HASBY 10

55.2K 2.1K 32
                                    

Karena cinta aku seperti ini dan karena sayang aku rela melakukan semua hal demi mendapatkan semuanya.
-Fanny Keisya-

***


Hari ini begitu cerah menerangi kamar Hasby melewati jendela yang sudah ia buka gorden nya, Hasby telah bersiap untuk turun ke bawah bersarapan dengan keluarga nya.

"pagi bun!"

"pagi sayang, ko tumben banget jam segini udh bangun?" ucap bunda Lisa sambil menuangkan susu ke gelas.

Hasby langsung memberikan muka malas kepada Bunda nya, kalau di fikir fikir bila ia kesiangan mendapatkan omelan dan bila ia kepagian mendapat keheranan dari sang bunda.

"serba salah bun!" ketus Hasby yang sambil membukakan piring yang tertutup. Lisa yang mendengar perkataan yang dilontarkan Hasby pun terkekeh pelan.

"bun, Hasby berangkat ya!" sambil mencium punggung tangan bunda nya, dan oh iya papah nya sedang tidak bersama mereka, kata bunda, papah tidak pulang karena sibuk.

Baru saja Hasby berjalan beberapa langkah mendeketi pintu depan, "Jemput Hany jangan lupa!" langkah Hasby berhasil dibuat nya berhenti. "iya" Hasby langsung lemas dan malas, yang tadi mood nya sangat bagus untuk bersekolah, menjadi sudah basi.

***

Akhirnya Hasby telah berada di depan rumah Hany dan pas sekarang Hany tengah berjalan menuju teras, jadi ia tidak perlu untuk masuk terlebih dahalu.

"ngapain lo?"

"jemput"

"gue mau na-"

"gak ada bantahan!" omongan Hany terpotong oleh Hasby.

Hasby selalu begitu, selalu membuat darah Hany menaik dan kali ini Hasby telah membuat darah nya bergejolak di pagi hari.

Akhirnya, mau tak mau Hany menuruti apa kata Hasby. Hany menaiki motornya dan dibantu oleh tangan Hasby sebagai penopang tubuhnya agar tidak terjatuh.

Sesampainya di sekolah Hasby selalu menjadi bahan pembicaraan anak anak sekolah, dan sekaranga pembicaran yang mereka bicara kan adalah tentang Hasby dan Hany.

"gue duluan, males jadi bahan omongan!" ucap Hany yang sambil memberi helm nya ke Hasby, saat Hany akan pergi tangan nya tercekal oleh Hasby mengartikan jangan pergi dahulu.

"bareng gue"

Hany memutar bola mata nya malas, dan akhirnya Hany mengangguk pelan dan mendapat senyuman pagi yang sangat manis dari Hasby, tetapi Hany langsung menutup mulut Hasby dengan telapak tangan nya.

"jangan senyum, banyak yang terpesona sama senyuman lo!"

"termasuk lo kan?" Hasby terkekeh pelan melihat perkembangan dirinya dan Hany yang makin sini makin menjadi, Bagaimana tidak Hany seorang cewe berkepala batu bisa baper dengan seorang bad boy seperti Hasby, sangat langka bukan?

"najis!" sambil pergi meninggalkan Hasby yang terus menggoda nya dan Hasby akhirnya mengejar Hany hingga koridor kelas Hany.

Sempat ingin berbicara layak nya orang berpacaran, tetapi Hasby urungkan ketika ia melihat Fanny dengan Fahri di dalam kelas, ia tersadar Hany bukan orang yang berarti bagi Hasby, seharusnya yang ada di posisi Fahri itu adalah diri nya bukan si pengecut.

Hany melambaikan tangan nya di depan muka Hasby, ia sadar ketika Hasby melamun sambil melihat arah depan nya. "By, woy lamun aja masih pagi gini!"

Ini anak ganggu aja ketika Hasby sedang memikirkan sesuatu, untung sayang. hah? apa kata hati Hasby? sayang? tidak mungkin. batin Hasby

"yaudah masuk gih, gue ke kelas ya!" Ucap Hasby dan tidak lupa sambil mengacak puncak rambut Hany yang akan menjadi sebuah kebiasaan.

"oke! beneran masuk kelas, jangan bolos! kalau bolos gue laporin ke bunda!" teriak Hany di koridor depan kelas nya saat Hasby berjalan pergi meninggalkan nya, dan hanya tatapan dingin yang Hasby berikan dan akan selalu begitu.

Saat Hany masuk ke kelas, Disa dan Lili sedang mengobrol di bangku Disa, teman sebangku nya Hany. Dan Fanny? sedang bersama Fahri.

"Pagi kalian!" sapa Hany kedua teman nya itu dan mendapatkan anggukan saja dari mereka.

"kenapa?"

"siapa?"

"kalian berdua!"

"em..em... gapapa Ny! hehe" Itulah jawaban yang dilontarkan oleh Disa, dan Hany tau sepertinya ada yang sedang di tutupi oleh mereka berdua dan entah masalah apa, mungkin masalah pribadi dan Hany tidak perlu ikut campur, toh mereka tidak ingin bercerita.

Beberapa menit kemudian Bel jam masuk sudah berdering di seluruh area sekolah, dan akhirnya mereka pun bersiap memulai ulangan, yap ulangan di jam pertama!

***

"Dis, anterin gue ke toilet yuuu! gue kebelet woy!" rengek Hany. "emm.. gue gabisa soalnya mau ke kantin Ny, laper!" ucap Disa dan mendapatkan anggukan setuju dari Lili, mengapa mereka berdua sangat aneh sekali hari ini? Akhirnya mau tidak mau Hany pergi ke toilet sendirian.

"Huh akhirnyaa lega banget" gumam Hany setelah masuk kedalam toilet, dan ia cepat bergegas untuk pergi ke Kantin tetapi ada segerombolan kaka kelas dan Fanny yang menghalangi nya.

"oh ini Fan yang buat lo sama Hasby berantem?" tanya salah satu perempuan yang ada di gerombolan itu sambil melirik Hany tidak suka.

"cantikan gue kemana mana" saut yang satu lagi. dan akhirnya Hany pun tau Fanny akan membalas dendam nya, padahal Hany tidak ikut campur dalam masalah Hasby dan Fanny.

"apa sih, gaje amat!" ketus Hany.

"wah wah, berani sama kaka kelas lo?" ucap bentakan dari salah satu gerombolan itu, tetapi Fanny hanya diam melihat Hany tidak berkedip.

"Fan, lo dendam sama gue? ko bawa gue kedalam masalah lo si!" nada nya kini aga membentak, ada perasaan tidak terima dari hati Hany.

Setelah ucapan itu keluar, rambut Hany yang tersusun rapih dijambak oleh salah satu gerombolan itu, kini gerombolan nya makin banyak hingga delapan orang termasuk Fanny.

"aw sakit lepasin ga!" berontak Hany yang tidak suka diperlakukan seperti ini, dan akhirnya Hany mengeluarkan jiwa ketomboyan nya yang sudah lama ia pendam, ia menendang, memukul tetapi apa boleh buat jumlah nya kalah dengan Hany seorang.

plakk...

Hany di tampar oleh Fanny, dan sekarang Hany meringis kesakitan, semua badan nya sakit dan sekarang ia tengah terduduk di lantai toilet tersebut.

Fanny menjongkok kan badan nya agar bisa berbicara kepada Hany, "gue bisa ngelakuin lebih dari ini demi ngedapetin semuanya!" bisik Fanny di telinga Hany, dan akhirnya gerombolan itu pergi meninggalkan Hany sendirian di dalam toilet dan sekarang ia menangis.

Dan benar kata Disa, kalau Fanny sedang marah pasti akan sadis, tetapi Hany bisa saja melawan Fanny tetapi ia kalah dalam tenaga, Hany sendirian dan Fanny berdelapan.

"Hidup gue ga tenang semenjak kenal lo By!" ucap Hany sambil memeluk kedua kaki nya dan menangis tersedu, ada rasa sakit di batin nya ketika seorang teman yang sangat baik dan sekarang memberontak nya dengan cara seperti ini.

"gue benci lo By!"

💥💥💥

HASBY [PROSES REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang