Special Chapt ; MarkArin Family

695 77 2
                                    

"Yeongyoo... Ayo bangun." YooA terlihat membangunkan anak perempuannya yang masih berumur satu tahun. Gadis kecil itu terlihat menggeliat. Kemudian, perlahan membuka matanya.

"Mandi yukk.." Yeongyoo hanya mengangguk menuruti mamanya. Maklum saja gadis kecil itu belum lancar berbicara.

"Yaang.. Ini bajunya cuma ini?" Teriakann Taeyong membuat Yooa berdecak malas.

"Iyaa!! Yang aku taruh di kasur." Sahut Yooa. Kemudian sudah tak ada lagi teriakan yang menggema di rumah itu. Yooa segera memandikan Yeongyoo dan melakukan rutinitas perawatan untuk Yeongyoo.

Hari ini mereka mendapat kabar bahwa Minhyung dan Yewon akan pulang, maka dari itu mereka memutuskan untuk menginap di rumah orang tua Taeyong saja. Sekalian membantu mama Lee menyiapkan segala sesuatu untuk Minhyung.

Lagian, Yeongyoo juga belum pernah bertemu dengan Minhyung sama sekali. Jadi, menurut YooA biarlah mereka membiarkan rumah mereka kosong selama 5 hari. Toh di rumah mama Lee lebih seru untuk saat ini.

"Pappa ppaaa!!" Seru Yeongyoo memanggil papanya. Taeyong langsung mengambil alih Yeongyoo yang awalnya di gendong oleh Yooa.

"Apa sayaaang.. Uuuuh udah wangi anak papa.." 

Yeongyoo hanya tertawa karena Taeyong terus terusan menciumi pipinya.

"Yang, kamu ganti baju dulu sana. Yeongyoo biar aku handle dulu." Kata Taeyong. Yooa mengangguk lalu berjalan menuju ke kamar mereka untuk bersiap.

Tak lama kemudian, Yooa sudah siap dan mereka pun berangkat menuju ke rumah orang tua Taeyong, ke rumah nenek Yeongyoo.

*****

"Ma, ini mama sama tante Choi mau masak apa?" Yooa menghampiri mama mertuanya dan juga mamanya yewon yang memang sengaja ke sini untuk memasak. Ceritanya mereka memutuskan untuk menyambut Yewon dan Minhyung dirumah keluarga Lee saja.

"Oh, kamu duduk aja Yoo.. Kandungan kamu masih belum kuat loh." Ujar mama Lee. YooA hanya meringis.

"Tapi Yooa pingin bantu ma.." 

"Nonono.. Bener kata mamamu Yoo. Mendingan kamu duduk. Lagian ini juga udah mau selesai." Tambah mama Choi.

"Yaudah deh ma, te. Oh iya, Seoyeon kemana ma?"

"Oh dia lagi keluar beli dessert sama pacarnya."

"Oooh.." Yooa akhirnya duduk bersantai di depan televisi sembari mengawasi Yeongyoo dan Taeyong yang asik bermain lego.

"Weh, udah dateng?" Yooa dan Taeyong menoleh ke sumber suara. Ternyata itu Seungcheol dan Sowon yang menuntun anak laki laki mereka yang bernama Woojin baru berumur dua tahun. Dibelakang Seungcheol Sowon serta Woojin ada Dokyeom dan juga Yuna yang sedang mengandung anak pertama mereka. 

"Baru aja. Gimana kabar?" Tanya Taeyong ke arah Seungcheol yang sekarang duduk disebelah Taeyong dan membiarkan Woojin bermain lego bersama yeongyoo.

"Baik baik aja. Btw si Yooa isi lagi?" Tanya Seungcheol. Taeyong mengiyakan perkataan Seungcheol. Lalu Dokyeom ikut bergabung dengan mereka.

"Gilak lo bang." Komentar Dokyeom yang sudah mendengar percakapan mereka.

"Kan dua anak lebih baik kyeom." Sahut Taeyong santai. 

"Serah lo dah." Kata Seungcheol malas.

Beralih ke arah YooA dan Yuna yang sedang membicarakan seputar kandungan. Dari Yuna yang bener bener kepo tentang gimana tanda tanda mau lahiran, pas lahirannya, trus ngurusin anak gimana juga di tanyain sama Yuna. 

Sowon sendiri lebih memilih membantu di dapur dan membiarkan dua ibu hamil beristirahat saja.

Tak lama Seoyeon datang bersama Renjun pacarnya. Mereka membawa sekardus cupcake dan pudding. 

"Ma, ini ditata di meja makan? apa di tata di meja sebelahnya?" Tanya Seoyeon kepada mamanya.

"Di meja sebelahnya aja dek, itu mejanya udah disiapin buat dessert." Jawab mama Lee. 

"Oke ma. Jun, bantuin jangan ngerumpi sama bapak bapak ntar cepet tua wkwk.." Ajak Seoyeon ke arah Renjun yang baru saja bergabung di kerumunan bapak bapak rumpi.

"Heh! Kurang ajar ya emang." Amuk Taeyong kemudian menghampiri Seoyeon dan mengapit gadis mungil itu di ketiaknya. 

"Ampun bang!! Aduh ga bisa napas nih!"

"Udah udah, yang kasian itu Seoyeonyaa." Lerai Yooa. 

"Untung adek."

"Whleee.."

"Udah Yeon, astaga kamu ini usil banget sih." Komen Renjun. Seoyeon hanya cengengesan dan mereka pun menata dessert yang sudah mereka beli di meja yang udah disediakan.









...

✔ We ;MarkarinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang