Selama di dalam pesawat, mereka hanya memainkan gadget mereka masing masing ntah itu hanya sekedar mendengarkan lagu. Atau bahkan membaca modul kuliahnya seperti Yewon.
Setelah lelah mereka juga memutuskan untuk tidur, Yewon bersandar di bahu Minhyung. Minhyung sendiri menumpukan kepalanya diatas kepala Yewon yang bersandar dibahunya.
Ntah mengapa mereka begitu tenang, tanpa pertengkaran pertengkaran tidak jelas yang biasanya mereka lakukan.
*****
Minhyung dan Yewon sudah sampai di tanah kelahiran mereka. Yewon celingukan mencari cari papanya.
"Papa mana sih?" Tanya Yewon ke arah Minhyung.
"Bentar bentar." Minhyungpun menyipitkan matanya untuk mencari keberadaan papa Choi. Begitu pula dengan Yewon.
Tak lama kemudian Minhyung menemukan papa Choi yang melambaikan tangan ke arah mereka.
"Yang, itu yang!" Seru Minhyung kemudian menarik kopernya serta menarik lengan Yewon.
"Papaaa!!" Yewon langsung memeluk erat papanya.
"Gimana kabarnya humm??"
"Baik selalu dong pa." Jawab Yewon semangat. Setelah Yewon melepaskan pelukannya, Minhyung langsung membungkuk memberi salam kepada papa Choi.
"Makin tinggi kamu ya Min." Kata Papa Choi memuji Minhyung.
"Hehe.. Papa bisa aja." Sahut Minhyung.
"Ayo paa pulang. Udah nggak sabar ketemu Mamaaa.." Rengek Yewon manja. Mungkin efek sudah lama tidak bermanja manja kepada papanya. Ya, walaupun sebenarnya tak jarang Yewon juga bermanja manja kepada papa Lee.
"Iya iyaa... Kamu ini malu malu in." Ledek papa choi.
"Papaaaa.."
"Kkkk..." Papa Choi pun mengacak pelan rambut Yewon yang terlihat semakin panjang. Kontras dengan rambut Minhyung yang masih berwarna blonde terang.
*****
"MAMAAAA!!" Seru Yewon dan Minhyung bersamaan ke arah mama mereka masing masing.
Langsung saja mereka berdua memeluk erat mama mereka masing masing.
"Makin tinggi kamu nak, ini rambut belum di benerin juga?" Kata mama Lee mengomentari penampilan Minhyung.
"Ntar disini benerinnya ma." Balas Minhyung dengan kekehan diakhirnya.
"Rambut kamu makin panjang aja nak. Makin cantik juga." Puji Mama Choi kepada anak bungsunya itu.
"Mama bisa aja hehe. Kangen maaa.." Rengek Yewon kepada mamanya.
"Heh, udah gede masih manja aja." Celetuk Yuna.
"Kak Yunaaa!!! Loh kok udah isi gak kabar kabari??" Protes yewon kepada kaka perempuannya itu. Minhyung yang sudah tidak memeluk mamanya juga terkejut melihat Yuna yang sudah berbadan dua dan ini sudah hamil tua.
"Hehe. Surprisee!!" Seru Yuna.
"Btw kak Yooa isi lagi?" Tanya Minhyung setelah ia mengamati ada yang berbeda dengan kakak iparnya itu.
"Iya hehe.. Doain ini laki laki ya biar bisa jagain kakaknya." Jawab Yooa dengan senyuman manisnya.
"Astaga. Selama apa aku sama Minhyung ga pulang??" Heran Yewon karena terlalu banyak kabar mengejutkan hari ini.
"Kak ada satu lagi." Tiba tiba Seoyeon muncul dan menarik Renjun ke hadapan Yewon dan Minhyung yang masih berdiri di ruang tamu.
"LOH JUN?!" Oke, Minhyung dan Yewon kali ini shock berat.
Renjun adik kelas mereka, teman segrup Minhyung. Terkenal baik, tidak neko neko, tidak pernah dekat dengan lawan jenis lebih dari teman. Sekarang malah jelas jelas dihadapan mereka menggandeng tangan mungil Seoyeon.
"KALIAN?"
"Iya kak, kita pacaran hehe."
"YEWON!"
Yewon pingsan yeorobuun...
...
KAMU SEDANG MEMBACA
✔ We ;Markarin
Short StoryKisahku dan kisahnya. Berjanji sehidup semati. Start; 11-03-18 End; 15-12-18 Highest rank ; 13/05/18 #174 in Short Story 28/01/19 #19 in 99line