HASBY 20

44.2K 1.9K 25
                                    

Saat sesampainya di sekolah Hany masih duduk di samping pengemudi supir mobil karena ia dari tadi sangat kesal kepada Hasby, padahal kan ia ingin memakai motor dan lebih kesal nya lagi tadi pagi ia "mengiyakan" dan alhasil tidak seperti yang diharapkan.

"Hany, jangan marah mulu dong!" ucap Hasby yang masih bingung apa yang harus ia lakukan.

Hany terdiam.

"Hany denger aku deh" ucap Hasby lagi sambil mengubah posisi tubuh nya agak memiringkan kepada Hany.

"Kenapa aku pake mobil? karena aku tau kamu mana bisa naik motor aku yang ada entar aku yang dimarahin sama mama dan ayah kamu, sekarang aku tanya kalau misal aku pakai motor apa kamu bisa naiknya tanpa bantuan org lain? apa kamu bisa nahan tubuh kamu sama kaki kamu?"

Hany terdiam bahwa sebenarnya apa yang dikatakan Hasby benar.

"Iya tau, aku emang selalu salah!" Ucap Hany judes.

Hasby pun menghela nafas nya dan mengacak rambutnya dengan frustasi, ia bingung apa yang harus ia lakukan.

Akhirnya Hasby turun dari mobil dan membuat Hany kaget dan takut jika Hasby meninggalkan nya sendiri di mobil. Tapi ternyata Hasby membukakan pintu mobil untuk Hany dengan wajah dingin nya.

"Coba sekarang turun, kalau bisa aku besok bawa motor" Ucap Hasby yang sudah bingung harus berkata apalagi.

Hany menggeleng dan Hasby menaikan sebelah alis nya.

"Gak bisa jalan by!" kata Hany dan membuat Hasby tertawa pelan.

"Kata aku juga apa sayang, gemes deh!" Ucap Hasby sambil mengacak puncak rambut Hany yang membuat Hany kesal.

Hasby pun tertawa pelan kembali dan ia langsung menggendong Hany, menyimpan tangan Hany di tekuk nya.

"Hasby ko digendong sih?"

Masih sakit ko masih nanya, untung sayang. ucap Hasby sambil mengehela nafas nya dengan kasar.

Hasby tidak menjawab pertanyaan Hany yang membuat Hany menjadi setengah kesal dan setengah malu, bayangkan saat masuk kedalam wilayah sekolah ia menjadi bahan omongan satu sekolah, ini memang resiko mempunyai hubungan dengan anak pemilik sekolah yang sangat menjengkelkan.

Hasby diam tidak merespond apa yang di katakan murid sekolah itu. Jika ada yang berbicara bahwa Hany seperti pacarnya, maka akan Hasby jawab dengan "Ya" malah akan di jawab "Tunangan" tapi Hasby tidak bisa untuk berbicara seperti itu, ia dan Hany baru saja akur dan bermaafan, kalau jika Hasby berbicara seperti itu pasti Hany akan marah besar.

Tidak terasa bahwa kelas Hany telah sampai. Sepanjang jalan Hany diam, ia tidak banyak bicara kepada Hasby dan Hasby pun sama.

"By turunin disini aja!"

Hasby jengkel kepada anak ini, tidak tahu apa jika dirinya itu sedang mengalami patah kaki?

Akhirnya ia menurunkan Hany dan tidak di jawab pembicaraan hany, mendiamkan apa yang Hany inginkan.

"Aww!" Ucap Hany setengah berteriak yang mengundang seluruh siswa yang ada di sekitar kelas Hany berkeliaran keluar dan melihat apa yang terjadi.

Hasby akhirnya menggendong nya lagi dan masuk ke dalam kelas Hany yang sudah ada beberapa teman nya itu.

"Kata aku apa, kamu ga pernah nurut kalau aku ngomong tuh, kerasa kan sakit nya?!" Ucap Hasby sedikit merasa kesal tetapi ia langsung berjongkok dan melihat apakah kaki Hany baik baik saja atau tidak.

"Udah gapapa"

"Hari ini gak boleh kemana mana, jangan ke kantin entar aku ke kelas kamu, jangan kemana mana sendiri pokoknya dan harus kemana mana sama aku, kemana pun itu!" ucap Hasby yang mulai lelah jika Hany membantahnya terus terusan.

"ke kamar mandi gimana? mau nganter juga?" Tanya Hany yang menjaili Hasby dan membuat Hasby bingung untuk menjawab nya.

"Emm... Ya engga lah, aku anterin sampai depan doang entar masuk nya sama temen cewek aja!"

Hany tertawa.

Perempuan ini bisa saja membuat Hasby tidak bisa berkata kata.

"Gapapa by, aku bisa sendiri ko di sini juga banyak ko yang bakalan bantuin aku jadi kamu ga perlu khawatir" ucap hany sambil memegang tangan Hasby.

"Yaudah tapi kalau ada apa apa telfon aku ya atau ga kasih tau Teja,Bisma dll biar dia kasih tau ke aku ya"

Hany mengangguk tersenyum.

"Jangan banyak senyum"

"kenapa?"

"Entar banyak yang terpesona sama kamu!"

"Gombal!" Ucap Hany dan Hasby terkekeh.

Dulu Hany yang berbicara seperti itu ke dirinya dan sekarang diri nya berani berbicara seperti itu kepada perempuan lain, selain Fanny.

"BOSSS DERO!!"

Hasby menengok namanya di panggil, karena kebanyakan kelas 11 menyebut nya dengan Dero atau Alde. Ia menaikan sebelah alis nya, menanyakan kenapa memanggil sekeras itu.

"JANGAN PACARAN MULU, GUE BAPER!" Ucap Teja yang menunjukan bahwa ia sirik kepadanya.

"SI BISMA JUGA"

"APAAN LO BANGSUL, KO GUE KEBAWA BAWA!" Ucap Bisma karena namanya merasa terpanggil yang sedang santai memainkan handphone nya itu.

"Udah Bos keluar aja entar si Puja ngiler liat kalian berdua!"

Bibir Hasby terukir, dirinya tersenyum.

"By? kenapa? ko senyum gitu?!" Ucap hany yang dilanjutkan dengan suara kekehan, ia tertawa.

"Ga! Aku ke kelas ya!" Ucap Hasby sambil mengacak rambut nya lagi dan membuat Hany yang awalnya tertawa menjadi diam.

Saat keluar kelas, dirinya balik lagi.

"TEJA, BISMA JAGAIN BINI GUE!!!" teriak Hasby.

Dan membuat Hany malu.

"SIAP BOSQ" ucap Leri dan Puja berbarengan.

***

Hai temanteman readers❤️
Jangan bosen baca yang aku ketik ya, masih dalam edisi belajar juga jadi maafin kalau feel nya ga kena karena aku bukan penulis handal hehe.

Jangan lupa votekomen yaa!❤️
Salam manis!!🌈

kalian bisa follow juga Instagram aku @alifahanandaa

HASBY [PROSES REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang