62# Next

4.5K 232 17
                                    

Nadeshiko dikurung di kamarnya,ibunya mengunci kamarnya supaya Nadeshiko tak bisa keluar. Sihyuk terus berteriak memanggil adiknya dan menyuruh dia untuk membebaskan Nadeshiko. Tapi,Hana tak peduli.

"Jika kau tidak membebaskan Nadeshiko,aku akan membuatmu menyesal memperlakukan anakmu seperti ini!!!"

Hana masih tak peduli,dengan santainya ia menuju aula rumah dan bergabung dengan yang lain.
Nadeshiko berteriak memanggil pamannya dan berteriak minta tolong kepada siapa pun. Tapi,sayangnya kamar Nadeshiko dijaga oleh 2 pria berbadan besar yang menjadi suruhan Hana.

Yamato sedaritadi mencari keberadaan adiknya bersama sang ayah. Ia tidak sengaja bertemu dengan Sihyuk yang sibuk mondar mandir di halaman rumah

"Paman? Paman,dimana Nadeshiko?"

Sihyuk memegang erat kedua bahu Yamato,ia menatap keponakannya dengan cemas dan penuh kekhawatiran

"Adikmu.. adikmu dikurung oleh ibumu.. aku tak bisa membawanya karena kamarnya dijaga oleh 2 pria yang sepertinya menjadi suruhan ibumu..."

Yamato mengepal kedua tangannya dengan geram,ayahnya sudah naik pitam akibat kelakuan istrinya yang keras kepala itu. Yamato menyuruh sang ayah tenang dahulu,ia tak ingin mengacaukan hari peringatan sang nenek.

"Apakah paman memberitahu orang-orang yang ada di korea?"

"Tidak,aku tak ingin membuat mereka khawatir"

Yamato mengangguk setuju kemudian ia kembali berpikir bagaimana cara membawa Nadeshiko kembali ke Korea.
Sedangkan,Nadeshiko terus menangis di kamarnya,penampilannya sudah acak-acakan,surai putihnya sudah tak teratur. Ia benci dengan kehidupan yang seperti ini,yang hanya ia inginkan adalah hidup normal seperti orang lainnya.

"Joonie... tolong aku..."

Nadeshiko terus merapalkan nama Namjoon dan berharap ia bisa menyelamatkannya tetapi itu mustahil. Ia hanya bisa berharap kepada paman,kakak serta ayahnya.

Setelah upacara peringatan usai dan semua orang sudah pulang ke rumah mereka masing-masing,Luke mendekati kamar Nadeshiko dan menyuruh 2 orang yang berjaga untuk pergi. Perlahan-lahan,Luke membuka kamar Nadeshiko dengan kunci dan memasuki kamarnya. Ia melihat wajah Nadeshiko yang tertidur dan sudah pucat pasi,bibirnya mengering dan berwarna pucat,terlihat seperti mayat baginya. Luke menutup pintu dengan perlahan dan menguncinya,ia mendekati wajah si manis dan mengelus wajahnya. Ia memperhatikan setiap sudut wajah dan tubuh calon istrinya ini

"Wajahmu sangat cantik.."

Perlahan-lahan Nadeshiko membuka matanya,ia membulatkan matanya sempurna dan butiran kristal bening kembali membasahi pipinya hingga matanya terasa kering. Ia ingin berteriak,tapo tak bisa seakan-akan ada sesuatu yang menghambat di tenggorokannya.

"Sst,jangan nangis.. ada aku disini"

Setiap perkataan yang dikeluarkan oleh Luke,sukses membuat seluruh tubuh Nadeshiko mati rasa. Ia ingin sekali menghajar pria yang ada didepannya tapi ia tak bisa. Perlahan-lahan tangan luke membuka obi yang mengikat di sekitaran pinggang Nadeshiko dan melepas seluruh kimononya menyisakan selembar kimono yang tipis. Nadeshiko ingin sekali berontak tapi ia tak bisa,ia merasa pasrah,tapi ia tak ingin tubuhnya disentuh oleh pria lain selain orang yang ia cintainya. Luke mulai menghujani ciuman di ceruk leher Nadeshiko. Nadeshiko ingin menghajar pria ini tapi tak bisa,seluruh tubuhnya mati rasa.





Yamato berlarian menuju kamar Nadeshiko setelah ia bertanya kepada pelayan yang melihat Luke memasuki kamar Nadeshiko. Sedangkan sang ayah dan sang paman berada di hadapan Hana,mereka memarahi Hana habis-habisan

Our ManagerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang