HASBY 32

27.5K 1K 10
                                    

Entahlah, semuanya begitu mengecewakan bagi ku dan hati ku sendiri. aku sendiri pun tak kuat untuk menahan rasa sakit ini, tak kuat bertahan demi sebuah hubungan yang membuat berkali kali hati ku patah, siapapun yang merasakan posisi ku pasti akan mundur tetapi mengapa diri ku masih bertahan? karena sangat simpel alasan ku.
Aku mencintai nya.

Tulis Hany di sebuah buku kecil nya, menuangkan semua rasa kekecewaan dan rasa sakit hati.

Setelah kejadian kemarin Hany tidak keluar dari kamar pohon nya itu, beralasan sedang tidak enak badan.

Kejadian kemarin mengajari sebuah manusia untuk ikhlas, jika orang yang  di sayang pergi bersama orang lain, Hany sangat ikhlas.

"Hany?" Teriak Mama Lita sambil mengetok pintu kamar Hany.

Hany pun dengan cepat menghapus air mata nya "Masuk aja Ma"

Pintu pun terbuka, memperlihatkan Mama nya dengan membawa sarapan untuk Hany.

Lita begitu kaget ketika muka Hany sangat kacau, mata yang sembab, muka yang pucat dan rambut yang sedikit acak acakan.

"Kamu kenapa nak?" Tanya Lita kepada anak nya.

Hany menggeleng pelan sambil meraih tangan Mama nya yang sedang mengusap muka nya pelan.

"Aku gak apa apa Ma, Mama jangan khawatir" Jawab Hany.

Lita pun langsung memeluk Hany dengan sangat erat dan saat itu juga air mata Hany tumpah.

"Coba cerita ke Mama, kamu kenapa?" Tanya Mama nya yang masih memeluk erat sambil mengusap punggung Hany pelan akan tetapi Hany menggeleng nya pelan, mengartikan ia tidak apa apa.

Lita pun mengangguk "Kalau ada apa apa jangan segan buat cerita ke Mama, jadiin Mama ini temen curhat kamu"

Hany mengangguk perlahan "Iya ma, makasih"

Lita pun akhirnya mencium kening Hany dengan hangat "Mama kebawah dulu, kalau ada apa apa panggil ya"

Lita tau, anak nya membutuhkan waktu untuk sendiri namanya juga anak remaja yang pasti tidak jauh dari masalah cinta.

Satu sisi lain, Hasby berjalan di lorong Rumah Sakit, diri nya baru datang saat kemarin memutuskan untuk pulang, takut Bunda mengkhawatirkan nya.

Kedatangan Hasby disambut hangat oleh semua teman teman nya yang berada di ruangan Hilman.

Keadaan Hilman sudah sadar, dan sudah seperti biasa tetapi ia harus tetap di rawat hingga dua hari kedepan.

"Hei bro, sori gue baru dateng" Ucap Hasby kepada semuanya terutama Hilman.

Hilman mengangguk perlahan "Gakpapa"

Hilman begini karena ingin menyelamatkan Hasby dari pukulan kayu yang sangat besar kepada punggung Hasby dan Hasby sangat berterima kasih kepada Hilman karena kalau bukan karena dia, ia pasti sudah berada di posisi Hilman sekarang.

"Eh makan yuk, gue laper dari kemarin belum makan" Kode Puja sambil memegang perut nya.

Hasby pun menghela nafasnya kasar, ia mengerti kode Puja "Sana gih ke kantin, nanti gue bayarin"

"ASIK!" saut Bisma dengan senang.

"Kode gue gak sia sia ternyata" Jawab Puja.

Semuanya pun tertawa tapi tidak termasuk Hasby, setelah itu pun Semua nya berhamburan keluar ruangan menuju Kantin terkecuali Gerry.

"Bi, gue mau ngomong" Ucap Gerry.

Hasby mengangkat sebelah alis nya, bertanya.

"Tentang Hany" Bisik Gerry dengan kesal.

HASBY [PROSES REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang