"Ini kamar kamu."
"Whoa... Terima kasih pa." Kata Yewon setelah ia ditunjukkan kamar yang akan ia huni selama ia menuntut ilmu di negeri ini.
"Iya sama sama. Istirahat dulu sana. jangan peduliin Mark dulu wkwkwk..." Canda papa Lee.
Minhyung yang mendengarnya langsung menekuk wajahnya, ia kesal dengan papanya yang terus terusan menggodanya. Yewon tertawa melihat ekspresi Minhyung kemudia ia mencubit pelan pipi Minhyung.
"Jangan ditekuk, jelek. Kaya hantu." Ejek Yewon membuat Minhyung langsung mengapit leher Yewon di lengannya.
"Apa kamu bilaang?? Ganteng gini kamu kata kaya hantu??" Ujar Minhyung tak terima.
Yewon hanya menggaduh, papa Lee sudah pergi meninggalkan mereka berdua di kamar tamu.
"Lepasiiiiiin..." Yewonpun mencubit perut Minhyung karena ia ingin lepas dari apitan lengan Minhyung.
"Gamau, kamu nakal kalo dilepas."
"Iiiih... Aku mau beres beres duluuu." Keluh Yewon.
Akhirnya Minhyung melepaskan apitannya. Kemudia iapun tertawa melihat Yewon yang sekarang mengerucutkan bibirnya.
"Nyebelin... Rambut aku jadi berantakan."
"Gapapa... Tetep cantik. Walaupun kayak singa wkwkwk..." Ledek Minhyung. Yewon langsung menghampiri Minhyung dan mengacak acak rambut Minhyung hingga rambut Minhyung mengembang seperti singa.
"EH EH!!"
"RASAIIN!! ENAK AJA SINGA TERIAK SINGA DASARR!"
"YAH YANG! RAMBUT AKUUU!!"
"GA PEDULIII!"
*****
"Maark!! Ariiin!! Ayo turun, makan dulu! Udah maleem." Teriak papa Lee dari ruang makan.
Berhubung hari ini Yewon baru sampai di Kanada, jadi papa Lee special memasak untuk menyambut kedatangan Yewon. Makanan sudah tertata rapi di meja makan.
Tapi, beberapa menit berselang masih tidak ada tanda tanda Yewon dan Minhyung akan turun dari lantai dua rumah itu.
Akhirnya papa Lee berinisiatif untuk menghampiri keduanya.
Dan papa Lee hanya bisa berdecak melihat pemandangan yang ada dihadapannya.
"Astaga... MARK LEE!! BANGUN! CHOI ARIN! AYO BANGUN!" Ya, mereka berdua tertidur. Arin di tempat tidurnya, dengan kaki dibantal sementara kepalanya tidak berbantal dan tidak di bagian kepala tempat tidur. Sementara Minhyung ia tertidur di karpet di lantai dengan guling yang ia peluk erat.
Benar benar kacau.
Yewon langsung terduduk tetapi matanya masih tertutup.
"Hngg... Iyaaa,, lima menit lagi pa.." Gumam Minhyung yang sudah hafal dengan suara papanya.
Papa Lee langsung menjewer telinga Minhyung agar anak laki lakinya itu segera bangun. Dan cara itu cukup sukses membuat Minhyung terbangun dan menggaduh kesakitan.
"Arin kamu cuci muka dulu, trus langsung turun makan ya." Kata Papa Lee ke arah Yewon lembut. Yewon mengangguk dan langsung beranjak menuju ke kamar mandi yang ada di kamarnya.
"Kamu ini, cepet bangun. Udah waktunya makan malem juga." Tutur Papa Lee.
Minhyung pun hanya menurut mengikuti perkataan papanya itu. Yahh,, sambil memegangi telinganya yang memerah.
"Ini dua anak kenapa gini banget sih?"
...
KAMU SEDANG MEMBACA
✔ We ;Markarin
Short StoryKisahku dan kisahnya. Berjanji sehidup semati. Start; 11-03-18 End; 15-12-18 Highest rank ; 13/05/18 #174 in Short Story 28/01/19 #19 in 99line