"Aku jemput ya."
"Iyaaa, aku udah siap nih. Jangan jangan kamu yang belum mandi."
"Enak aja. Aku tinggal sarapan ini."
"Demi apa sarapan jam 10 pagi."
"Penting masih pagi yang, jadi kan masih termasuk sarapan."
"Yaudah terserah. Cepetan sarapannya udah jam segini, keburu rame."
"Iya tuan putrii. Dadaaah."
"Daaah."
Hari ini Minhyung dan Yewon ada jadwal untuk fitting baju pernikahan dan pesan cincin.
Mereka berdua tak menyangka bulan depan mereka melepas status lajang mereka.
Senyum mengembang di bibir mereka berdua. Berdua berjalan memasuki toko yang pernah mereka kunjungi beberapa tahun yang lalu saat Yuna dan Dokyeom fitting baju.
"Yang. Buat yang resepsi kalo aku gak pake putih gimana?" Minhyung terlihat memikirkan usulan Yewon.
"Kenapa emang yang?"
"Ya gapapa biar anti mainstream gituu.. Gak monoton putih juga."
"Iya deh. 1 Warna putih yang udah di pesen Mama, yang 2 bukan putih ya?" Tawar Minhyung. Yewon mengangguk semangat.
"Okee setujuu!!" Setelah itu Yewon malah langsung berjingkrak jingkrak dan dilayani oleh penjaga toko gaun pernikahan itu.
Tak butuh waktu yang lama Yewon sudah menemukan beberapa gaun yang non putih karena untuk gaun putih yang digunakan saat sumpah janji suci sudah dipesankan oleh Mama Lee dan Mama Choi.
"Udah nemu?" Yewon mengangguk.
"Udah tapi bingung ambil yang mana. Abis ini aku coba trus menurut kamu cocok yang mana ya."
"Iya iya udah sana dicoba." Minhyung pun duduk di kursi tunggu depan ruang ganti.
Beberapa menit kemudian Yewon keluar dengan dress simple berwarna biru muda.
"Yang kamu mau nikah sama aku apa mau ngerayain sweet twenty three hmm?" Tanya Minhyung menggoda Yewon.
"Hmm iya ya, tapi ini lucu yaaang aku kaya elsa looh."
"Udah cobain yang lain dulu."
KAMU SEDANG MEMBACA
✔ We ;Markarin
Short StoryKisahku dan kisahnya. Berjanji sehidup semati. Start; 11-03-18 End; 15-12-18 Highest rank ; 13/05/18 #174 in Short Story 28/01/19 #19 in 99line