43

393 65 1
                                    

"Mah pa, Yewon pamit ya. Tahun depan Yewon usahain pulang lagi deh kalo ada libur panjang." Yewon pamit kepada kedua orang tuanya. Sedih? Pasti, tapi mau bagaimana lagi pendidikannya sudah menunggu.

"Iyaa, jaga diri kamu baik baik. Yang sopan sama papanya Minhyung. Jangan ngerepotin. Jangan terlalu ngebo, inget kamu perempuan." Nasehat Mama Choi.

"Iya ma."

"Dengerin kata kata Mamamu. Jangan lupa kasih kabar paling jarang 3 hari sekali. Kalo kamu bener bener sibuk bilang ke Minhyung biar dia yang ngabarin Papa Mama atau kakak kakak kamu." Titah Papa Choi.

Yewon mengangguk faham. Yewon langsung mencium tangan Papa Mamanya kemudian berjalan keluar rumah. Di depan sudah ada mobil Seungcheol yang didalamnya berisi Seungcheol, Taeyong, Papa Lee, Minhyung dan Seoyeon.

Tenang saja mobil Seungcheol cukup besar karena tipe mobil keluarga.

Sesampainya di bandara mereka langsung check in. Yewon sempat memeluk Seungcheol dan Seoyeon. Berpamitan kepada mereka.

Sedangkan Minhyung hanya tos bersama Taeyong dan menjitak kepala Seoyeon, walaupun akhirnya juga memeluk adik perempuannya itu penuh sayang.

Seungcheol sudah tak segalak dulu. Jadi tadi ia menitipkan Yewon dan menjabat tangan Minhyung.

"Roti aku jangan diambiil!!" Yewon masih meraih raih sebungkus roti sandwich miliknya yang ada di genggaman Minhyung.

"Ambil dong kalo bisaa!"

"Ih!! Kamu ngeledek apa gimana sih?" Yewon berjinjit jinjit untuk menggapai rotinya. Ia kelaparan sekarang, karena ia belum makan malam dan penerbangan mereka di jam malam.

"Kalian berdua berantem mulu, papa pusing nih liatnya." Omel Papa Lee yang duduk di salah satu kursi di ruang tunggu. Minhyung hanya nyengir dan Yewon menatap kesal Minhyung.

"Ini ini sayangkuuu... Laper ya? Makan dulu gih biar kamu gak sakit." Minhyung menyodorkan roti sandwich Yewon dan langsung disahut oleh Yewon.

"Auk, kamu ngeselin." Yewon langsung meninggalkan Minhyung kemudian duduk di samping Papa Lee sambil memakan roti sandwichnya.

"Ngambek ciaaa." Minhyung menoel hidung Yewon. Yewon langsung menggeleng gelengkan kepalanya untuk menghindari toelan Minhyung.

"Berisiiikkk!!" Minhyung langsung tertawa puas melihat Yewon yang memasang wajah super kesalnya.

Papa Lee hanya bisa menggelengkan kepalanya heran, bagaimana bisa anak tengahnya itu jadi seusil ini kepada pacarnya.

Tak lama kemudian, panggilan untuk memasuki pesawat sudah terdengar. Mereka pun masuk ke dalam pesawat.

Untungnya papa Lee memilih tempat duduk yang terpisah dari Yewon dan Minhyung. Kalau tidak bisa bisa papa Lee emosi terus menerus melihat sepasang manusia itu bertengkar terus menerus.

...

✔ We ;MarkarinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang