HASBY 25

36.9K 1.3K 0
                                    

Sesampai nya di Rumah Sakit, Hasby langsung masuk kedalam ruangan Hany yang sedang di temani Mama nya sendiri.

"Siang Tante" Ucap Hasby sambil mencium punggung tangan Mama Lita.

"Dari mana nak? Gak sekolah?" Tanya Mama Lita yang melihat Hasby telah duduk di sofa.

Hasby menggeleng "Dari sekolah, tapi gak sekolah"

Mama Lita pun menggeleng pelan, melihat kelakuan anak SMA jaman sekarang memang beda.

"Hasby emang selalu gitu Ma udah gak aneh" Saut Hany dan mendapatkan lirikan tajam dari Hasby dan di jawab kekehan dari Hany.

"Udah udah gak boleh gitu Ny, gitu gitu juga kamu sayang kan sama Hasby" Jawab Bunda yang mendapatkan Ledekan dari Hasby dan Hany melihat nya tidak suka.

"Yaudah Mama pergi lagi ke cafe ya, Gak mau ganggu kalian juga"

"Mama!" " Tante!" Ucap mereka berbarengan dan mendapatkan kekehan dari Mama.

Akhirnya Mama pun pergi seteleh Hany dan Hasby menyalami punggung tangan nya itu.

Hasby pun beralih duduk ke tempat samping Hany yang tangan nya masih terbalut infus.

"Udah makan?" Tanya Hasby.

"Bosen nanyain makan mulu deh, Tadi pagi kan udah makan!" Jawab Hany sambil memberi nya delekan maut.

Hasby mengangkat bibir nya keatas "Marah marah aja. Pms mba?"

"HASBY IH!"

Hasby pun tertawa melihat ekspresi Hany yang sambil memberikan tanda peace.

Setelah itu hening kembali.

"By, pengen samyang" Ucap Hany yang membuat Hasby berhenti memainkan Ponsel nya itu.

Padahal kan tadi Gamau makan, apa makan samyang bukan makan?.

Hasby hanya diam, melihat ke arah Hany dan balik lagi memainkan Handphone nya kembali.

Hany tau, jika hasby begitu berarti tidak boleh akan tetapi Hany ya tetap Hany yang akan terus terusan meminta nya jika belum terkabulkan.

"By ih, serasa ngomong sama patung gasuka sumpah deh" Rengek Hany yang tetap tidak akan membuat Hasby mengabulkan permintaan nya itu.

"By-"

"Engga Hany!" Ucap Hasby tegas dan membuat Hany terdiam karena kaget Hasby mengucapkan kata katanya itu dengan logat tegas.

"Sembuh dulu baru gue beliin" Ucap nya lagi.

Padahal baru kemarin Hasby berbicara sangat lembut kepada Hany tapi sekarang? Ah Pria labil!

Kalau udah sembuh juga gue bisa beli, batin Hany.

Hany pun terdiam, bosan dengan suasana Rumah Sakit dan sekarang ia di temani oleh Patung Hidup? Itu semakin membosan kan.

Hany menguap, Akhirnya ia memutuskan untuk tidur dari pada berbicara dengan Patung Hidup dan Galak.

Hasby menyadari bahwa Hany akan tidur, dan pasti ia kesal dengan diri nya yang berkata seperti itu tetapi ini untuk kesehatan Hany nya bukan untuk diri nya.

Setelah melihat Hany mulai tertidur membelakangi dirinya,  Hasby menyimpan Handphone nya di nakas yang ada di sebelah diri nya dan menarik selimut untuk Hany agar lebih nyaman untuk tidur.

cup.

Hasby mencium kening Hany, ia ingin Hany segera sembuh dari penyakit dan memberi nya kekuatan.

Tidak peduli jika Hany masih terbangun, yang terpenting Hasby ingin melakukan itu kepada Hany meski mungkin Hany tidak nyaman.

***

Di malam hari dengan suasana yang sangat riuh, di temani banyak minuman di hadapan nya. Yap, malam ini Gilang berada di Clubing.

"Udah lah bro, lo minum terus dari tadi!" Ucap Jerry. Dia adalah teman Gilang saat mereka kecil dulu, saat Jerry masih di Bandung dan sekarang berpindah ke Jakarta.

Jerry pusing melihat lampu yang menyala dan redup, karena ia tidak biasa untuk pergi ketempat seperti ini, meski dirinya berada di Jakarta tetapi diri nya berpegang teguh untuk  tidak terlalu mengikuti pergaulan seperti teman teman SMA di jakarta nya ini.

"Kalau lo gak mau balik, gue balik duluan!" Ucap Jerry setengah berteriak karena pasti Gilang akan sedikit mendengar nya.

Akhirnya Jerry pergi meninggalkan Gilang, tanpa sepengetahuan Jerry ternyata Gilang telah mengikuti nya dari belakang.

"Mau kemana lo?" Tanya Gilang yang berbicara layak nya orang mabuk dengan badan nya yang sempoyongan.

Gilang yang Jerry tau, ia tidak akan sampai mabuk begini, ia tidak akan sebrutal dan se-nekad ini pasti semuanya ada alasan nya.

Jerry akhirnya menampar Gilang yang membuat Gilang sedikit tersadar.

"Lo kenapa bego ha? Apa yang lo lakuin tuh salah besar! Lo pergi ke Jakarta hanya untuk gini? Nanti apa kata orang lain kalau kelakuan lo di Jakarta gini?"

Jerry mengambil nafas sejenak "BONYOK LO BAKALAN KECEWA GIL! NANTI MUKA BONYOK MAU SIMPEN DIMANA LIAT KELAKUAN LO KAYAK GINI?" Jerry murka, ia tidak pernah sepeduli ini kepada orang, hanya karena Gilang telah ia anggap adik nya sendiri maka mau tidak mau Jerry harus melakukan ini.

Dan jika bukan karena bonyok Gilang menyuruh menjaga nya di Jakarta, Jerry tidak akan mau.

***
Saat diperjalanan menuju Rumah Sakit, kerongkongan Hasby sangat kering akhirnya ia memutuskan untuk menepi dahulu ke mini market,

Sesaat sudah membeli air mineral, Hasby mengerutkan kening nya saat melihat seseorang yang ia kenali.

"Jerry?" Tanya Hasby yang sedikit mendekat.

Yang di panggil nama nya pun melihat ke sumber suara "Hasby?"

Akhirnya mereka berdua berpelukan, pelukan yang selama ini di nanti lama saat dulu Jerry memutuskan untuk pergi ke Amerika.

"Kemana aja lo bro? parah sombong amat lo!" Kekehan dari keduanya sangat hangat.

Jerry, ia adalah sahabat Hasby dulu disaat kelas 3 SMP. Dimana mereka sering menjadikan Ruangan Bk menjadi ruang harian. Dulu Hasby dan Jerry membuat seluruh guru menggelengkan kepala akan kelakuan nya di SMP Tunas Garuda.

"Semester ini gue baru pindah ke Jakarta By, tadi nya gue bakalan sampai tua tuh di amrik" Ucap Jerry.

Hasby pun mengangguk perlahan, melihat sahabat dulu nya yang baik baik saja.

Jerry pun terkekeh pelan dan berhenti mengingat ia sedang membawa teman nya dari Bandung itu dengan keadaan kacau.

Pada Akhirnya Jerry berpamitan kepada Hasby dan Hasby pun mengangguk paham.

Suara klakson mobil pun di bunyikan dan mendapatkan lambaian tangan dari Hasby.

Dunia memang sangat sempit, Dunia pun sangat baik mempertemukan kembali diri nya dan Jerry dengan keadaan ia memang tak kalah tampan.

***

DOUBLE KILL eh DOUBLE UPDATE!☀️

HASBY [PROSES REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang