46# you're my fear

2.5K 222 0
                                    

"Eomma,kami berdua sudah pulang!! Waa,PD-nim?!"

Sihyuk sedang membuat teh hangat untuk Nadeshiko yang kelelahan akibat menangis terus menerus. Ia bingung dengan sikap Jin yang malah panik di hadapannya

"Apa? Eom,apa? Eomma?"

"Aaah,l,l,lupakan itu! Maaf karena kami telat!"

"Ini teh untuk Nadeshiko. Saat ini Nadeshiko sedang menonton tv di ruang santai kalian. Tak apa kan? Kasihan dia,daritadi nangis terus nggak mau berhenti. Handphonenya juga terus menerima panggilan dari nomor yang sama"

"Ah,pantas saja saat aku telepon,sibuk terus.."

Jin meletakkan tas dan handphonenya di atas meja ruang tengah bersamaan dengan Jimin. Lalu ia mengambil teh untuk Nadeshiko,sedangkan Jimin mengantar Sihyuk sampai ke mobilnya.
Di ruang santai milik BTS,Nadeshiko sedang menonton tv sambil menyantap makan siang buatan pamannya. Wajahnya merah karena habis menangis,Jin memasuki ruangan tersebut dan mengelus kepala Nadeshiko sambil meletakkan secangkir teh di atas nakas yang ada di depan Nadeshiko.

"Eomma,kami sudah pulang. Eomma tak akan sendirian lagi"

"Dimana paman?"

"PD-nim sudah pulang,Jimin yang mengantarnya"

Nadeshiko meletakkan piringnya dan menyeruput teh yang dibawakan oleh Jin tadi.

"Oppa,aku sungguh takut.."

"Jangan khawatir,kami semua ada disini untuk melindungimu"

Nadeshiko menatap Jin dengan puppy face nya yang kelewatan imut

"Tapi,bagaimana kalau ia nekad mendatangi asrama ini??"

Aura Nadeshiko membuat Jin tak tahan untuk menerkam perempuan ini. Jin tertawa kecil,ia kembali mengelus kepala Nadeshiko

"Kan asrama ini punya tingkat keamanan tinggi. Ia tak akan bisa masuk tanpa izin dari kita. Jadi,jangan khawatir,oke?"

Beberapa waktu kemudian,saat Jin sedang menemani Nadeshiko makan siang,Jimin menghampiri ruangan tempat mereka berada dan memanggil hyung nya

"Hyung,bisa ikut aku sebentar? Penting nih"

"Eomma tunggu disini saja ya. Sini,aku bawakan piringnya"

"Terima kasih"

Jin meninggalkan Nadeshiko dengan membawa piring kosong dan membawanya ke tempat cuci piring.

"Ada apa?"

Kini wajah Jin lebih serius saat menatap Jimin. Ia tahu ada suatu hal yang benar-benar serius untuk dibicarakan. Jimin mendekatkan mulutnya ke telinga Jin,memastikan tak ada siapa pun yang mendengar pembicaraan mereka

"Pria itu,ada di depan. Mengawasi asrama. Entah bagaimana cara dia menemukan lokasi eomma"

Mata Jin membulat sempurna,mulutnya tertutup rapat. Ia langsung menuju jendela dan ia melihat Hiroki sedang bersandar di mobil sport berwarna Navy Blue miliknya,ia terus memandang handphonenya yang menelepon Nadeshiko secara otomatis. Jin berbalik dan mengatakan sesuatu dengan suara pelan

"Bagaimana dia bisa ada disini?"

"Aku tak tahu,PD-nim sedang menjemput member yang lain untuk segera pulang ke asrama. Saat aku mengantar PD-nim ke mobilnya aku melihat dia disana. Dan kuberitahu PD-nim kalau pria itu ada disana. Lalu dia nenyuruhku untuk merahasiakan dari Nadeshiko daripada dia menangis lagi"

Jin mengangguk mengerti,ia melihat ke jendela sekali lagi lalu ia menuju kamar Yoongi tempat handphone Nadeshiko di letakkan,sudah ada ribuan telepon yang tak terangkat masuk ke panggilan.

Our ManagerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang