Bab 16 (Revisi)

5.2K 219 1
                                    


Flash back on

Humaira kecil tampak berlari ditaman halaman rumahnya bersama kak Quan dan Khurien sore itu, ia tampak senang bermain. Rumahnya sedang kedatangan tamu, hari raya idul fitri sudah seminggu berlalu, namun ada kerabat ayah yang datang untuk menginap beberapa hari.

Dengar-dengar sih teman ayah, teman ayah yang akan pindah karena tempat tugasnya dipindahkan, teman ayah beserta keluarga kecilnya berniat untuk istirahat dulu dengan menginap dirumah keluarga Humaira.

Kak Quan dan Khurien sedang asyik memetik daun-daun liar yang merambat dipagar rumah mereka. Humaira tampak kelelahan dan haus, ia pamit untuk minum sebentar didapur.

Sementara ayah ibunya sedang asyik berbincang dengan kerabat nya. Humaira sempat malu saat digoda-goda oleh kerabat ayah. Di goda apakah Humaira mau ikut pergi nanti bersama om itu, Humaira cuma bisa menolak dengan logat cadelnya yang menggemaskan, yang pasti membuat semua diruang tamu tertawa.

Humaira kecil mengambil air putih, lalu meneguknya habis. Lalu hendak kedepan lagi untuk bermain. Namun langkah Humaira kecil terhenti saat melihat seseorang yang tengah sibuk menata sajadah diruang sholat milik keluarganya, Humaira teralihkan, ia menatap gerak-gerik anak kecil laki-laki yang usianya sedikit lebih tua darinya.

Saat laki-laki itu sudah siap, ternyata ia akan sholat asyar, namun gerakannya terhenti saat Humaira kecil menanyainya.

"Kau sedang apa? " tanya Humaira polos. Laki-laki kecil itu menoleh bingung.

"Aku? ....... Aku akan sholat" jawabnya tak kalah polos.

"Sholat? " Humaira tampak bingung, diusianya yang waktu itu masih sangat kecil, Humaira belum mengerti apa-apa.

"Kau belum tau ya lala" selidik laki-laki kecil itu.

"Kau tau namaku? " tanya Humaira kecil balik

"Kakak dan adikmu memanggilmu itu" ucapnya, sepertinya laki-laki kecil itu kelas TK A juga masih kecil namun ia tampak besar.

Humaira menggut namun kembali bertanya

"Hei sholat itu bagaimana? " tanya Humaira polos, laki-laki itu tersenyum.

"Sholat kata papa dan mama adalah beribadah pada Allah"

"Oh... "

"Jadi aku mau beribadah pada Allah.. "

"Aku ingin tapi aku tak mengerti, lalu namamu siapa? " tanya Humaira

"Panggil Jojo saja, kalau begitu akan kuajari ayo! " ajaknya, ternyata Jojo adalah anak kerabat ayah yang menginap. Humaira tampak berbinar dengan antusias ia melangkah mendekat lalu ia berdiri disamping laki-laki yang bernama Jojo itu.

"Kau sedang apa? " tanya Jojo

"Katanya mau sholat" jawab Humaira polos.

"Lala, sholat itu kalau perempuan harus pakai mukena" ucap Jojo dengan nada gemas, lalu ia mengambil mukena kecil dilemari kecil pojok ruangan, Itu mukena Quanesyha.

Jojo dengan gerakan kecil nya memakaikan Humaira mukena berwarna pink itu, Humaira kecil hanya bisa diam dan memperhatikan saja. Jojo juga tak lupa dengan gerakan ala kadarnya membenarkan rambut Humaira yang masih terlihat diwajah dengan menyelipkan nya perlahan kedalam.

Dengan mata berbinar Humaira berputar senang seteleh Jojo berkata siap. Humaira pun berdiri lagi disamping Jojo membuat Jojo gemas.

"Lala perempuan harus ada dibelakang, kan aku imam sholat" ucap Jojo sambil menggeret Humaira untuk baris disejadah belakang, Humaira menurut saja.

Anna Uhibukka Fillah [masaREVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang