"Aku janji sama kamu, aku gak bakalan ninggalin kamu. Apapun cobaan nya dan apapun rintangan nya, kita hadapin sama sama ya!" suara lelaki itu membuat Hany menangis, perkataan nya seperti ingin meninggalkan nya.
"Gil..."
Gilang tidak mendengarkan perkataan Hany, ia langsung memeluk nya kedalam dekapan nya.
"Aku, Gilang Xavieer Jinaryasa bakalan jagain kamu dengan segenap kekuatan yang aku punya, dan kamu harus mau ya?"
Hany sekarang mengangguk, ada perasaan yang tidak enak dalam diri nya, dan Gilang berbeda.
"Gil"
"Kenapa?" Tanya Gilang yang sekarang sedang menatap arah depan nya sambil mengenggam tangan Hany, ada rasa tidak ingin melepaskan.
"Kalau suatu saat aku yang bakalan ninggalin kamu gimana?"
"Aku bakalan siap, karena itu pasti yang terbaik untuk kamu"
Hany akhirnya memeluk kembali tubuh kekar Gilang.
*flashback off
Hany sekarang masih menangisi tentang kisah cinta nya dengan Gilang Xavieer. Cinta pertama nya telah hilang sirna, dan sikap ketomboyan nya itu seketika tertumbuh kembali karena sebuah janji yang diingkari.
"Gilang" mulut Hany sukses menyebut nama seorang lelaki itu sambil mengusap foto yany masih ia pegang.
Hany sekarang terisak, sudah cukup percintaan nya pada saat dulu hancur, dan sudah cukup Hany menahan rasa sakit nya ini.
"Hany harus kuat"
Hany terlonjak kaget ketika mendengar suara itu, suara yang cukup nyaman untuk di dengar, siapa lagi kalau bukan mama nya sendiri.
"mama" Hany sekarang memeluk tubuh mungil anak nya itu, seolah olah memberi Hany kekuatan untuk menghadapi semuanya.
Lita mengetahui kisah cinta anak nya itu, dan sekarang Lita mengetahui kenapa anak nya itu menangis.
"Jangan terus diingat sayang, dia udah tenang di sana, tuhan sayang sama Gilang jadi tuhan dengan cepat menggambil nyawa dia"
"Mama, Hany benci Gilang. Gilang dulu janji ke Hany gak bakalan pergi, dia janji bakalan ngehadapin semua masalah dan rintangan bareng bareng, tapi semua itu apa ma?"
"huss, gak boleh ngomong gitu. Dia udah tenang sayang disana kamu seharusnya berdoa semoga dia ditempatkan di sisi nya"
"Percuma ma, kalau Hany berdoa dia gak bakalan tetep dateng lagi ke Hany. Percuma mama!" Hany sekarang sedikit berteriak, mengeluarkan unek unek di dalam hati nya yang sudah lama ia pendam.
Bukan tangis kebencian, tetapi tangis kecewa kenapa tuhan begitu cepat memanggil mantan kekasih nya itu.
Mama Lita tidak kuat melihat anak nya seperti ini, tanpa sepengetahuan Hany akhirnya Lita menangis di balik dekapan tubuh Hany.
"MAMAA, BATIN HANY SAKIT MA, BATIN HANY SAKIT KALAU CINTA PERTAMA HANY HILANG!"
"Udah gausah nangis, nanti Gilang ikut sedih juga"
Akhirnya Lita menidurkan Hany dengan perlahan memberi ciuman hangat di kening nya dan memberi sebuah kekuatan. Dan sekarang Hany tertidur.
Hasby yang melihat kejadian itu sekaligus mendengarkan semua nya langsung diam tanpa bicara tanpa berkedip, mata dan telinga nya terus fokus terhadap percakapan Hany dan Mama nya tadi.
Hasby gagal.
Dengan begitu sama saja Hasby mengingatkan Hany terhadap mantan nya itu.
karena melepaskan tidak semudah mendapatkan, dan Hasby sekarang mengerti akan kata kata itu.
Mulai sekarang Hasby akan mulai mencintai Hany dengan setulus hati nya, membuat dia bangun dari tidur nya bahwa Gilang telah meninggalkan selama lama nya, dan mulai sekarang Hasby akan mulai menjaga nya dan berhenti untuk terus melihat kebelakang.
***
*part terpendek huhuu😌
KAMU SEDANG MEMBACA
HASBY [PROSES REVISI]
Teen Fiction#2 Teenfiction (14 Juni 2019) #4 Teenfiction (12 Juni 2019) cover by @selviayls ~COMPLETED (TAHAP REVISI)~ Hasby Aldero adalah seorang anak pemilik SMA yayasan Garuda yang berada di kota Jakarta.Dia dikenal bad boy tetapi memiliki kecerdikan dan kep...