ABSURD COUPLE:
Kean & Johan***
Setelah mendapat banyak nasehat dari Nata, akhirnya Kean semangat kembali untuk menjalani pengobatannya. Saat ini, Nata hendak pulang.
"Ke, ini ada buah-buahan buat lo. Makan loh ya, kalo nggak nanti gue gak mau jadi temen lo lagi."
"Temen bro, temen. Jangan ngarep yang lain."
"Berisik banget sih lo."
"Biarin. Gue punya mulut."
"Eh udah-udah. Oh iya Ke, parsel buah ini di bayarin Johan loh. Jadi, Johan yang ngasih, bukan gue. Gue cuma perantara aja." ucap Nata dengan senyum geli di wajahnya.
"Gak usah GR, gue cuma gak mau cewek gue ngeluarin duit pas jalan sama gue."
"Kalo bukan Nata yang kasih juga, udah gue bakar."
"Kalo bukan Nata yang minta beli juga gue gak akan ngasih."
Nata dan Rere terkekeh melihat dua orang itu adu mulut.
"Udah yuk Nat, pulang. Males gue liat mukanya."
"Siapa juga yang pengen lo di sini."
"Eh, lo kalo abis di jenguk tuh terima kasih. Ini malah ngegas terus."
"Suka suka gue. Gue yang punya mulut."
"Sama-sama Kean." ucap Johan walaupun Kean tak mengucapkan terima kasih.
"Gue tunggu lo di final."
"Halah, kaya yang masuk final aja lo."
"Bangsat."
"Biasa aja Babi."
"Eh udah udah. Ayo pulang." Nata menarik lengan Johan untuk keluar ruangan.
Di koridor, Johan tak berhenti menggerutu menyumpah serapahi Kean. Hal itu membuat Nata tertawa karena umpatan yang Johan keluarkan sama sekali bukan umpatan kasar namun umpatan umpatan aneh bin absurd.
"Mantan lo itu kebanyakan makan tinta pulpen deh kayanya."
"Masa gue di final lawan kutil semut. Kan gak lucu."
"Tanding biasa aja kalah mulu, apalagi pertandingan nanti."
"Udah Jo, lo kenapa sih jadi bawel gini." kekeh Nata.
"Lo juga. Kenapa ketawa terus."
"Lo lucu sih."
"Aduh makasih loh."
"Bukan muka lo, pinter." ucap Nata seraya meraup wajah Johan.
"Ih kasar."
Nata tertawa kemudian merebut kunci mobil Johan dan berlari masuk ke dalam mobil. Johan juga mengikuti Nata dan mereka berebut siapa yang mengendarai mobil. Johan tidak mau jika Nata yang bawa karena dia merasa bukan lelaki jika di supiri oleh perempuan sedangkan Nata tidak mau Johan menyetir karena terlalu lelet walaupun Nata tahu, itu hanya Johan lakukan ketika di dalam mobil bersama Nata. Modus sekali dia.
Akhirnya, Johan yang mengendarai dengan kesepakatan kecepatan 60 km/jam. Nata mengatur nafas yang tersenggal senggal karena lelah.
"Hari ini cape banget."
"Mau beli makan dulu gak? Nanti lo kelaparan lagi."
"Gak usah, banyak bahan masakan."
Setelah itu terjadi keheningan beberapa saat. Sebenarnya, alasan Johan mengajak Nata ke taman adalah untuk membicarakan sejujurnya tentang dirinya dan Zenia. Berulang kali Johan melirik perempuan di sampingnya. Bingung akan menjelaskan atau tidak. Johan benar-benar tidak siap melihat perempuan di sampingnya terluka atau mungkin perempuan itu akan menghilang. Johan sangat tidak siap.
KAMU SEDANG MEMBACA
Absurd Couple [End]
Novela JuvenilNatalie Florina, itulah nama sesuai akta kelahirannya. Menyukai makanan ringan, film bergenre horror, dan matematika. Usai meninggalnya kedua orang tua, Nata memilih tinggal di sebuah apartemen yang lokasinya tidak cukup jauh dari sekolah barunya. B...