"BUNDAAA!!! ABANG NAKAAAAL!!!" Teriakan anak bungsu keluar Lee itu memecah kesunyian yang sempat terjadi di rumah mereka.
Sang bunda yang sebenarnya baru saja memejamkan matanya karena lelah itupun langsung bangkit dari tidurnya dan bergegas menuju ruang tengah.
Begitu pula sang ayah yang sedang mengerjakan musiknya di mini studionya yang saat itu sengaja tak ia tutup pintunya mengingat kedua putranya asik di depan televisi tanpa sang bunda.
Minhyung dan Yewon sampai di ruang tengah bersamaan, dan mendapati pemandangan kedua anaknya dengan keadaan yang tidak bisa dibilang kacau maupun biasa saja.
"Astagaa.. Abang, adek kamu apain?" Tanya Yewon lembut. Minhyung dengan cepat menggendong Woonjae, sang adik. Menenangkannya agar tidak menangis lagi.
"Ga abang apa apain bun, ini abang cuma ngambil dua keping keripiknya adek." Jawab Woonmin, sang kakak. Tak ada raut bersalah di wajahnya, ya karena ia memang tak salah. Adiknya saja yang terlalu pelit.
"Astaga adeeek, ga boleh pelit pelit ya. Kan tadi bunda udah bilang keripiknya buat berdua sama abang?" Ucap Yewon. Tenang, tak ada nada bentakan maupun omelan. Hanya ada Yewon yang berbicara lembut kepada anak bungsunya itu.
Tangis Woonjae mereda setelah ia melihat wajah letih bundanya. Minhyung tersenyum tipis melihat Yewon terlihat sangat lelah mengurusi kedua putra mereka.
"Maafin unjae bun." Lirih Woonjae yang masih dalam gendongan Minhyung.
"Jangan diulangi lagi ya, janji sama Bunda?" Woonjae pun menerima uluran jari kelingking bundanya. Merekapun menautkan jari kelingking mereka tanda Woonjae telah berjanji pada bundanya.
"Yah, gantian dong. Aku juga mau digendong ayah." Ucapan Woonmin membuat tawa Minhyung pecah dan tanpa menurunkan Woonjae, ia pun menggendong Woonmin tanpa kesulitan.
"Eh ayah hati hati nanti Woonmin jatoh." Omel Yewon.
"Engga engga, ayah kan kuat yakan bang?" Woonmin mengangguk semangat begitu pula dengan Woonjae yang benar benar berhenti menangis.
"AYAH KUAT KAYA SUPERMAN!" Seruan Woonjae terdengar lucu. Yewon pun menyunggingkan senyumannya. Iapun mengecup pelan pucuk kepala masing masing putranya.
"Loh Bunda, ayah nggak dikecup juga nih?" Goda Minhyung.
"Apaan? Nggak! Aku mau tidur." Tolak Yewon dengan wajahnya yang memerah dan kemudian ia kabur menuju kamarnya dengan Minhyung.
Gelak tawa milik MInhyung terdengar, diikuti ocehan ocehan Woonjae dan Woonmin yang bertanya apa yang terjadi kepada Bunda mereka.
...
Iya maap baru update :''' malming minggu kemaren ada diesnat sekolah pulangnya jam 1 malem :V ngahahha, minggunya tepar :V
Dan emang kemarin kemarin lagi dikejar tugas gilaaa. Mana sempet aku buka wetpet. Mulai besok sampe april udah banyak ujian ujian yangg setia ngantri di jadwal sekolahku ampun udah.
Yang penting ini udah aku update berhubung vote cerita keluarga kecil mereka paling banyak :V , sekali lagi thanks for 20K readers dan 3K lebih votenya aku sayang kaliaaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔ We ;Markarin
Short StoryKisahku dan kisahnya. Berjanji sehidup semati. Start; 11-03-18 End; 15-12-18 Highest rank ; 13/05/18 #174 in Short Story 28/01/19 #19 in 99line