksi apa terhadap lontaran pertanyaan konyol dari Jin.

Setelah makan siang selesai,mereka kembali berkerja setelah puas mengisi perut mereka yang kosong. Nadeshiko pergi keluar dari studio untuk menghirup udara segar dan menenangkan pikiran. Daritadi kepalanya sakit terus,mungkin karena ia terlalu banyak memikirkan ketakutannya.
Di luar sangatlah enak,udara segar berhembus lembut menyentuh kulit putih Nadeshiko,membiarkan rambut putihnya terbang melambai-lambai ke udara. Nadeshiko merasa lebih tenang saat bersama dengan alam,meskipun jalanan penuh dengan mobil yang berlalu lalang.
Saat Nadeshiko sedang menikmati pemandangan sekitar,ada mobil sport berwarna biru gelap berhenti tepat di depan Nadeshiko. Ketika pintu mobil itu terbuka,sepasang kaki tampak,ia turun dari kursi kemudi mobilnya sambil membawa buket bunga Lily dan Smeraldo kesukaan Nadeshiko. Ia adalah seorang pria yang memakai jas panjang berwarna Cream disertai kaus putih dan celana dasar berwarna putih,sepatu putih. Nadeshiko sangat terkejut melihat pria ini,sebab pria yang membawa buket bunga Lily dan Smeraldo adalah...
























Luke Foster



Nadeshiko mengambil langkah mundur,ia kini sangat takut dengan keberadaan Luke. Ia hanya berani mengobrol via telepon tak berani memandangnya langsung

"Halo baby,kita sudah lama tak bertemu lagi" ucap Luke

Nadeshiko wajahnya memucat,ia serasa ingin muntah setelah melihat Luke yang ia hindari ada di depannya,ia bingung bagaimana bisa ia menemukan Nadeshiko?

"Aku kebetulan melihatmu disini saat aku menuju hotel tempatku menginap. Bukan hal yang sulit untuk menemukan 'calon istri' ku"

Mendadak,Nadeshiko merindung,semua bulu kuduknya berdiri,ia ingin memanggil pertolongan tetapi ia tak bisa mengeluarkan kata-kata. Akhirnya Nadeshiko berbalik dan lari ke dalam studio,tetapi Luke sudah menahan lengannya

"Hey,Babe. Kamu mau kemana?"
Senyuman sinis dari bibir Luke muncul di hadapan Nadeshiko

Nadeshiko semakin takut ia memaksa lepas dan akhirnya ia bisa berlari ke dalam studio dan mengunci segalanya.
Luke memandang bangunan studio ini,dan berdecak kagum

"Huh,sejak kapan kamu berkerja untuk para Idola,Nadeshiko?"





Tbc

Greget aku ngetik ini. Entah kenapa.

Maafkan jika ada kesalahan,karena author juga manusia yang makan padi,eh,nasi.


See you on the next episode
Love you~♡

Selasa,22 Mei 2018
22 : 35

Our ManagerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang