HASBY 21

41.5K 1.7K 11
                                    

Saat jam ulangan selesai, kelas Hasby langsung di bebaskan guru nya memberi kesempatan untuk murid nya untuk tidak terlalu terlalu stress.

Hasby akhirnya berjalan menuju lorong kelas 11 dan menemui seseorang, yap Hany yang akan dia temui. Karena beberapa menit lagi jam bel istirahat.

Salah satu lagu nasional di bunyikan, mengartikan waktu istirahat sebagai pengganti bel.

Hasby tengah terduduk di depan kelas Hany, satu persatu murid disana berhamburan keluar ada yang kaget melihat Hasby disini dan ada yang juga sangat senang dan caper.

Tetapi orang yang ia tunggu belum juga keluar, apakah ia tidak akan istirahat? akhirnya Hasby masuk ke kelas dan ternyata Hany sedang meringis kesakitan. Teja, Bisma, Disa dan lili sedang berkicau pelan melihat Hany meringis kesakitan dengan kaki nya.

"Kenapa?" Hasby berdiru tepat mereka berkumpul dan membuat siapapun yang mendengar akan terdiam kaku.

"hm... hm... ini Der hm..."

"hum ham hem kek nisa sabyan aja lo ja" ucap Hasby kesal, ia langsung jongkok melihat kaki kanan Hany.

Dan ternyata daerah mata kaki nya berdarah.

"Ini kenapa bisa berdarah?" Tanya tenang Hasby kepada Bisma dan Teja.

Mereka terdiam.

"Ini gak akan berdarah kalau ga kenapa napa!" Ucap Hasby sedikit meninggi.

Dan Hany? Ia cuman bisa menangis karena kesakitan.

"Hany cerita ke aku, ini kaki kamu kenapa?"

"Gapapa by, tapi bawa aku ke dokter sekarang ya?" jawab Hany dan Hasby tau bahwa Hany dan teman nya membunyikan Sesuatu.

Hasby mengangguk paham, tidak mau ego nya keluar dan menanyakan yang tidak penting dan yang terpenting sekarang adalah keadaan Hany.

***

Banyak murid sekolah yang melihat Hasby yang menggendong Hany, karena sekarang adalah jam istirahat dan pasti semuanya tengah berada di luar kelas.

Hany terdiam dan menunduk menyembunyikan muka nya di balik dada bidang Hasby dan membuat Hasby menanyakan nya heran.

"Kenapa?" Tanya Hasby.

Hany menggeleng "malu"

Hasby terkekeh mendengar Hany berbicara seperti itu, harus nya Hany berterima kasih kepada orang yang telah menggendong nya ini karena sangat langka dirinya ini menggendong perempuan dan Hany aneh ia malu di gendong oleh Hasby.

Saat setelah sampai di parkiran Hany langsung dimasuk kan kedalam mobil Habsy dan disambut oleh teman teman Hasby, karena saat nanti Hasby sedang membutuhkan mereka, mereka sudah siap di tempat.

"Io, gue butuh anak anak sebagian buat ikut dan sebagian di sekolah aja dan tolong atur!" Ucap Hasby sibuk memebenarkan tempat duduk Hany di dalam mobil.

Saat semua nya telah siap, Tiba tiba Pak satpam dengan nama Pa Tono menghampiri segerumbulan yang berada di tempat parkir, karena mungkin menurut nya sangat aneh jika berisik di parkiran saat masih belum jam bel pulang.

"Oh iya pa maaf, saya mau mengantarkan Hany ke Rumah Sakit karena tadi di sekolah ada sedikit insiden,nanti saya laporan ke guru piket setelah dari rumah sakit dan saya bawa sebagian anak anak" Ucap Hasby panjang lebar karena ia tidak ada waktu lagi untuk menemui guru piket dan meminta izin, karena pada akhirnya dia pasti diizinkan toh.

"Oh iya baik den, akan saya buka kan pintu gerbang nya" Ucap Pa Tono sambil berlari ke depan.

Saat semua nya telah selesai, Gerbang di buka dan Hasby menyalakan mesin dan menjalan kan nya, akan tetapi tiba tiba ada yang menghalangi nya di depan gerbang.

Hasby keluar mobil.

"Ada maksud apa lo ngehalangin jalan gue dan di depan sekolahan gue?!" Ucap Hasby dengan nada tinggi karena ia sudah kesal dengan semua kendala.

"Tenang, gue gak nyari ribut!" Ucap nya dengan angkuh dan membuat Hasby menaikan sebelah alis nya.

"Gue nyari Hany, apa dia ada disini?"

"Hany siapa yang lo maksud?" Jawab Hasby dengan cepat karena pacar nya itu bernama Hany dan siapapun yang ada di posisi dirinya akan tersinggung dengan nama itu.

"Hany Alzerya"

Hasby terdiam.

"Oh iya kenalin, gue Gilang" tangan nya sambil terulur ke hadapan Hasby dan membuat sebagian anak anak keluar dari mobil bergiuh rame.

Namanya gak asing menurut Hasby.

Hasby tidak membalas uluran tangan nya.

"Disini gak ada yang namanya Hany!" Ucap Hasby dengan sedikit nada meninggi dan membuat anak anak di belakang nya lebih berisik.

"Di belakang bisa diem ga woy?!!" Ucap Hasby yang berteriak dan membuat semuanya terdiam.

"Minggir, gue mau lewat ada yang harus gue bawa ke rumah sakit!" Ucap Hasby yang sambil masuk ke dalam mobil nya dan teman teman nya pun mengikuti kedalam mobil nya masing masing.

Akan tetapi Gilang tetap berada di depan dan membuat Hasby harus terpaksa membunyikan klakson mobil sport nya itu.

"LO MASIH MAU DISITU? MAU GUE TABRAK?" Ucap Hasby sedikit berteriak yang membuat Hany terbangun di dalam tidur nya dan mengucek mata nya.

Akhirnya Gilang dan teman nya memberi jalan kepada Hasby dkk untuk pergi ke arah tujuan mereka.

"PA KITA PERGI ASALAMUALAIKUM!" Ucap Hasby sopan dan diikuti oleh beberapa teman nya.

Karena sebrutal diri nya itu, ia di ajarkan sopan santun oleh orang tua nya. Mau dia orang kaya dan orang tak mampu semua dimata tuhan sama dan harus di hormati.

Akhirnya Hasby menjalan kan mobil nya meninggalkan Sekolah.

"By" Ucap Hany yang sedikit bercicit.

"Iya kenapa sayang? tahan bentar ya sakit nya tadi ada kendala" Jawab Hasby tidak melirik kehadapan Hany yang masih terfokus kedepan.

"Tadi kamu marah marah ke siapa?" Tanya Hany.

Hasby terdiam kaku.

"By? Aku lagi nanya" Ucap Hany

Hasby menggeleng pelan "bukan siapa siapa ko Ny" dan mendapatkan anggukan dari Hany.

Dan Hasby menghela nafas nya, bahwa Hany mempercayai apa yang dikatakan diri nya itu.

Gilang. Satu nama itu berhasil membuat Hasby berfikir keras akan kelangsungan hidup nya bersama Hany.




HASBY [PROSES REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang