HASBY 12

52.5K 2.2K 55
                                    

Tuhan adalah saksi aku mencintai mu tanpa alasan.
-Hasby Aldero-

***

Sekarang Hasby sedang berada di tempat parkir, menunggu seseorang yang berhasil membuat sikap es nya yang kembali muncul dan kembali mencair oleh perempuan yang berbeda.

"Dis, li, Fan gue duluan ya!" Pamit Hany kepada ketiga teman nya itu di gerbang utama dan langsung menghampiri Hasby.

"udah?"

"apanya?"

Tidak ada jawaban dari Hasby, dia benar sangat malas mengobrol dengan siapapun.

Hasby menyodorkan helm nya ke Hany dan membuat Hany heran "By, pake motor?"

Hasby mengangguk pelan, tanpa basa basi Hasby menyalakan mesin motor ninja hitam nya itu dan menyuruh Hany untuk naik. Akhirnya Hany pun menurut dan menaiki motor Hasby itu, Hasby menjalan kan motornya dan pergi meninggalkan SMA Yayasan Garuda.

Di sepanjang perjalanan tidak ada yang memulai pembicaraan, keduanya menanam gengsi yang sangat besar. Tetapi akhirnya Hany yang membuka suara terlebih dahulu.

"By"

Hasby berdehem, dan itu cukup terdengar di telinga Hany.

"Kenapa lo putusin Fanny?"

"HAH APA GAK KEDENGERAN!" ya memang sekarang posisi Hany agak sedikit jauh dari Hasby, tas Hasby yang kosong itu sebagai pembatas antara dirinya dan Hasby.

Akhirnya Hany mendekatkan dirinya dan menaruh dagu nya di pundak Hasby, dan tidak ada yang tahu bahwa Hasby nyaman dengan posisi ini.

"By, kenapa lo putusin Fanny?" ulang Hany,

"Menurut lo?" darah Hany mulai bergejolak ingin marah, ingin memukul nya tapi ia urungkan takut nanti nya bakalan terjadi hal yang tidak tidak di jalan.

"Nanti gue jelasin" Ucap Hasby, dia tahu perempuan nya itu butuh penjelasan tapi mengapa Hasby sangat senang jika perempuan nya itu sudah mulai peduli tentang dirinya dan sebuah keputusan nya?

Sesampai nya di rumah Hany, Ia mengajak Hasby untuk masuk terlebih dahulu dan Hasby pun mengiyakan.

"Mama lo mana?"

"Belum pulang kali" dan mendapatkan anggukan pelan dari Hasby.

Mulut Hany tidak kuat untuk menahan semua nya, kata kasar nya ia sudah gatal ingin bertanya semua nya "By, lo ko mutusin Fanny terus pake acara ngeluarin dia dari sekolah, ya gue tau lo itu anak yayasan tapi ya engga gitu juga kali sekolah tuh udah punya BK jadi kalau ada masalah apapun jangan ambil keputusan sendiri, kalau lo kayak gini terus apa guna nya BK By?"

Hasby tersenyum "kurang panjang Ny!"

Hany yang mengetahui apa yang tadi ia tanyakan begitu sangat panjang, ya tetapi bagaimana lagi Hany sudah gereget dengan pertanyaan yang ada di luar sana. Tapi Hasby tidak menjawab nya, ia malah terus tertawa, mengetawai seorang Hany.

Akhirnya Hany memutuskan untuk tidak mengajak Hasby mengobrol lagi, kalau bertanya pasti ia akan menjawab dengan seperlu nya. Hany pun menyalakan Handphone nya dan membuka game.

"Gue putusin Fanny karena gue udah mulai suka sama lo"

Fanny terdiam kaku, apa yang baru Hasby katakan? dia suka padanya? padahal baru beberapa hari saja tapi sudah membuat nya suka padanya, aneh.

"Setelah suka maju ke sayang dan setelah sayang maju ke cinta. Jadi gue harus ngelewatin dua rintangan lagi, sayang dan cinta"

"By-"

"Sutt, gue gak bakalan nyakitin lo kayak Fanny" Hasby menempatkan telunjuk nya di mulut Hany agar ia berhenti berbicara biar Hasby sekarang yang berbicara panjang, bukan kah selama ini Hany menginginkan nya?

"Tuhan saksi nya kalau gue bakalan cinta sama lo tanpa alasan" sekarang tangan Hasby turun memegangi kedua tangan Hany, tanpa ia sadar Hany terdiam sambil melihat diri nya.

"kenapa jadi diem? tadi cerewet" Hany terlonjak kaget, dan langsung mengarahkan pandangan nya ke depan.

"gak apa apa! udah sana pulang, nyokap pasti nyariin lo" usir Hany, ia takut pipi nya akan merah seperti tomat, takut berlama lama dengan Hasby, Hany sangat yakin pasti Hasby akan terus menggoda nya sampai sukses.

"aneh" Hasby mengatakan nya dengan mulai kembali ketus dan dingin.

Apa tadi kata Hasby? Aneh? bukan kah yang selama ini Hasby yang aneh, tiba tiba manis tiba tiba dingin dan tiba tiba peduli, Banyak sekali tiba tiba.

"Gue pengen lo mohon nya kayak tadi pas di sekolah!" Hany mengkerutkan kening nya.

"Iya yang tadi pake aku kamu!" Hasby menggoda dan Hany pun melototkan mata nya dan langsung membuang muka nya ke lain arah untuk mengontrol agar tidak ketauan oleh Hasby bahwa Hany baper.

Hasby yang melihat Hany salting tertawa sangat keras dan menurut nya salting Hany begitu lucu, seorang anak mantan tomboy bisa baper juga.

Dan seketika suasana mereka hening kembali, Hany membenci suasana begini suasana yang hening, suasana hanya suara burung yang terdengar.

"Hany" Hasby menoleh ke Hany, memulai pembicaraan yang menurut dirinya itu cukup serius, dan sekarang Hasby sedang memegang kedua tangan Hany.

"Ini awal bagi gue, awal pengakuan gue bahwa lo berhasil buat gue suka sama lo. Tapi gue mohon, tolong bersabar nunggu gue sampai cinta sama lo, dan dua tahun itu gak sedikit bagi gue untuk naklukin hati gue sendiri yang masih labil. Gue gini karna emang mau serius sama lo, dan tolong juga bantu hati gue buat ngepastiin lo tuh calon masa depan gue!"

Hany terdiam kaku seperti patung, ia tidak bisa melakukan apapun.

"Gue bantu" Ucapan Hany sukses membuat Hasby tersenyum dan menarik nya untuk berpelukan.

HASBY [PROSES REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang