Chapter - 17

8.2K 436 6
                                    

ABSURD COUPLE:
Agresif

***

Johan sampai di vila keluarga Zenia setelah hampir setengah hari ia habiskan untuk beristirahat di vilanya yang cukup jauh.

Seorang perempuan yang memakai baju santai berlari kecil memeluk Johan dengan sangat erat.

"Kamu tahu gak, dari tadi aku nungguin kamu. Biasanya jam segini aku tidur. Tapi untuk menyambut kamu aku nggak tidur." jelas Zenia, perempuan yang saat ini memeluk Johan.

Dengan terpaksa karena di pandangi oleh kedua orang tua Zenia, Johan memeluk balik perempuan ini dengan sedikit senyum paksa.

"Udah makan?"

"Udah."

"Mandi?"

"Belum."

"Kenapa? Ini udah sore. Gak baik mandi malam."

"Dingin."

"Kaya kamu." lanjut perempuan itu seraya mendongak untuk menatap Johan.

Johan terdiam lalu memilih untuk melepaskan lengan Zenia yang memegang lengannya. "Gue mau ambil tas gue dulu."

Zenia mengangguk kemudian ia berlari kecil ke dalam rumah untuk membuatkan minuman.

"Johan." panggil Dodi, ayah Zenia.

"Iya Om?"

"Jadi menginap di sini kan? Gak usah di vila kamu lah Jo, lumayan jauh."

"Iya Om, Johan nginap di sini. Om gak usah khawatir, Johan gak akan macam-macam sama Zenia."

Dodi terkekeh mendengar ucapan Johan. "Nggak kok, justru Om takut Zenia yang apa-apain kamu."

Johan tersenyum kecil, Dodi sangat tahu bagaimana pribadi anaknya yang begitu agresif jika di dekat Johan dan Dodi bersyukur karena Johan bukan tipe cowok yang berengsek. Setelah itu, Johan dan Dodi masuk ke dalam vila karena Zenia telah melambaikan tangan mengintrupsikan agar Johan dan Papinya segera masuk.

Setelah menaruh barang-barangnya di kamar tamu, Johan segera menuju ruang utama dimana hanya ada Zenia di sana.

"Om sama Tante kemana?"

"Keluar. Katanya sih mau pulang dulu."

Johan mengangguk paham.

"Sini duduk samping aku. Ini teh hangat buat kamu."

"Makasih."

Johan duduk di samping Zenia yang melipat kakinya ke atas. Pakaiannya terlalu mini menurut Johan. Namun itu sudah biasa Johan lihat dan hal itu membuat Johan semakin muak dengan perempuan itu. Bagaimana tidak, tubuh seorang wanita yang seharusnya sangat mahal dan tidak mengundang pandangan nakal seorang lelaki malah di pamerkan secara gratis. Saat sekolahpun Zenia selalu memakai rok di atas lutut dan pakaian pas badan seolah itu hal biasa.

Zenia menyandarkan kepalanya ke pundak Johan seraya menyimpan lengan Johan ke ke kepala perempuan itu dengan terpaksa, Johan mengelus puncak kepala Zenia.

"Kok gak pernah telepon duluan sih Jo."

"Gak pernah bawa ponsel. Gue kan udah pernah jelasin."

"Katanya ada siswa baru di kelas kamu."

"Iya."

"Pasti kamu modusin dia kan?"

Johan hanya tersenyum kecil.

"Jangan Jo, nanti dia suka kamu gimana?"

Bukan dia yang suka gue tapi gue yang suka dia hampir saja ucapan itu keluar dari mulut Johan.

Absurd Couple [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang