Prolog (Versi Revisi)

34.7K 1.1K 117
                                    

ABSURD COUPLE :
Awal yang Berakhir

***

Lekuk senyum tipis menghiasi wajah cantik seorang gadis SMA yang beberapa hari lalu baru saja ditinggalkan kedua orang tuanya. Menjadi yatim piatu di saat seharusnya ia mendapat dukungan dan nasehat penuh di masa remajanya adalah hal yang tak pernah terbayang oleh gadis itu. Hancur? Tidak. Ia masih punya kedua kakaknya dan dirinya sendiri yang harus ia pikirkan. Meski sesungguhnya haru masih memenuhi isi pikirannya, gadis itu tetap tersenyum di depan siapa pun yang menatap iba.

“Natalie, ini taruh di mana?”

Gadis itu menoleh, kemudian menunjuk sebuah ruangan yang nantinya akan menjadi ruang kamarnya. Lelaki berperawakan tegap itu kemudian membawa sebuah kardus ke tempat yang ditunjukkan.

Seperti yang kau tahu, nama Gadis yang kini menata rak piring adalah Natalie. Dengan usia tujuh belas tahun, Nata akan menjalani hidup yang mandiri. Itulah alasan dia berada di rumah mini malis ini.

“Dek, Abang ada pasien. Abang tinggal gak apa-apa?” ucap seorang lelaki yang baru saja selesai menyimpan sebuah kardus ke dalam ruang kamar Nata.

“Iya Bang, gak apa-apa. Ini udah hampir selesai kok, tinggal kamar.”

“Syukurlah. Oh iya, mengenai sekolah kamu udah Abang urus. Seragamnya ada di koper. Besok, mulai masuk sekolah.”

“Iya, Bang.”

“Mobil punya Mami pakai aja, udah ada SIM juga kan kamu?”

“Ada kok.”

“Nat, ada yang mau melahirkan. Kakak harus pulang.” Sambar seorang perempuan seraya mencium kedua pipi Nata. Setelah itu, perempuan bernama Kalista kini berpamitan kepada Kakak tertuanya.

“Hati-hati semoga lancar.” Ucap Afkar seraya berteriak karena Kalista telah sampai ambang pintu dengan terburu-buru.

“Iya Bang, Aamiin. Nata, kartu ATM ada di dompet kamu.” Ucapnya menggema kemudian lenyap termakan jarak.

“Iya Kak.”

“Gak apa-apa sendirian?”

“Nata ini udah gede, Bang.”

“Iya iya Abang percaya. Ya udah kalo gitu Abang pamit.”

“Iya, Bang. Hati-hati.” Ucap Nata seraya mencium punggung tangan Kakak laki-lakinya.
Setelah itu, Nata melihat pintu tertutup bersamaan dengan hilangnya punggung tegap sang Kakak. Kebanggaan Nata pada kedua kakaknya sangat luar biasa. Menjadi seorang Dokter dan Bidan bukanlah hal yang mudah, tapi kedua kakaknya bisa melakukan hal tersebut. Mulanya, kedua kakaknya itu sama-sama ingin mengajak Nata untuk tinggal bersama mereka namun gadis yang kini merapikan satu demi satu barang di kamarnya menolak sebab tak ingin memilih salah satu di antara mereka.

Di tengah kesibukannya menata barang, kedipan ponselnya membuat Nata tertarik mengambil benda pipih itu. Hanya beberapa pesan dari teman-teman sekolahnya yang menanyakan perihal kepindahan Nata. Ketika hendak menutup ponsel, Nata tertarik untuk melihat kembali riwayat pesan yang beberapa hari lalu ia dapat. Kalimat yang berulang-ulang Nata baca.
Kean

Iya, kita putus.

Hanya kalimat singkat dan sederhana namun mampu mengubah segalanya, mengakhiri yang pernah dimulai, menjadikan hari-hari lalu sebagai kepingan kenangan. Lekuk senyum terpancar jelas, dengan lihai jari-jari itu menghapus semua riwayat pesan menjadikannya hilang. Seolah tak ada apa pun yang pernah terjadi. Itulah cara manusia mengabaikan sesuatu yang membuatnya terluka.

Absurd Couple [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang