ABSURD COUPLE:
Lunturnya Keegoisan***
Music on : Hanin Dhiya - Darling
-asli sih lagunya bikin baper :(***
Keesokan harinya, Nata sekolah seperti biasa. Jam dan mata pelajaran terus berganti hingga sampai waktunya pulang namun tidak bagi Nata dan beberapa teman lainnya yang harus lebih lama di sekolah karena mengerjakan tugas kelompok.
"Nat, nanti lo yang presentasi ya? Kan lo pinter matematika tuh." ucap Bimo
"Ogah ah."
"Gue bantuin kok."
"Ya udah, lo aja gimana?" tanya Nata.
"Kalian berdua aja lah, jangan susah-susah." ucap Feri.
"Lo aja Fer." ucap Nata dan Bimo bersamaan.
"Gue?"
Nata dan Bimo mengangguk.
"Tenang, gue presentasiin pake bahasa Jepang."
"So so-an lo tempe, ngerti aja jarang lo."
Nata terkekeh. "Pake acara pake bahasa Jepang segala."
"Ya lo berdua sih, udah tau gue gak bisa masih aja suruh presentasi."
Nata, Bimo dan Feri kemudian ikut fokus pada soal seperti anak-anak lainnya. Meski tidak mengerti, Feri membantu kelompoknya contohnya dengan membelikan minuman, mengambilkan penghapus, mengambilkan serutan, menyumbang kertas selembar, dan hal tidak penting lainnya. Poor Feri.
***
Johan dan Zenia berjalan di koridor berdua. Johan dan Zenia sepakat mengobrolkan sesuatu di dalam mobil nanti. Berulang kali Zenia menolak karena Zenia tahu pasti apa yang akan dibicarakan oleh Johan.
Sesampainya di dalam mobil, mereka hanya saling diam hingga menghabiskan waktu hampir sepuluh menit sebelum akhirnya Zenia membuka percakapan
"Ada apa, Sayang."
"Zen, pengobatan lo gimana?"
"Gimana apanya?"
"Berhasil? Sekarang lo udah sembuh kan?"
"Iya, kenapa?"
"Gue rasa, tugas gue udah selesai, Zen."
Zenia diam sejenak menatap Johan yang juga menatapnya.
"Jadi sampai detik ini kamu belum juga bisa tulus sama aku?"
"Zen, gue juga pengen bahagia. Gue pengen memilih apa yang ingin gue pilih."
"Natalie? Perempuan itu kan?"
"Please jangan bawa-bawa Nata."
"Kenapa? Kamu takut perempuan itu bakal aku bunuh? Kalo memang harus, kenapa nggak?"
"Seharusnya lo tau Zenia, lo itu perempuan yang kodratnya dikejar dan dicintai bukan malah sebaliknya."
"Aku beda untuk kamu."
"Tapi lo salah, Zen."
"Kamu yang salah, Johan. Selama ini aku coba buat bikin kamu suka sama aku tapi apa hasilnya? Nol. Kamu salah, karena selalu menganggap aku itu orang yang terpaksa harus bersama. Aku tahu selama ini kamu emang gak menginginkan aku, sayang yang pernah kamu bilang itu bohong, kangen yang pernah kamu bilang juga bohong, yang ada cuma rasa muak, benci, kesal, iya kan?! Aku kira semuanya bakal berubah seiring berjalannya waktu, Jo. Ternyata kamu tetap kamu, yang selalu mengabaikan aku." ucap Zenia di iringi isakan dan cairan bening.
KAMU SEDANG MEMBACA
Absurd Couple [End]
Teen FictionNatalie Florina, itulah nama sesuai akta kelahirannya. Menyukai makanan ringan, film bergenre horror, dan matematika. Usai meninggalnya kedua orang tua, Nata memilih tinggal di sebuah apartemen yang lokasinya tidak cukup jauh dari sekolah barunya. B...