HASBY 17

45.2K 1.6K 103
                                    

Hasby terus memegang tangan Hany yang sedang tertidur lelap, entah dia merasakan nya atau tidak.

Wanita di depan nya ini tidak sepatut nya untuk di sakiti, hati nya sudah cukup kuat untuk menahan rasa sakit nya. Rasa sakit nya itu tidak akan hilang sampai kapan pun.

"Hasby" cicit Hany pelan dan lembut.

Bukan nya melepaskan tangan Hany, Hasby malah semakin mengeratkan gengaman tangan nya.

"Kamu belum pulang?" Tanya Hany yang melihat Hasby masih memakai baju seragam nya dan sekarang jam menunjukan pukul 00.45.

"Engga"

"Kenapa? kamu udah makan?" Tanya nya lagi yang membuat Hasby melukiskan lengkungan di bibirnya, Hasby tersenyum.

"Udah gak usah nanya nanya, kamu istirahat aja ya biar cepet sembuh dan bisa sekolah" Ucap Hasby yang membuat Hany menatap nya bingung.

"Kamu belum tidur ya?" Ucapan Hany membuat Hasby menggeleng geleng kan kepala.

"Entaran aja"

Dan tubuh mungil itu membangunkan badan nya tetapi Hasby tahan karena seharusnya Hany tidak banyak gerak.

"Aku pengen minum By" Hasby pun mengiyakan dan langsung mengambil nakas yang ada di samping nya.

"Kamu tidur lagi ya, aku jagain ko"

Hasby memang sangat lelah hari ini, tetapi lelah nya sudah ilang karena melihat senyuman Hany dan ia pun bingung mengapa baru kali ini dia terpesona akan senyuman Hany?

"Kamu juga harus tidur By, besok kan sekolah!" ucap Hany pelan tetapi itu sangat lembut untuk di dengar.

"Iya, ntar aku tidur di sofa aja"

Hany menggeser tubuh nya dan menyisakan bagian tempat tidur nya "sini tidur"

Hasby tersenyum.

"Masih perhatian aja saat keadaan lo kayak gini Ny" Batin Hasby.

Dug.

Hasby terjatuh dari tempat tidur, dan ternyata itu adalah mimpi. Ia mengacak rambut nya kesal karena kenyataan nya sekarang tidak akan seperti itu.

Ia pun bergegas untuk ke kamar mandi dan bergegas untuk pergi ke sekolah.

***
"BANGSAT!!!" suara teriakan, pukulan demi hantaman dan menurut warga sekolah sangat asing ia seperti itu.

Dia adalah Hilman.

Hasby yang baru datang melewati kawasan lorong kelas 11 pun langsung terkejut kaget, karena tidak seperti biasanya Hilman marah kepada seseorang seperti ini kecuali kepada orang yang telah berani mengusik hidup nya atau hidup yang berarti bagi diri Hilman.

"LO COWOK KAN? GUE NANYA TOLOL!" ucap Hilman kepada Fahri.

Fahri tetap memberikan muka songong nya terhadap Hilman, artinya ia tidak takut kepada Hilman, tatapan nya mengundang Hilman membuat lebih babak belur kepada Fahri.

"LO EMANG HARUS DI TAKDIRIN JADI SEORANG BANGSAT!!! SETELAH LO NGEKHIANATIN RASCAL DAN SEKARANG LO YANG BUAT FANNY MASUK RUMAH SAKIT"

Hasby yang akan melangkah langsung terdiam akan satu nama yang tadi Hilman sebutkan, nama itu adalah seseorang yang sangat berarti bagi Hasby tapi itu dulu, dan kenapa Hasby masih sangat peduli dengan nama itu?

"MAU LO APA SIH ANJENG!!" lanjut Hilman dan kepalan tangan nya siap untuk menyentuh muka Fahri yang sudah babak belur, tetapi suara seseorang berhasil membuat ia menghentikan nya.

"Hil"

Dia adalah Hasby.

Hilman menurunkan tangan nya yang sedari tadi memegang kerah Fahri, Hilman tau apa yang Hasby mau maka dari itu Hilman mundur dan membiarkan Hasby yang maju berhadapan dengan Fahri.

HASBY [PROSES REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang