HASBY 41

27.7K 1K 34
                                    

"Sebelum terpuruk atas suatu keadaan, ingatlah bahwa kamu tidak pernah tau kebaikan apa yang tuhan tanamkan di dalam nya"

***


Hasby pun sekarang tengah berjalan di koridor Rumah Sakit sambil mendorong kursi roda yang sedang di tumpangi oleh seorang pria yang masih bertahan hidup karena satu hal, seorang perempuan.

Saat telah sampai di depan Ruangan ICU, Hasby pun melepaskan dorongan itu.

"Gue masuk aja nih?" Tanya Gilang meyakinkan Hasby dan Hasby pun mengangguk pelan.

"Tenang, bonyok Hany udah tau ko" Jawab Hasby meyakinkan.

Saat itu juga pun Gilang mengangguk perlahan lalu permisi untuk masuk meninggalkan Hasby yang tengah berdiri menatap nya.

Gilang mendorong kursi roda nya ke dalam ruangan itu dan langsung memunculkan seorang wanita yang berada diatas kasur dengan banyak sekali alat yang tertempel di tubuh nya yang membuat Gilang semakin ngeri melihat nya dan kasihan.

Ia pun mendekat dan langsung memegang tangan Hany nya dengan erat.

"Hany" Ucap Gilang pelan di hadapan Hany yang ia tau pasti Hany tidak akan menjawab nya atau mengelak jika tangan nya di pegang.

"Kamu harus kuat, aku tau kamu bukan orang lemah. Disini banyak banget yang sayang sama kamu, khwatir juga terutama pria yang di luar ini melebihi aku. Kali ini aku mohon Han jangan ngikutin jejak aku,
Disini masih banyak yang sayang sama kamu, masih banyak cerita yang kamu harus lalui"

"Kamu tau? aku sudah mengikhlaskan dirimu demi orang lain karena bukan ku tak sanggup untuk menjaga akan tetapi ada satu hal yang tidak bisa aku paksakan"

"Bangun, aku sekarang sudah mengikhlaskan kamu meski aku tau itu berat, Hasby baik buat kamu, dia juga sepertinya sangat mencintai kamu hingga ingin mengembalikan kamu kepada ku, lucu bukan?" Lanjut Gilang sambil tertawa pelan menghibur dirinya di hadapan Hany.

Dirinya tidak mau menangis di hadapan Hany, meski ia tau bahwa Hany tidak akan bereaksi apapun bahwa ia menangis sekalipun.

Gilang mengambil nafasnya, ia sudah mengumpulkan semua nyali nya untuk memutuskan suatu hal, meski ia akan dibenci sekalipun tapi ini demi seseorang yang berada di hadapan nya.

"Aku pamit Han, jaga diri kamu baik baik. Mungkin ini adalah kali terakhir   ngeliat kamu"

"Terima kasih telah menjadi seseorang yang begitu istimewa untuk kemarin, semua kenangan gak akan aku lupain sekali pun bahwa kamu adalah cinta sejati dan cinta terakhir" Lanjut Gilang sambil menghapus air mata yang akan jatuh dari kelopak matanya.

Perlahan pun Gilang melepas kepalan tangan nya dari tangan Hany, ia pun mendorong roda nya meninggalkan Hany yang berada di sana.

Sesekali ia kembali melihat nya lagi, mungkin ini adalah jalan terbaik.

Selamat jalan kenangan yang indah,
Aku tak akan melupakan nya,
Aku kan selalu mengingat nya meski berakhir dengan pahit.

Ia pun keluar dan langsung di menampakan Hasby di luar sambil merunduk di kursi yang ia duduki.

"Bi"

Hasby yang namanya terpanggil pun langsung menoleh dan menghapus air matanya meski ia sembunyikan, Gilang mengetahui nya.

"Anter gue ke dokter Hany" Ucap lagi Gilang sambil mengangguk kan kepala nya dan langsung membantu mendorong kursi roda nya menuju Ruangan dokter Hany.

***

"Udah?" Tanya Hasby.

Gilang pun mengangguk sambil tersenyum sambil mengajak nya untuk mengantar ke ruangan nya kembali.

Saat telah sampai ke ruangan Gilang, ternyata di dalam nya telah berada Jerry di dalam nya.

"Gil, lo kemana aja? gue cariin" Tanya Jerry khawatir.

Gilang pun tersenyum "Gue gak apa apa ko Jer"

Jerry pun mengangguk perlahan dan tidak lupa berbicara terima kasih kepada Hasby yang telah membantu Gilang kembali ke ruangan nya dengan keadaan selamat.

Hasby pun akhirnya pamit.

Beberapa menit kemudian Jerry dibuat kaget oleh perkataan yang di lontarkan Gilang.

"Gue mau pulang"

Jerry pun menghampiri Gilang "Lu bego? masih sakit juga!"

Gilang terdiam.

"Jangan so-soan kuat padahal lo paling rapuh Gil"

"Buat apa gue di sini? kalau pada akhirnya gue bakalan mati juga Jer?!!" Bantah Gilang dengan Cepat yang membuat Jerry terdiam kaku.

Memang benar apa yang dikatakan oleh Gilang, tapi kan umur, jodoh dan harta tidak ada yang tau.

"Tapi gue minta tolong ke lo" Ucap Gilang yang membuat Jerry terduduk di sofa.

"Apa?"

***

Sesaat Hasby sampai di ruangan ICU, Bunda Liza langsung memeluk tubuh kekar Hasby yang membuat diri nya dibuat kaget.

"Hany bakalan bangun dan sembuh!" Ucap Bunda Liza yang membuat Hasby langsung tersenyum dan senang  mendengar nya.

"Tapi, ko bisa Bun?" Tanya Hasby kepada Bunda nya yang telah melepaskan pelukan nya.

Bunda langsung menghapus air mata nya, kali ini air mata kebahagiaan yang tumpah melewati pipi bunda nya, Hasby senang dibuat nya.

"Dokter tadi memberitahu kami, terutama keluarga nya, kalau Hany bakalan di operasi besok" Ucap Liza.

Hasby pun mengangguk dan tidak lupa mengucapkan syukur kepada siapapun nanti yang telah memberikan ginjal nya untuk Hany.

Ia pun bergegas langsung menuju parkiran agar besok pagi dirinya bisa kembali dan bisa melihat Hany dengan keadaan sehat.

****

HASBY [PROSES REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang