HASBY 37

28.2K 1K 8
                                    

"Bintang nya banyak ya" Ucap seseorang yang baru datang menghampiri Hany yang sedang duduk di halaman depan villa.

Hany menoleh, ternyata itu adalah Hasby.

"Ngapain ke sini?" Tanya Hany sinis terhadap Hasby.

Bukan menjawab, Hasby malah duduk di samping Hany.

"Lo ngapain di luar? Angin malem gak baik buat kesehatan" Ucap Hasby.

Hany pun hanya terdiam sebagai balasan sambil memeluk tubuh nya dengan kedua tangan nya sendiri.

Puncak, namanya saja sudah puncak otomatis cuacanya pun sangat dingin dan sejuk jika di pagi hari.

Tanpa Hany sadari, Hasby memakaikan jaket nya ke tubuh mungil Hany dan membuat Hany tersadar kaget.

"Lo alergi dingin, jangan so-soan buat kuat kalau nyata nya lo gak bisa nunjukin bahwa lo bisa" Ucap jelas Hasby kepada Hany dengan enggan melihat tampang muka Hany.

Hany membenarkan jaket yang ada di tubuh nya "Makasih"

Hasby pun hanya mengangguk perlahan.

"Han, lo tau gak kalau sebenernya tempat ini pernah gue benci" Ucap Hasby yang membuat hany menoleh "Kenapa?"

"Beberapa tahun yang lalu, gue kehilangan seseorang yang paling berarti bagi gue, seseorang yang ngebuat gue berubah menjadi lebih baik, dia hilang waktu itu di saat  seharusnya menjadi sebuah hari kebahagiaan tetapi malah menjadi suatu musibah bagi diri nya dan terutama bagi gue"

"Dia meninggal di toilet yang terkunci dengan mulut yang berbusa dan ternyata dia punya asma yang ngebuat dia sesak nafas, Itulah alasan gue membenci tempat ini sekaligus ngasih gue peringatan kalau ternyata gue gak bisa jagain seseorang yang berarti di hidup gue dan keluarga gue" Lanjut Hasby yang tanpa ia sadari, air mata nya menetes melewati pipi nya.

"Maaf, gue gak tau" Jawab Hany.

Hasby menggeleng "Setiap orang punya masa lalu nya masing-masing dan setiap orang punya kesedihan mendalam nya masing-masing. Jadi ini adalah alasan gue gak mau lo pergi ninggalin gue gitu aja, cukup dia yang ninggalin gue, jangan ada lagi"

Dengan sangat refleks Hany memeluk tubuh kekar Hasby meski tak seluruh nya ia dapati yang membuat Hasby kaget seketika atas perlakuan Hany kepada nya.

"Maaf Bi, gue gak ada maksud buat ngingetin lo ke masa lalu lo" Ucap Hany.

Hasby pun membalas pelukan Hany membawa tubuh mungil nya itu kedalam dekapan nya.

"Tapi apa gue boleh tau, siapa seseorang itu?" Tanya Hany sambil menjauhkan tubuh nya dalam dekapan Hasby dan melihat raut muka Hasby nya.

Hasby berdiri "Fraya San Aldero, adik kandung pertama gue, dan lo harus tau kenapa alasan gue gak mau jauh-jauh dari Alen karena alasan nya satu gue gak mau adik gue pergi dari kehidupan gue lagi yang kedua kali nya"

Hany mendengar nya sangat kaget, sebuah penjelasan bahwa seorang Hasby Aldero pernah di tinggalkan oleh adik nya sendiri.

Hasby menghapus air mata nya yang berada di pipi nya itu.

"Kalau dia masih ada di sini, pasti sekarang dia udah besar, pasti lagi ngerasain suka sama cowok" Ucap Hasby sambil tertawa menghibur diri nya sendiri.

Hany pun mendekat, mensejajarkan badan nya dengan badan Hasby.

"Dia umur berapa sekarang?" Tanya Hany sambil melihat bintang diatas langit.

"15 tahun"

Hany pun mengangguk perlahan dan kembali berbalik untuk duduk di tempat semula nya yang diikuti oleh Hasby.

HASBY [PROSES REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang