ABSURD COUPLE :
Kehambaran Rasa
***
Pertandingan berakhir dengan poin 2 untuk tim Johan dan nol untuk tim Kean. Hal itu membuat Johan bertambah bahagia. Sepertinya malam ini dia akan mimpi indah.
"Makasih ya sayang, udah di semangatin." ucap Johan yang baru saja selesai membersihkan tubuhnya. Dan saat ini rambutnya basah menambah kesan keren bagi Johan. Natalie mengakui bahwa Johan tampan, namun tidak ada sedikitpun rasa gugup karena hal itu.
"Sayang-sayang tai. Gue ngelakuin itu karena mau buktiin kalo gue beneran punya pacar."
"Jadi udah ngakuin gue sebagai pacar beneran, nih?" goda Johan.
"Apaan sih, orang lo sendiri yang maksa."
"Yeee udah di akuin." ucap Johan seraya meninju tangannya ke udara.
"Serah lu, Jo."
Nata beranjak pergi menuju lahan parkir, sedangkan Johan menyusul dengan berlari kecil untuk kembali menggoda perempuan cerewet yang memperbaiki harinya seminggu terakhir. Tanpa sadar, sepasang mata memperhatikan mereka.
"Lo terlalu jauh Johan. Zenia masih pacar lo. Sekarang perasaan Natalie biasa saja dan gue berharap seterusnya kaya gitu. Supaya kelak, saat Natalie tau kalo dia adalah yang ke dua maka gak akan terlalu sakit rasanya." ucap lelaki itu.
***
Johan memandang teman-temannya dengan tatapan sebal. Di tempat futsal tadi, Johan sempat berbicara pada Feri bahwa hari ini rumahnya kosong karena kedua orang tuanya sedang berkunjung ke luar kota untuk menghadiri ulang tahun perusahaan. Namun, dengan seenaknya, Feri mengajak teman-teman lainnya untuk berkunjung ke rumah Johan setelah mandi. Mereka yang sedari tadi duduk di teras rumah Johan sekarang berdiri seolah menyambut sang pemilik rumah.
"Kebiasaan lo semua, gak bisa liat rumah gue sepi. Mau berantakin kamar gue kan?" ucap Johan seraya membuka kunci pintunya.
"Johan paling tau."
Feri, Bimo, Leo, dan Dito mengekor Johan menuju kamar Johan. Keadaan rumah sangat sepi karena keluarga Johan jarang menggunakan jasa asisten rumah tangga.
"Gue mau mandi dulu. Kalo mau minum cari di kulkas sendiri, jangan manja."
"Jo, yang namanya tamu itu adalah raja. Gimana sih lo?" ucap Leo
"Kalo tamunya model lo semua gini, slogan itu gak berlaku." ucap Johan seraya masuk kamar mandi.
"Gak adil lo."
Kini, mereka mulai sibuk dengan kebahagiannya. Dito yang memainkan gitar dengan diiringi nyanyian dari Feri meski sedikit sumbang. Bimo memilih membaringkan tubuhnya di sofa, mulanya dia tidak ingin ikut namun Feri memaksa dengan menarik-nariknya. Sedangkan Leo menyalakan televisi menonton serial kartun favoritnya yaitu Masha and The Bear.
Getaran ponsel di atas meja belajar membuat mereka menoleh kecuali Bimo yang sudah berada di alam mimpi.
"Siapa, Fer?" tanya Leo pada Feri yang mengambil ponsel milik Johan itu.
"Zenia. Video call nih, angkat gak?"
"Angkat aja, bilang kalo Johan lagi mandi."
"Oke."
Feri menggeser tombol hijau bergambar gagang telepon. Setelah itu, munculah wajah Zenia. Gadis cantik yang tak berhasil menarik perhatian Johan meski statusnya sebagai pacar Johan saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Absurd Couple [End]
Teen FictionNatalie Florina, itulah nama sesuai akta kelahirannya. Menyukai makanan ringan, film bergenre horror, dan matematika. Usai meninggalnya kedua orang tua, Nata memilih tinggal di sebuah apartemen yang lokasinya tidak cukup jauh dari sekolah barunya. B...