HASBY 26

35.7K 1.3K 5
                                    

Rumah Sakit kembali, tempat yang akhir akhir ini dirinya sering tertidur, makan dan lain nya. Bisa di bilang Rumah kedua, Tapi jangan sampai kata Rumah Kedua itu berada di Rumah Sakit. Harapan Hasby untuk kali ini Semoga Hany nya cepat di pulangkan.

Tempat sejuk dan nyaman, itu lah kriteria tempat Favorite Hasby yang tidak lain salah satu nya adalah Mushola.

Sesaat ia selesai solat malam, Hasby langsung kembali ke ruangan Hany yang hari ini Hasby sendiri yang meminta kepada Azel dan Lita orang tua Hany untuk menemani anak nya di Rumah Sakit.

"Semoga cepet sembuh Hany Alzerya" ucap Hasby sambil mencium kening nya.

cup.

Wanita yang ada di hadapan nya begitu berarti, wanita yang dulu pertemuan pertama nya sangat tidak baik, wanita yang dulu ia benci tetapi ia cintai sekarang.

Jam menunjukan pukul dini hari, Hany terbangun dari tidur nya. Hany sangat pegal dengan posisi di tempat tidur nya, dan tanpa ia sadari bahwa Hasby tidur di kursi dengan menjadikan punggung tangan Hany sebagai tumpuan kepala nya untuk tidur.

Hany tidak tega jika Hasby terbangun karena dirinya sendiri.

"Aduh, gue harus ngapain nih" Ucap Hany bingung karena kalau ia bergerak sedikit pasti Hasby langsung terbangun.

Saat mengangkat tangan nya untuk menjauh dari kepala Hasby, Hasby merasa terusik dan akhirnya ia memutuskan untuk bangun.

"Kenapa?"

Hany terdiam "Em... pengen minum"

Hasby pun mengehela nafas nya kasar, untung Hany yang menganggu tidur nya kalau orang lain pasti akan Hasby habisi sekarang juga.

Lalu setelah itu, Hasby memberi Hany minum dan menyimpan kembali ke tempat awal gelas di tempatkan.

"Udah bobo lagi ya? Gue ngantuk!" Ucap Hasby sambil menguap.

Hany diam lalu menggeleng, ia bosan. Benar-benar bosan yang tertidur, duduk, diam tidak boleh bergerak berlebihan.

Hasby menaikan sebelah alis nya "Terus?"

Hany pun berfikir, mumpung Hasby nya itu masih melek jika sudah tertidur lagi pasti akan diabaikan oleh Hasby.

***

Hasby terbangun saat tubuh nya merasa ada yang menggoyang kan, niat membangunkan.

"Eh Bun" Sambil mengucek mata nya perlahan, serta mengumpulkan nyawa nya.

Bunda Lisa melihat Hany tertidur dengan menempatkan kepala nya di kaki Hasby yang sedang terduduk.

"Kenapa Hany tidur di sini?" Cicit Lisa, karena takut jika Hany akan terganggu oleh kedatangan diri nya.

Hasby perlahan menggantikan tumpuan kaki nya dengan bantal sofa secara perlahan.

"Hany pegel Bun katanya tidur di ranjang" Sambil beralih duduk ke tempat yang kosong dan sambil mengacak rambut nya.

Lisa pun mengangguk perlahan "Nih Bunda bawa ayam kecap buat kalian berdua, Hasby sudah makan?" Tanya Lisa.

"Belum, Makasih ya Bun" Ucap Hasby dan mendapatkan anggukan kepala dari Bunda nya itu.

Hasby pun pergi ke arah toilet untuk membersihkan badan nya terlebih dahulu dan langsung menyantap makan pagi.

Saat setelah makan pagi, Hany pun terbangun dan dengan cepat Hasby membantu Hany untuk duduk. Lisa pun tersenyum melihat pemandangan yang ada di depan nya.

Perlahan mereka sama sama mengerti perasaan masing-masing dan mulai merasa nyaman dengan keadaan.

"Eh ada Bunda" Ucap Hany yang masih di bantu duduk oleh Hasby dan mendapatkan senyuman sebagai balasan.

"Makan dulu ya? Bunda bawa Ayam kecap kesukaan kamu" sambil mengambil tempat makan ke hadapan Hany.

Hany menggeleng pelan "Pengen samyang"

Hasby menghela nafas kasar dan menatap Bunda nya, meminta Lisa untuk bantu menjelaskan kepada Hany.

"Iya nanti Hasby beliin sesudah kamu sembuh ya!" ucap Bunda sambil mendapatkan Hany menghela nafas nya kasar.

Hany pun dengan terpaksa harus memakan bekal Bunda, karena tidak enak juga di saat Bunda nya membawa makanan jauh jauh dan tidak di makan.

"Suapin" Hany merenge, karena malas jika makan sendiri.

"Iya Manja" Jawab Hasby ketus.

Tepat pukul 10 pagi, semua terkumpul di Rumah Sakit karena dokter baru saja memberi tahu bahwa Hany diperbolehkan pulang dan Balutan di Kaki nya sudah di buka akan tetapi Hany masih tidak boleh banyak menahan dengan kaki nya itu.

"Berarti keinginan gue ke kabul dong!" cicit Hany ke telinga Hasby yang membuat Hasby kaget seketika di saat memainkan Handphone nya itu.

Diri nya pun menghela nafas nya dengan kasar "Iya bawel"

***
Sekarang Hasby bersama Hany di dalam mobil nya, karena mereka mempunyai janji dulu ke suatu tempat dan pada akhirnya mereka harus berpisah mobil.

Di dalam mobil Hasby terus mendiami Hany, dan Hany pun menyadari nya.

Dan di dalam pikiran Hasby, ia menghawatirkan tentang Ginjal Hany yang belum ia temukan.

Mobil pun berbelok ke sebuah tempat makan yang di dalam nya terdapat menu samyang, aneh memang.

Hasby pun menggendong Hany kedalam hingga sampai duduk kembali dan langsung memanggil pelayan sambil memesan makanan.

Terjadi hening seketika, dari tadi Hasby dan Hany tidak ada yang berbicara satu pun. Entahlah yang satu memiliki fikiran campur aduk dan yang satu nya lagi memilki ego besar untuk tidak berbicara duluan.

Karena pada akhirnya salah satu harus ada yang berkorban. "Kenapa?" tanya Hany.

Hasby pun tersadar "Gapapa ko"

"Marah gara-gara gue makan samyang?" Tanya Hany lagi dan mendapatkan gelengan kepala dari Hasby.

"Terus?"

"Gue khawatir ke lo, sampai saat ini gue belum berhasil nyari Ginjal buat lo" Jawab Hasby dan membuat Hany tertegun, jadi ini alasan Hasby terdiam dari tadi dan terus menghindar dari perdebatan kecil nya dengan Hany.

"Jadi dari tadi diem bukan gara-gara kepengen gue makan samyang?" Tanya nya lagi.

"Itu juga" Hany pun menghela nafas nya kasar dan mendelekan mata nya malas.

Hasby pun hanya terkekeh pelan dan mengacak rambut Hany dengan pelan.

Saat makanan sudah di hidangkan dihadapan nya, Hany pun langsung menyantap nya dengan terburu buru karena alasan nya ia sudah sangat lama tidak memakan samyang.

Pemandangan ini yang akan selalu di rindukan oleh Hasby Aldero, Seorang wanita yang kuat dalam segala apapun termasuk menahan rasa sakit yang ia rasakan.

"Udah ini jangan makan lagi samyang!" Ucap Hasby dan mendapatkan intruksi dari tangan Hany bahwa jawaban nya 'oke'.

"Besok kalau perlu jangan dulu sekolah" Ucap lagi.

Hany mengangkat alis nya sebelah "Kenapa?"

"Gak papa, gue gak mau aja lo makin sakit" Jawab Hasby.

"Pokok nya besok gue harus sekolah, jangan larang gue buat gak sekolah" Bela Hany karena ia sudah rindu suasana kelas.

"Yaudah, besok gue jemput"

Hany pun mengangguk pelan.

Sebenernya gue takut, takut kehilangan lo lagi, karena lo harus tau bahwa Gilang ternyata masih hidup dan satu sekolah bareng kita. batin Hasby sambil tersenyum melihat Hany yang rakus.

HASBY [PROSES REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang