Bab 4 (Revisi)

6.7K 315 0
                                    

Jangan bersumpah saat engkau sengsara dan jangan berjanji saat engkau bahagia 🍃

•¤•

Kehadiran Devi ternyata mampu membuat susana kediaman Arafat menghangat, kecerian dan keramahan gadis manis itu membuat semua orang yang ada dirumah itu tersenyum dan sesekali tertawa.

Hingga saatnya tiba untuk gadis itu memulai hari pertamanya sebagai seorang mahasiswa di universitas Jakarta yang terkenal. Entah takdir atau bagaimana tetapi kehadirannya nanti akan membuat seseorang  dari masalalu° bertemu setelah sekian lama berpisah.

"Ayo berangkat!" ajak gadis yang tak lain Devi-itu pada Jordhan saudara laki-laki nya.

Jordhan berbalik setelah melihat map yang ada ditangannya.

"Siap?"

Yang ditanya mengangguk sambil memasukan bibir bawahnya kedalam.

"Kok gitu?" tanya Jordhan heran sambil menatap penampilan gadis itu.

"Kenapa?" tanyanya bingung.

"Itu.. Jilbabnya... " Jordhan pun melangkah mendekati, sementara Devi cuma bisa melihat jilbabnya kanan kiri.

"Oh... Emang gini kok, biasanya Devi juga pake jilbab segiempat, tapi males main jarum jadi pake yang slem" jawabnya.

"Enggak, tapi ini... " ucap Jordhan lalu menarik jilbab yang Devi sampingkan kebahu.

"Oh.. "

"Kenapa disampirin?"

"Hehe udah kebiasaan kalo pake jilbab slem" jawab Devi nyengir.

"Gak bagus.. Dah ayo"

Devi pun berangkat bersama Jordhan menaiki mobil  Jordhan.

•¤•

"Humaira berangkat dulu ya bu... " ucap Humaira  lalu menyalimi tangan ibunya.

"Katanya udah mau lulus... Kok masih berangkat aja.. " tanya Indah heran

"Ehm... Ada acara bu dikampus sama temen-temen... Katanya sih penting" ucap Humaira, Indah cuma mengangguk.

"Hati-hati ya... "

"Iya... Assalamualaikum... "

"Waalaikumsallam... "

Lalu Humaira pun berangkat bersama Dewi temannya, untuk sementara memang dirinya dan beberapa orang disuruh untuk berangkat, katanya mendampingi mahasiswa baru yang ada dikampusnya.

Tetapi entah akan disuruh apa, Humaira pikir mungkin nanti lebih santai, jadi tidak masalah untuk berangkat.

Sesampainya di kampus, Humaira dan beberapa temannya langsung mengambil tempat duduk favorit mereka dihalaman dekat taman kampus, lalu sedikit berbincang-bincang. Mengenai sidang skripsi nanti, dan acara perpisahan.

Sesekali mereka melihat mahasiswa baru tahun ini. Humaira dan Shinta izin kekantin untuk membeli minum karena sudah merasa bosan, mereka belum tau akan disuruh melakukan apa. Yang terpenting kehadiran mereka di kampus dulu, katanya.

Anna Uhibukka Fillah [masaREVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang