ABSURD COUPLE:
Tragedi***
Nata berjalan di koridor yang sudah sepi karena para siswa telah berbondong bondong keluar sekolah untuk pulang dan berkumpul lalu menceritakan semua hal lucu yang terjadi hari ini pada kedua orang tua dan hal itu tidak akan Nata alami lagi. Berulang kali Nata mengunjungi makam kedua orang tuanya untuk sekedar mendoakan dan mengeluarkan semua perasaan rindu dengan tetesan air mata yang jatuh membasahi tanah merah pemakaman. Hal itu sudah biasa terjadi namun Nata hebat dalam menyembunyikan lukanya.
"NATALIE."
Mendengar namanya di teriaki dari belakang, Nata menoleh dan berhenti berjalan. Nata melihat Zenia berjalan ke arahnya dengan mata memerah.
"Ada ap--"
Plak
Nata belum sempat menyelesaikan pertanyaannya namun sebuah tamparan berhasil mendarat di pipinya."Puas lo? Gimana rasanya berhasil bikin hubungan orang lain hancur? Gimana?! Gue gak kenal lo siapa dan apa salah gue sama lo sampe lo tega ambil salah satu kebahagiaan gue. CEWEK MURAHAN."
"Lo tuh kenapa sih Zen. Kalo ada masalah sama Johan, lo selesaiin sama dia. Lo tuh gak cukup ya udah permaluin gue kemarin di kelas? Asal lo tau Zen, cara lo tuh norak tau gak. Cuma karena kehilangan pacar, lo bahkan bersikap seolah kehilangan suami."
"Gue gak butuh omongan lo. Sekarang, gue mau buktiin sama lo siapa gue sebenernya. Kalaupun Johan gak sama gue, maka gue gak rela dia sama cewek semacam lo. Segitu gak lakunya ya lo sampe harus banget rebut cowok orang?"
"Hei lo sadar dong, lo sendiri gimana? Segitu mirisnya ya hidup lo sampe maksa-maksa Johan buat jadi pacar lo? Dan segitu bencinya lo sama gue karena dia memilih gue? Miris banget sih hidup lo."
"Kurang ajar lo Natalie. Gue udah bilang dari awal kalo sekarang gue akan buktiin siapa Zenia itu." ucap Zenia seraya mencengkram kedua pundak Nata dengan sangat keras membuat Nata kesakitan.
"Lepasin. Lo tuh norak tau gak. Gue rasa lo bukan hanya depresi, tapi juga Gila."
"CUKUP. LO BIKIN KESABARAN GUE HABIS NATALIE. LO HARUS MATI."
BRUG.
Zenia mendorong tubuh Nata ke samping di mana kursi-kursi dan meja yang tak layak pakai di kumpulkan di sana. Jidat Nata mengenai pinggiran meja kayu sehingga pandangan Nata menjadi tidak jelas. Nata menyentuh jidatnya kemudian merasa ada cairan di sana.
"LO TUH PANTES DAPET SEMUA INI. KALO GUE KEHILANGAN KEBAHAGIAAN GUE MAKA LO JUGA GAK AKAN BISA AMBIL KEBAHAGIAAN ITU. HIDUP GUE EMANG MIRIS NATALIE TAPI GUE GAK AKAN DIAM KETIKA SATU ORANG AMBIL APA YANG BIKIN KEBAHAGIAAN GUE BERKURANG."
Nata hanya diam merasakan sakit dan cairan yang terus mengalir. Pandangan buramnya menatap Zenia yang sudah mengangkat tangan hendak menampar Nata sedangkan Nata hanya pasrah karena kepalanya benar-benar sakit.
"ZENIA."
Mendengar seseorang memanggilnya, Zenia menoleh dan terkejut mendapati Johan, Gisya, Bimo, dan Feri. Gisya berlari lebih dulu ke arah Nata sedangkan Feri dan Bimo menarik Zenia menjauh dari Nata.
"GUE BELUM SELESAI. LO LEPASIN GUE ATAU LO BERDUA YANG GUE BUNUH."
"Zen, istigfar. Lo kerasukan kayanya."
"LEPASIIN."
Johan dengan wajah dipenuhi amarah segera menggendong Nata dan berhenti sejenak di hadapan Zenia.
"Gue kira pengobatan lo berhasil tapi ternyata gue salah karena lo malah gila, Zen."
"JOHAAANNN."
KAMU SEDANG MEMBACA
Absurd Couple [End]
Novela JuvenilNatalie Florina, itulah nama sesuai akta kelahirannya. Menyukai makanan ringan, film bergenre horror, dan matematika. Usai meninggalnya kedua orang tua, Nata memilih tinggal di sebuah apartemen yang lokasinya tidak cukup jauh dari sekolah barunya. B...