ABSURD COUPLE :
Manusia cerewet VS Manusia pemaksa***
Hampir seminggu Natalie resmi menjadi siswi baru di kelas XI Science B. Perlahan, Nata sudah bisa membaur dengan teman sekelasnya, mengobrol, bercanda, dan lain sebagainya kecuali dengan teman sebangkunya. Siapa lagi jika bukan Johano Refalo. Si lelaki yang super modus.
"Natalie, lo pinter matematika kan? Gue nyalin punya lo dong."
"Gak ada. Lo tuh sekolah biar otak lo jalan, Johan."
"Lo tuh kenapa sih ketus banget kalo sama gue?."
"Terserah gue dong."
"Nanti gue traktir deh, di kantin."
Nata menoleh pada pria pemaksa yang sialnya menjadi teman sebangkunya hingga satu tahun ke depan. Sial sekali.
"Oke. Asalkan lo beliin semua yang ada di daftar makanan yang gue suka. Dari mulai es krim, kentang goreng, kue, dan permen."
"Sebanyak itu? Ini namanya lo malak gue."
"Ya bodo amat. Kalo gak mau juga gak apa-apa. Tapi siap-siap aja lo keliling koridor kelas Science sama Social sambil dadah-dadah."
Memang benar, salah satu guru yang ada di SMA Cahaya memiliki kebiasaan menyebalkan dan hukumannya sangat parah. Ketika salah satu muridnya tidak mengerjakan tugas yang di berikan, hukumannya lebih mendebarkan dibanding harus keliling lapangan basket yaitu dengan memakai kalung berbandul potongan kardus yang di beri tulisan 'KETAWAIN AKU' lalu harus berjalan dari koridor bahasa menuju koridor Science, di lanjut koridor Social lalu naik kembali ke koridor Bahasa.
Johan bergidik ngeri membayangkannya.
Seorang Johano Refalo yang tampan dan banyak 'dede emes' yang menyukai harus melakukan hal memalukan seperti itu? Big no - batin Johan."Sialan lo. Yaudah nanti gue beliin."
"Nah gitu dong."
Nata memberikan bukunya dengan cengiran kemenangan sedangkan Johan mendengus kesal.
Bimo, si ketua kelas masuk dengan selembar kertas di tangannya. Menghampiri Angel, si sekertaris kelas. Nata memperhatikan huruf demi huruf yang menggabung menjadi kata kemudian kalimat di papan tulis.
DAFTAR NAMA YANG REMEDIAL BAHASA INGGRIS.
Itulah tittlenya dan Nata membaca satu persatu nama. Nata bersyukur karena dia tak ada dalam daftar itu. Ketika membaca ulang, Nata menemukan nama Johan di sana.
"Lo mending liat papan tulis, deh."
"Apaan sih, gue lagi sibuk."
"Liat dulu bego. Lo remedial bahasa Inggris."
Johan mendongak menatap papan tulis. Benar saja, nama yang selalu ia banggakan itu terpampang jelas di sana.
"Loh, kok gue remedial sih. Perasaan bener semua. Pasti ada yang salah."
Nata hanya mendengus, kemudian memainkan ponselnya untuk bertukar pesan dengan teman baru yang beberapa hari lalu bertemu di kantin. Namanya Gisyara Disya, anak kelas sebelah. Nata menyukai cara Gisya berteman. Sejak hari itu, Nata sesekali bertemu dan mengobrol lebih banyak.
"Nat."
"Hm."
"Antar gue ke ruang guru, yuk."
"Ngapain harus gue sih. Yang lain aja deh."
"Bimo gak mau, Feri juga lagi nyalin tugas, masa gue minta antar cewek lain, nanti lo cemburu."
"Gak akan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Absurd Couple [End]
Teen FictionNatalie Florina, itulah nama sesuai akta kelahirannya. Menyukai makanan ringan, film bergenre horror, dan matematika. Usai meninggalnya kedua orang tua, Nata memilih tinggal di sebuah apartemen yang lokasinya tidak cukup jauh dari sekolah barunya. B...