ABSURD COUPLE:
KeaNata***
Gisya berulang kali mengetuk pintu apartemen Nata namun tak ada jawaban akhirnya Gisya menghubungi ponsel Nata. Cukup lama nada sambungan terdengar sebelum akhirnya suara kunci pintu terdengar. Pintu terbuka kemudian melihat Nata masih dengan piyama dan cengiran di wajahnya.
"Lo baru bangun Nat? Astaga parah lo."
"Masuk dulu Gis, gue lupa nyalain alarm jadi ya gini."
"Lupa nyalain alarm atau gak bisa tidur gara-gara Johan." goda Gisya seraya duduk di sofa.
"Apaan deh, tau ah gue mau mandi." ucap Nata seraya menuju kamar kecil.
Gisya tertawa melihat Nata seperti itu. Deringan ponsel membuat Gisya mengalihkan tatapannya pada ponsel.
Johan
Gue udah sampai di Bogor tapi gue gak langsung ke vilanya Zenia. Gue mau istirahat di vila keluarga gue dulu sebelum ngelakuin aktifitas melelahkan lagi. Nata gimana?
Selalu aja kalo semua yang berhubungan sama Zenia selalu lo sebut melelahkan.
Dia baru aja mandi. Efek semalam lo datang ternyata besar juga ya Jo.Lo gak usah kasih tau kalo gue chat lo, nanti dia malah curiga.
Iya gue ngerti Jo.
Pinter. Sayang jomblo.
Bye.
Bagian ngomongin status lo selalu menghindar. Sahabat gue ini kapan sih deket cowoknya.
Gisya hanya membaca chat terakhir Johan. Percuma saja meladeni Johan, karena hanya akan menghina Gisya.
***
Derap langkah dan bau khas obat-obatan di rumah sakit yang membuat Nata dan Gisya sedikit tidak nyaman seolah menyambutnya. Ruang rawat inap Kean di kelas satu atau artinya ruangan VIP. Nata tidak terlalu terkejut karena memang dia dari keluarga berada namun sudah Nata pastikan bahwa Kean hanya sendiran di sana.
Sesampainya di depan ruangan, Nata berpapasan dengan seorang suster yang sepertinya mengantar makanan karena ia membawa nampan. Suster itu mempersilahkan Nata masuk.
"Gue ikut nih?"
"Iyalah, harus."
Gisya mengangguk kemudian mengekor Nata untuk masuk ke dalam ruangan itu. Seorang lelaki yang terbaring dengan pandangan ke kaca besar menampilkan pemandangan gunung yang terlihat kecil.
"Kean." panggil Nata seolah mengumumkan kehadirannya.
Kean yang mendengar suara perempuan yang ia tunggu segera menoleh dan saat itu pula mata mereka bertatapan. Manik mata yang tiba-tiba saja sudah sangat asing bagi Nata namun tidak bagi Kean. Menurut Kean, mata itu tidak asing bahkan Kean hafal setiap mata itu berbinar maupun bersedih sayangnya manik mata itu jarang ia lihat lagi hingga saat ini seolah ia menemukan sesuatu yang ia rindukan.
"Nata, lo datang?"
"Gue udah janji. Oh iya, ini teman gue. Namanya Gisya."
Gisya mengulurkan tangan kemudian di jabat oleh Kean. "Gisya."
"Kean."
Setelah jabatan tangan itu terlepas, Kean menatap Nata yang menatap sendu pada Kean. Goresan dan beberapa luka lecet tergambar di pipi dan dahi sebelah kanan wajah Kean. Ditambah lagi kaki Kean yang terlihat di lilit oleh benda asing yang tak Nata mengerti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Absurd Couple [End]
Teen FictionNatalie Florina, itulah nama sesuai akta kelahirannya. Menyukai makanan ringan, film bergenre horror, dan matematika. Usai meninggalnya kedua orang tua, Nata memilih tinggal di sebuah apartemen yang lokasinya tidak cukup jauh dari sekolah barunya. B...